Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Adab Seorang Muslim Dihadapan Rasulullah saw

1 Pendapat 05.0 / 5

Begitu perhatiannya Allah pada Nabi Muhammad saw hingga harus Mengatur adab serta sopan santun umat dihadapan nabinya.

Tak tanggung-tanggung, siapapun yang tidak berlaku sopan dan melanggar adab ini dihadapan Rasul, maka Allah telah menyiapkan ancaman yang begitu dahsyat.

Apa saja adab dihadapan Rasulullah saw?

 

1. Jangan Mendahului (pendapat) Allah dan Rasul-Nya.

Salah satu adab yang paling ditekankan adalah untuk tidak memutuskan sesuatu sebelum keputusan Rasulullah saw. Dan tidak pula merubah keputusan yang telah ditetapkan oleh beliau. Allah Berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya, dan bertakwalah kepada Allah.” (QS.Al-Hujurat:1)
وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْراً أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ

“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang Mukmin dan perempuan yang Mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah Menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka.” (QS.Al-Ahzab:36)

 

2. Jangan Memanggil Rasulullah tanpa penghormatan.

Jangan samakan posisi Rasulullah dengan orang lain disekitar kita. Berilah penghormatan yang tinggi dengan tidak memanggil nama beliau dengan kurang sopan.
لَا تَجْعَلُوا دُعَاء الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاء بَعْضِكُم بَعْضاً

“Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul (Muhammad) di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian (yang lain).” (QS.An-Nur:63)

 

3. Jangan meninggikan suara melebihi suara Nabi.

Hati-hati untuk tidak meninggikan suara dihadapan beliau. Ayat ini turun ketika ada segerombolan orang yang berteriak dan meninggikan suaranya dihadapan Nabi, saat itu juga Allah memberi ancaman yang besar.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَرْفَعُوا أَصْوَاتَكُمْ فَوْقَ صَوْتِ النَّبِيِّ

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi.” (Al-Hujurat:2)

 

Apakah ayat ini hanya berlaku ketika Nabi masih hidup?

Tentu tidak, bentuk meninggikan suara itu tetap berlaku walaupun beliau telah tiada. Ayat ini juga mengajarkan kepada kita untuk tidak meninggikan suara di pusara suci beliau. Hati-hati untuk tidak berteriak-teriak di makam Nabi Muhammad saw. Selain itu, ayat ini juga mengajarkan untuk tidak mengangkat pendapat diatas pendapat Nabi sepeninggal beliau.

Namun sayangnya, makam Nabi tak lagi dihormati. Bahkan ada orang-orang khusus yang dibayar untuk berteriak dan mengusir para peziarah yang mendatangi Nabi mereka saw.

 

4. Jangan berbicara dengan suara keras.
وَلَا تَجْهَرُوا لَهُ بِالْقَوْلِ كَجَهْرِ بَعْضِكُمْ لِبَعْضٍ

“Dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap yang lain.” (QS.Al-Hujurat:2)

 

Lalu apa ancaman Allah kepada orang-orang yang tidak sopan dengan Rasulullah saw itu?

Tak tanggung-tanggung, Allah Mengancam orang-orang yang tidak sopan dihadapan Nabi dengan menghapus semua amal perbuatannya dan tidak menyisakannya sedikit pun. Puluhan tahun amal yang telah dikumpulkan akan habis jika kita berlaku tidak sopan dan meninggikan suara dihadapan Rasulullah saw. Allah Berfirman,
أَن تَحْبَطَ أَعْمَالُكُمْ وَأَنتُمْ لَا تَشْعُرُونَ

“Nanti (pahala) segala amalmu bisa terhapus sedangkan kamu tidak menyadari.” (QS.Al-Hujurat:2)

 

Semoga kita termasuk orang-orang yang memuliakan Nabi Muhammad saw dan selalu menghormati beliau, kapanpun dan dimanapun. Karena ingat ! Semua ini adalah perintah Allah yang tertulis abadi dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Apakah kita masih akan mempertanyakan kebenarannya?