Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Siapakah Pemuda Ini?

2 Pendapat 05.0 / 5

Karavan haji dari Kufah bergerak menuju Mekah. Malam, gelap, angin dan rasa dingin, membuat karavan berpencar. Mata tidak bisa melihat mata. Hammad bin Habib di padang sahara itu tersesat dan melanjutkan perjalanannya tanpa arah dan tujuan.
Akhirnya di padang sahara tanpa air dan rerumputan itu dia sendirian bernaung di bawah sebuah pohon. Kondisi sudah sangat gelap dan tiba-tiba matanya tertuju pada seorang pemuda berpakaian putih dan berbau harum. Hammad berpikir, ia salah melihat. Tapi ternyata tidak, dia benar-benar melihat.
 
Pemuda itu memiliki wajah yang bercahaya. Hammad penasaran, apa tujuan kedatangan pemuda ini di sisi pohon. Pemuda ini sedang siap untuk mengerjakan salat dan bermunajat:
 
“Ya Allah! Dengan kekuatan-Mu, Engkau menguasai segalanya. Berikan padaku keindahan mengingat-Mu dan jadikan aku sebagai pengikut-Mu.”
 
Kemudian pemuda itu berdiri dan mengerjakan salat. Pemuda ini tidak bergerak dalam waktu yang lama, dan Hammad tahu bahwa ada sebuah mata air jernih memancar dari tempat pemuda ini. Hammad sekarang yakin bahwa dia sedang berada di sisi salah satu wali Allah. Diapun berwudhu dan berdiri mengerjakan salat di belakang pemuda ini. Dia mendengar munajat pemuda ini. Setiap kali pemuda ini sampai pada ayat yang menjelaskan tentang pahala atau azab ilahi, mengulangnya dengan suara tangisan dan kesedihan. Munajat ini berlanjut sampai mendekati subuh dan pemuda itu dalam munajatnya mengatakan:
 
“Ya Allah! Kegelapan malam telah berakhir. Tapi aku belum mendapatkan upah dari-Mu dan di lautan munajat-Mu aku belum sampai pada sebuah balasan. Sampaikan salam untuk Muhammad dan berikan padaku apa yang lebih baik...”
 
Kemudian pemuda itu mengakhiri salatnya. Hammad menggunakan kesempatan dan maju bertanya, “Hai lelaki mulia! Engkau bermunajat kepada Tuhanmu demikian, maka mintakan padanya agar menunjukkan jalan padaku. Karena aku sedang menjalani safar haji, sementara aku telah kehilangan jalanku.”
 
Pemuda itu berkata, “Bila engkau bertawakal kepada Allah, maka engkau tidak akan tersesat. Sekarang mari bersamaku!”
 
Kemudian pemuda itu memegang tangan Hammad dan bergerak dengan kecepatan yang sungguh menakjubkan. Begitu subuh tiba, pemuda itu kepadanya berkata, “Hai lelaki! sekarang kita sudah berada di Mekah.”
 
Hammad mendengar suara riuh orang-orang dan melihat sebuah jalan. Dia tidak percaya atas apa yang disaksikannya. Oleh karena itu dia menghadap kepada pemuda itu dan berkata, “Demi Allah! Katakan padaku, siapakah engkau?”
 
Pemuda itu berkata, “Karena engkau telah bersumpah, aku katakatan bahwa aku adalah Ali bin Husein.”