7 Keistimewaan Bulan Sya'ban
Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Jika terjadi malam nisfu Sya'ban, maka shalatlah kamu
sekalian pada malam harinya, dan puasalah kamu sekalian
pada siang harinya. Karena sesungguhnya Allah Yang Maha
Suci lagi Maha Tinggi turun pada malam tersebut ke langit
dunia mulai dari terbenam matahari dan berfirman,
"Apakah tidak ada orang yang meminta ampun, sehingga Aku
mengampuninya?
Apakah tidak ada orang yang meminta rezeki, sehingga Aku
memberinya rezeki?
Apakah tidak ada orang yang terkena bala, sehingga Aku
dapat menyelamatkannya?
Apakah tidak demikian, apakah tidak demikian, sehingga
terbit fajar."
Diantara keistimewaan ibadah pada bulan Sya'ban yang
agung adalah sebagai berikut.
7 Keistimewaan Puasa Bulan Sya'ban:
1. Menurut Imam Nawawi, pada hari nisfu Sya'ban (hari ke
lima belas) tahun kedua Hijriyah, telah berlaku
pertukaran kiblat umat Islam yaitu dari Masjid Al-Aqsa ke
Kab'bah di Masjid Al-Haram.
2. Telah terjadi peperangan Bani Mustalik pada tahun
kelima Hijrah.
Kemenangan berpihak kepada Islam dan terjadinya perang
Badar yang terakhir pada tahun keempat Hijrah.
3. Bulan Sya'ban merupakan bulan dimana amal-amal kita
diangkat untuk dihadapkan kepada Tuhan.
Hal ini berdasarkan hadits riwayat An Nasai dan Abu Dawud
dan ditashih oleh Ibnu Huzaimah dari Usamah bin Zaid,
katanya,
"Aku berkata, Wahai Rasulullah, aku tidak melihat tuan
berpuasa dari satu bulan dari beberapa bulan seperti
puasa tuan di Bulan Sya'ban."
Beliau menjawab, "Itu adalah bulan yang dilupakan oleh
manusia antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan Sya'ban itu
bulan amal-amal diangkat ke hadapan Tuhan semesta alam.
Oleh karena itu, aku senang apabila amalku diangkat,
sedangkan aku berpuasa."
4. Bulan Membaca Al-Qur'an.
Diriwayarkan dari Anas ra, berkata,
"Adalah orang-orang muslim apabila masuk bulan Sya'ban,
mereka membuka mushaf-mushaf Al Qur'an dan membacanya,
mengeluarkan zakat dari harta mereka untuk memberi
kekuatan kepada orang-orang yang lemah dan orang-orang
miskin untuk melakukan puasa Ramadan."
Berkata Salamah bin Suhail,
"Telah dikatakan bahwa bulan Sya'ban itu merupakan
bulannya para qurra' (pembaca Al Qur'an)."
Dan adalah Habib bin Abi Tsabit apabila masuk bulan
Sya'ban dia berkata,
"Inilah bulannya para qurra'."
Dari 'Amr bin Qais Al-Mula'i apabila masuk bulan Sya'ban
dia menutup tokonya dan meluangkan waktu (khusus) untuk
membaca Al-Qur'an."
5. Bulannya Rasulullah SAW.
Hal ini berdasarkan sabda baliau yang berbunyi,
"Bulan Rajab itu adalah bulan Allah, bulan Sya'ban adalah
bulanku dan bulan Ramadan adalah bulannya umatku."
Rasulullah SAW pada setiap setiap malam tanggal 15
Sya'ban selalu melakukan shalat malam dengan sangat lama,
menunaikan kewajiban bersyukur kepada Allah SWT, sehingga
Al-Hafidh Al-Baihaqi dalam kitab Musnadnya meriwayatkan
hadits dari A'isyah ra katanya,
"Rasulullah SAW pada suatu malam bangun, lalu melakukan
shalat. Beliau memperlama sujud, sehingga aku mengira
beliau telah wafat. Setelah aku melihat yang demikian
itu, aku bangun sehingga menggerakkan ibu jari beliau,
dan ibu jari beliau bergerak."
6. Pada setiap malam nisfu Sya'ban, Rasulullah SAW selalu
mendoakan umatnya, baik yang masih hidup maupun yang
sudah meninggal.
Dalam hal ini, Sayyidina Ali ra menceritakan sebagai
berikut,
"Susungguhnya Rasulullah SAW keluar pada malam ini (malam
nisfu sya'ban) ke Baqi' (kuburan dekat masjid Nabawi) dan
aku mendapatkan beliau dalam keadaan memintaan ampun bagi
orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan dan para
syuhada."
Banyak hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad
bin Hambal dalam kitab musnad beliau, Imam At-Tirmidzi
At-Thabrani, Ibnu Hibban, Ibnu Majah, Al Baihaqi dan An
Nasai, yang menetapkan bahwa Rasulullah SAW adalah
memuliakan malam Nisfu Sya'ban dengan memperbanyak
shalat, doa dan istighfar.
Jadi, bukanlah perbuatan bid'ah dan bukan pula perbuatan
aneh jika malam nisfu Sya'ban dijadikan malam untuk
banyak berzikir, berdoa dan istighfar dan melakukan
shalat bagi kaum muslimin.
7. Bulan turunnya Allah SWT ke muka bumi.
Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Jika terjadi malam nisfu Sya'ban, maka shalatlah kamu
sekalian pada malam harinya, dan puasalah kamu sekalian
pada siang harinya. Karena sesungguhnya Allah Yang Maha
Suci lagi Maha Tinggi turun pada malam tersebut ke langit
dunia mulai dari terbenam matahari dan berfirman,
"Apakah tidak ada orang yang meminta ampun, sehingga Aku
mengampuninya? Apakah tidak ada orang yang meminta
rezeki, sehingga Aku memberinya rezeki? Apakah tidak ada
orang yang terkena bala, sehingga Aku dapat
menyelamatkannya? Apakah tidak demikian, apakah tidak
demikian, sehingga terbit fajar."
Imam Al-Ghazali mengistilahkan malam Nisfu Sya'ban
sebagai malam yang penuh syafaat (pertolongan).
Menurut Al Ghazali, pada malam ke 13 di bulan Sya'ban,
Allah SWT memberikan tiga syafaat kepada hamba-hambanya.
Sedangkan pada malan ke-14, seluruh syafaat itu diberikan
secara penuh.
Subhanallah...
Dengan demikian, pada malam ke-15, umat Islam dapat
memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan
amalnya selama satu tahun. Karena pada malam ke 15 bylan
Sya'ban inilah catatan perbuatan manusia penghuni bumi
akan dianikkan ke hadapan Allah SWT.
Akhir kata,
Selamat Berburu Amal Saleh di Bulan Sya'ban, terutama di
malam Nisfu Sya'ban (malam tanggal 15).