Wasiat Rasulullah saw Kepada Ibnu Mas’ud (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. muhamad bin alwi
- Sumber:
- khazanahalquran.com
Al-Qur’an adalah samudera yang tak berujung.
Mempelajarinya tak memilik batas waktu dan
tak mengenal kata selesai.
Kali ini kita akan mendengar wasiat-wasiat
Rasulullah kepada sahabat yang cukup terkenal
yaitu Ibnu Mas’ud.
Uniknya, wasiat-wasiat ini tak pernah lepas
dari ayat-ayat suci Al-Qur’an. Setiap satu
wasiat pasti disertai dengan ayat.
Hari ini kita akan sebutkan 5 wasiat Nabi
kepada Ibnu Mas’ud :
1. Wahai Ibnu Mas’ud, jangan sampai engkau
dipermainkan dunia serta syahwat dan
keinginannya karena Allah swt Berfirman,
أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
Maka apakah kamu mengira bahwa Kami
Menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud)
dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada
Kami? (QS.al-Mukminun:115)
2. Wahai Ibnu Mas’ud, jika engkau melakukan
suatu perbuatan baik dan kau niatkan
(perbuatan itu) untuk selain Allah maka
janganlah mengharap pahala dari-Nya. Karena
Allah swt Berfirman,
فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْناً
“Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak
memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka
pada hari Kiamat.” (QS.al-Kahf:105)
3. Wahai Ibnu Mas’ud, jika manusia memujimu
dengan perkataan, “Sungguh engkau telah
terbiasa berpuasa disiang hari dan bangun
ditengah malam.” sementara engkau tidak
seperti pujian mereka maka janganlah
berbangga diri karena Allah swt Berfirman,
لاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَفْرَحُونَ بِمَا أَتَواْ وَّيُحِبُّونَ أَن يُحْمَدُواْ بِمَا لَمْ يَفْعَلُواْ فَلاَ تَحْسَبَنَّهُمْ
بِمَفَازَةٍ مِّنَ الْعَذَابِ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang
yang gembira dengan apa yang telah mereka
kerjakan dan mereka suka dipuji atas
perbuatan yang tidak mereka lakukan, jangan
sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan
lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab
yang pedih.” (QS.Ali Imran:188)
4. Wahai Ibnu Mas’ud, janganlah engkau
meremehkan dan menganggap kecil sebuah dosa.
Dan jauhilah dosa-dosa besar. Karena seorang
hamba ketika melihat dosa-dosanya di Hati
Kiamat, ia akan meneteskan air mata nanah dan
darah. Allah swt Berfirman,
يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَراً وَمَا عَمِلَتْ مِن سُوَءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ
بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَداً بَعِيداً
“(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa
mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang
telah dikerjakan dihadapkan kepadanya,
(begitu juga balasan) atas kejahatan yang
telah dia kerjakan. Dia berharap sekiranya
ada jarak yang jauh antara dia dengan (hari)
itu.” (QS.Ali Imran:30)
5. Wahai Ibnu Mas’ud, jika dikatakan kepadamu
“takutlah kepada Allah” maka janganlah engkau
marah. Karena Allah swt Berfirman,
وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالإِثْمِ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ
“Dan apabila dikatakan kepadanya,
“Bertakwalah kepada Allah,” bangkitlah
kesombongannya untuk berbuat dosa. Maka
pantaslah baginya neraka Jahannam, dan
sungguh (Jahannam itu) tempat tinggal yang
terburuk.” (QS.al-Baqarah:206)