Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Seri tafsir Ayat Kursi (2)

0 Pendapat 00.0 / 5

2. (لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ) Tidak ada tuhan selain Dia.

Inilah kalimat tauhid. Sebuah kalimat yang

diserukan oleh seluruh nabi. Kalimat yang

telah tertulis dan tertanam pada diri setiap

manusia.

Kata tuhan (إِلَـهَ) didalam Al-Qur’an bersifat

mutlak. Yaitu Tuhan yang sebenarnya dan

tuhan-tuhan palsu yang disembah oleh manusia.

وَجَاوَزْنَا بِبَنِي إِسْرَائِيلَ الْبَحْرَ فَأَتَوْاْ عَلَى قَوْمٍ يَعْكُفُونَ عَلَى أَصْنَامٍ لَّهُمْ قَالُواْ يَا

مُوسَى اجْعَل لَّنَا إِلَـهاً كَمَا لَهُمْ آلِهَةٌ قَالَ إِنَّكُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُونَ

Dan Kami Selamatkan Bani Israil menyeberangi

laut itu (bagian utara dari Laut Merah).

Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang

tetap menyembah berhala, mereka (Bani Israil)

berkata, “Wahai Musa! Buatlah untuk kami

sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka

mempunyai beberapa tuhan (berhala).” (Musa)

menjawab, “Sungguh, kamu orang-orang yang

bodoh.” (QS.al-A’raf:238)

Dalam kalimat tidak ada tuhan selain Dia

bukan bertujuan untuk mengatakan bahwa tuhan

itu tidak ada, baru kemudian menjelaskan

Adanya Allah. Al-Qur’an tidak ingin hanya

menjelaskan bahwa Allah itu Ada. Karena

segala sesuatu disekeliling kita telah

membuktikan Keberadaan-Nya.

Bahkan para nabi pun diutus bukan untuk

menyampaikan Keberadaan Allah tapi untuk

memberi tahu bahwa Allah itu Esa. Bukankan

Allah Berfirman,

قَالَتْ رُسُلُهُمْ أَفِي اللّهِ شَكٌّ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ

Rasul-rasul mereka berkata, “Apakah ada

keraguan terhadap Allah, Pencipta langit dan

bumi?” (QS.Ibrahim:10)

 

Keberadaan Allah sebenarnya telah diyakini

oleh setiap manusia. Buktinya, orang-orang

yang menyembah berhala pun tidak meyakini

bahwa berhala itu yang menciptakan segalanya.

وَلَئِن سَأَلْتَهُم مَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ

فَأَنَّى يُؤْفَكُونَ

Dan jika engkau bertanya kepada mereka,

“Siapakah yang menciptakan langit dan bumi

dan menundukkan matahari dan bulan?” Pasti

mereka akan menjawab, “Allah.” Maka mengapa

mereka bisa dipalingkan (dari kebenaran).

(QS.al-Ankabut:41)

 

Kaum musyrik Mekah pun beralasan bahwa mereka

menyembah berhala untuk mendekatkan diri

kepada Allah,

مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى

“Kami tidak menyembah mereka melainkan

(berharap) agar mereka mendekatkan kami

kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.”

(QS.az-Zumar:3)

 

Bahkan Fir’aun pun tidak pernah mengaku

sebagai pencipta. Ia hanya mengaku sebagai

tuhan yang mengatur segalanya,

وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُم مِّنْ إِلَهٍ غَيْرِي

Dan Fir‘aun berkata. “Wahai para pembesar

kaumku! Aku tidak mengetahui ada Tuhan bagi

kalian selain aku.” (QS.al-Qashas:38)

فَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الْأَعْلَى

(Fir’aun) berkata, “Akulah tuhanmu yang

paling tinggi.” (QS.an-Nazi’at:24)

 

Manusia akan mengenal Allah dengan

sendirinya. Dikisahkan bahwa ada seorang arab

yang hidup di tengah padang pasir, sehari-

hari ia hanya hidup dengan onta. Kehidupannya

masih sangat primitif. Suatu hari, ia pernah

ditanya bagaimana ia bisa mengenal Allah. Ia

pun menjawab dengan jawaban yang singkat,

“Kotoran onta mengisyaratkan adanya onta”

Seluruh alam yang luar biasa ini

mengisyaratkan adanya pencipta. Maka kalimat

tauhid itu bukan untuk menjelaskan Keberadaan

Allah tapi mengajak kita untuk membuang semua

sesembahan, karena hanya Dia lah yang layak

untuk disembah.

Kalimat ini ingin mengajarkan kebebasan

mutlak agar jangan ada yang tunduk dan takut

kepada makhluk. Tunduklah hanya kepada Sang

Pencipta.

Dan kalimat ini tidak hanya menjelaskan bahwa

tiada tuhan selain Allah. Tapi juga

menjelaskan bahwa tiada yang layak disembah,

tiada yang layak diikuti, tiada yang layak

dimintai pertolongan kecuali Allah swt.

Ayat kursi menjadi agung karena didahului

oleh kalimat tauhid. Dan kata (هُوَ)

mengisyaratkan bahwa tidak ada yang bisa

menjangkau Dzat Allah swt. Kita hanya bisa

mengenalnya melalui sifat-sifat-Nya saja.