Wasiat Rasulullah saw Kepada Ibnu Mas’ud (1)

Al-Qur’an adalah samudera yang tak berujung.

Mempelajarinya tak memilik batas waktu dan

tak mengenal kata selesai.

Kali ini kita akan mendengar wasiat-wasiat

Rasulullah kepada sahabat yang cukup terkenal

yaitu Ibnu Mas’ud.

Uniknya, wasiat-wasiat ini tak pernah lepas

dari ayat-ayat suci Al-Qur’an. Setiap satu

wasiat pasti disertai dengan ayat.

 

Hari ini kita akan sebutkan 5 wasiat Nabi

kepada Ibnu Mas’ud :

1. Wahai Ibnu Mas’ud, jangan sampai engkau

dipermainkan dunia serta syahwat dan

keinginannya karena Allah swt Berfirman,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

Maka apakah kamu mengira bahwa Kami

Menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud)

dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada

Kami? (QS.al-Mukminun:115)

 

2. Wahai Ibnu Mas’ud, jika engkau melakukan

suatu perbuatan baik dan kau niatkan

(perbuatan itu) untuk selain Allah maka

janganlah mengharap pahala dari-Nya. Karena

Allah swt Berfirman,

فَحَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فَلَا نُقِيمُ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَزْناً

“Maka sia-sia amal mereka, dan Kami tidak

memberikan penimbangan terhadap (amal) mereka

pada hari Kiamat.” (QS.al-Kahf:105)

 

3. Wahai Ibnu Mas’ud, jika manusia memujimu

dengan perkataan, “Sungguh engkau telah

terbiasa berpuasa disiang hari dan bangun

ditengah malam.” sementara engkau tidak

seperti pujian mereka maka janganlah

berbangga diri karena Allah swt Berfirman,

لاَ تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَفْرَحُونَ بِمَا أَتَواْ وَّيُحِبُّونَ أَن يُحْمَدُواْ بِمَا لَمْ يَفْعَلُواْ فَلاَ تَحْسَبَنَّهُمْ

بِمَفَازَةٍ مِّنَ الْعَذَابِ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

“Jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang

yang gembira dengan apa yang telah mereka

kerjakan dan mereka suka dipuji atas

perbuatan yang tidak mereka lakukan, jangan

sekali-kali kamu mengira bahwa mereka akan

lolos dari azab. Mereka akan mendapat azab

yang pedih.” (QS.Ali Imran:188)

 

4. Wahai Ibnu Mas’ud, janganlah engkau

meremehkan dan menganggap kecil sebuah dosa.

Dan jauhilah dosa-dosa besar. Karena seorang

hamba ketika melihat dosa-dosanya di Hati

Kiamat, ia akan meneteskan air mata nanah dan

darah. Allah swt Berfirman,

يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَراً وَمَا عَمِلَتْ مِن سُوَءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ

بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَداً بَعِيداً

“(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa

mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang

telah dikerjakan dihadapkan kepadanya,

(begitu juga balasan) atas kejahatan yang

telah dia kerjakan. Dia berharap sekiranya

ada jarak yang jauh antara dia dengan (hari)

itu.” (QS.Ali Imran:30)

 

5. Wahai Ibnu Mas’ud, jika dikatakan kepadamu

“takutlah kepada Allah” maka janganlah engkau

marah. Karena Allah swt Berfirman,

وَإِذَا قِيلَ لَهُ اتَّقِ اللّهَ أَخَذَتْهُ الْعِزَّةُ بِالإِثْمِ فَحَسْبُهُ جَهَنَّمُ وَلَبِئْسَ الْمِهَادُ

“Dan apabila dikatakan kepadanya,

“Bertakwalah kepada Allah,” bangkitlah

kesombongannya untuk berbuat dosa. Maka

pantaslah baginya neraka Jahannam, dan

sungguh (Jahannam itu) tempat tinggal yang

terburuk.” (QS.al-Baqarah:206)