Allah Tidak Melupakanmu!

Beberapa waktu malaikat pembawa wahyu [Jibril] tidak turun kepada Rasulullah Saw dan tidak membawa pesan

dari Allah untuk Rasulullah Saw.

Rasulullah Saw sedih dan tidak tahu mengapa Allah tidak menurunkan ayat. Para musuh Islam yang sedang

menunggu kesempatan untuk mengejek Rasullah pun menemukan alasan. dengan tanpa malu mereka mengatakan,

“Hai Muhammad! Gimana dengan aturan-aturan langitmu?

Jangan-jangan guru yang mengajarkan semua ini kepadamu telah melupakan pengetahuannya dan tidak lagi

mengasihimu?!

 

Yang lainnya mengatakan, “Muhammad! Tuhanmu telah melupakanmu; sedangkan kau selalu mengatakan bahwa Dia

selalu mengingatmu?!

 

Hati Rasulullah merasa sakit oleh semua kekurangajaran ini. Sudah empat puluh hari Jibril tidak membawakan

kalimat Allah untuk beliau. Rasulullah lambat laun berpikir bahwa ‘jangan-jangan dirinya telah berbuat

sesuatu sehingga Allah murka padanya? Tapi tidak! Memangnya dirinya berbuat apa?

 

Kekangenan Rasullah melebihi kadarnya. Makin lama beliau semakin tidak tahan. Sampai akhirnya pada suatu

malam beliau mendengar suara; suara yang dikenal dan seperti biasanya penuh kasih sayang dimana mengatakan,

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang. Demi matahari yang telah naik

sepenggalahan. Dan demi malam apabila telah gelap.

Tuhanmu sama sekali tidak pernah meninggalkanmu dan tidak pernah pula membencimu. Dan sesungguhnya akhirat

lebih baik bagimu daripada dunia. Dan Tuhanmu pasti akan memberikan karunia-Nya padamu sehingga engkau

puas. Dan bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lantas melindungimu? Dan bukankah Dia

mendapatimu sebagai seorang yang bingung, kemudian memberikan petunjuk? Dan bukankah Dia mendapatimu

sebagai seorang yang kekurangan, lantas memberikan kecukupan? Untuk itu, jangan berlaku sewenang-wenang

terhadap [kasihanilah] anak yatim. Dan janganlah kamu menghardik [penuhilah] orang yang meminta-minta. Maka

ingatlah nikmat Tuhanmu.” (QS. Ad-Dhuha)