Wasiat Rasulullah saw Kepada Ibnu Mas’ud (2)

Kali ini kita akan mendengar lanjutan

wasiat-wasiat Rasulullah kepada sahabat yang

bernama Ibnu Mas’ud.

Uniknya, wasiat-wasiat ini tak pernah lepas

dari ayat-ayat suci Al-Qur’an. Setiap satu

wasiat pasti disertai dengan ayat.

Hari ini kita akan sebutkan 5 wasiat

selanjutnya :
6. Wahai Ibnu Mas’ud, janganlah menjadi orang

yang keras ketika (menasehati) orang lain dan

lemah terhadap dirinya sendiri. Karena Allah

swt Berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu

mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?”

(QS.as-Shaff:2)

 

7. Wahai Ibnu Mas’ud, jujurlah dan jangan

keluar satu kebohongan pun darimu.  Layani

orang lain dan berbuat baiklah kepada mereka.

Ajaklah orang kepada kebaikan. Sambunglah

silaturahmi. Janganlah kau menipu manusia.

Dan tepatilah janjimu kepada mereka. Karena

Allah swt Berfirman,

إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ

وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

“Sesungguhnya Allah Menyuruh (kamu) berlaku

adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan

kepada kerabat, dan Dia Melarang (melakukan)

perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.

Dia Memberi pengajaran kepadamu agar kamu

dapat mengambil pelajaran.” (QS.an-Nahl:90)

 

8. Wahai Ibnu Mas’ud, janganlah kau tampakkan

kekhusyu’an dan sifat tawadhu’ kepada sesama

manusia, sementara diantara engkau dan

Tuhanmu penuh dengan kemaksiatan dan dosa-

dosa. Karena Allah swt Berfirman,

يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

“Dia Mengetahui (pandangan) mata yang khianat

dan apa yang tersembunyi dalam dada.”

(QS.al-Ghafir:19)

 

9. Wahai Ibnu Mas’ud, janganlah kamu

berkhianat kepada siapapun yang menitipkan

hartanya atau menitipkan amanatnya kepadamu.

Karena Allah swt Berfirman,

إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا

“Sungguh, Allah Menyuruhmu menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya.”

(QS.an-Nisa’:58)

 

10. Wahai Ibnu Mas’ud, janganlah engkau

memilih sesuatu yang lain jika dibandingkan

dengan dzikir kepada Allah swt. Karena Dia

Berfirman,

وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ

“Dan (ketahuilah) mengingat Allah itu lebih

besar (keutamaannya dari ibadah yang lain).”

(QS.Al-Ankabut:45)

 

Semoga Bermanfaat !