Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Rasulullah saw

Kisah Sahabat dan Seekor Unta dalam Hijrah Rasulullah

Kisah Sahabat dan Seekor Unta dalam Hijrah Rasulullah

Dalam sejarah Islam, masjid-masjid yang pertama berdiri dibangun saat peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW. Masjid pertama, yaitu Masjid Quba didirikan di tengah perjalanan dari Mekkah ke Madinah. Jaraknya sekitar lima kilometer dari pusat Kota Madinah. Sedangkan masjid kedua, yaitu Masjid Nabawi didirikan ketika Rasulullah sudah tiba di Madinah.

Baca Yang lain

Nabi Muhammad Saw, Dipuja-puji dan Sekaligus Dikhianati

Nabi Muhammad Saw, Dipuja-puji dan Sekaligus Dikhianati Dalam perspektif sosiologis, Muhammad bin Abdullah bukanlah makhluk yang dicetak dan langsung diturunkan dari langit keagungan. Ia adalah manusia biasa yang belepotan lumpur dan debu perjuangan. Ia pedih dan mengerang karena berbagai penyakit struktur dan kultur yang menjangkiti umat manusia pada waktu itu.

Baca Yang lain

Anak-Anak Bercita-cita Jadi Nabi Muhammad

Anak-Anak Bercita-cita Jadi Nabi Muhammad Pagi-pagi, anak Pak Shomad yang baru berumur lima tahun bertanya tentang sosok Nabi Muhammad saw, nabi akhir zaman yang dirindukan syafa’atnya. Pak Shomad sedang menuang kopi dengan tangan kanan dan tangan kiri menyubit singkong rebus.

Baca Yang lain

KASIDAH DAN MUQAWAMAH

KASIDAH DAN MUQAWAMAH Memuji-muji Nabi dengan aneka nasyid dan bermacam upacara perayaan sepanjang tahun dengan biaya yang besar, tentu baik sebagai ekspresi verbal cinta kepadanya, meski mungkin beliau tak memerlukannya. Tapi yang pasti, beliau lebih suka bila sebagian umatnya membela dan membantu sebagian lain umatnya yang digempur, dikepung, diusir dan dibantai.

Baca Yang lain

Jihad dan Perjuangan Nabi Muhammad

Jihad dan Perjuangan Nabi Muhammad Tugas penting nabi Allah Swt adalah menyeru manusia kepada kebenaran, hakikat, dan jihad di jalan dakwah ini. Nabi mulia tidak pernah gelisah dalam menghadapi dunia yang penuh kegelapan di masanya. Nabi tidak pernah takut, baik ketika sendirian di Mekah, ataupun ketika ada sekelompok kecil muslim di sekitarnya, dan di hadapannya ada para pemimpin Arab yang angkuh, pembesar Quraisy dan orang-orang kuat dengan perangai keras dan tangan yang kokoh, atau ketika berhadapan dengan orang awam yang tidak punya pengetahuan.

Baca Yang lain

Benarkah Ayat Hijab Turun atas Peran Umar dan Kesalahan Nabi Saw?

Benarkah Ayat Hijab Turun atas Peran Umar dan Kesalahan Nabi Saw? Riwayat-riwayat seperti ini banyak kita jumpai di kitab-kitab riwayat dalam Islam, yang seolah-olah ingin menunjukkan keunggulan dan kemuliaan Sahabat, namun di sisi lain terlihat mencoreng dan merendahkan Nabi Saw.

Baca Yang lain

Benarkah Nabi Ijinkan Budak Wanita Bernyanyi dan Menabuh Rebana di Hadapannya?

Benarkah Nabi Ijinkan Budak Wanita Bernyanyi dan Menabuh Rebana di Hadapannya? Oleh sebab itu riwayat di atas meskipun secara sanad dihukumi sebagai hadis yang hasan, sahih dan gharib, oleh penulis kitab, namun hal ini tidak menafikan kebutuhan kita untuk meninjau kandungannya dengan membandingkannya pada al-Quran ataupun riwayat-riwayat sahih lainnya.  

Baca Yang lain

Menjadi Manusia yang Kosmik : Wujud Kecintaan Pada Nabi Muhammad SAW(3)

Menjadi Manusia yang Kosmik : Wujud Kecintaan Pada Nabi Muhammad SAW(3) Manusia yang kosmik artinya, manusia yang seimbang jiwanya dan keseimbangan jiwa ini diperoleh dari perkawinan akal dan hati.  Perkawinan akal dan hati yang dimaksud dalam kosmologi Islam ialah, masuknya akal pada hati atau tunduknya hati pada akal. 

Baca Yang lain

Menjadi Manusia yang Kosmik : Wujud Kecintaan Pada Nabi Muhammad SAW (2)

Menjadi Manusia yang Kosmik : Wujud Kecintaan Pada Nabi Muhammad SAW (2) Dalam kosmologi Islam, perilaku yang baik lahir dari keseimbangan potensialitas jiwa. Potensialitas jiwa manusia terbagi menjadi dua yaitu, akal dan hati. Menurut Murata merujuk pandangan kaum sufi bahwa akal adalah potensi diri manusia yang sangat erat kaitannya dengan ruh yang murni dengan cahaya, sedangkan berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an memiliki dua dimensi yaitu, dimensi yang dekat dengan cahaya dan dimensi yang dekat dengan alam semesta. Dimensi pertama disebut sebagai hati kedalaman sedangkan dimensi kedua disebut dengan hati permukaan.

Baca Yang lain

Menjadi Manusia yang Kosmik : Wujud Kecintaan Pada Nabi Muhammad SAW (1)

Menjadi Manusia yang Kosmik : Wujud Kecintaan Pada Nabi Muhammad SAW (1) Baru-baru ini, umat Islam merayakan maulid Nabi Muhammad SAW atau peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW. Perayaan maulid Nabi adalah tradisi yang dilaksanakan dari tahun ke tahun oleh umat Islam baik di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia manapun, baik umat muslim yang bermazhab Sunni maupun Syi’ah. 

Baca Yang lain

WAHYU PERILAKU

WAHYU PERILAKU Saat putri terkasihnya datang, kontan bangkit menyambut hangat. Saat mengantuk, tidur secukupnya seraya meletakkan telapak tangan di bawah pipi. Saat hendak pergi menghalau musuh, berpamitan kepada kaum papa dan anak-anak yatim seraya minta didoakan.

Baca Yang lain

Sederet Keistimewaan Rasulullah dalam al-Quran

Sederet Keistimewaan Rasulullah dalam al-Quran Allah Swt befirman: Sungguh, benar-benar telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, dan (bersikap) penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin. (QS. at-Taubah: 128)

Baca Yang lain

“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 6

“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 6 Salah satu dari tiga ciri para nabi yang disebutkan oleh Mulla Sadra adalah bahwa Tuhan meninggikan jiwa rasional nabi dengan fakultas teoritisnya hingga mencapai tingkat kemurnian yang begitu tinggi sehingga menjadi mirip dengan Ruh al-Azam dan bersatu dengannya kapan pun dia mau, tanpa perlu meditasi atau berpikir lama, hingga pengetahuan tentang dunia mengalir kepadanya tanpa melalui proses belajar manusia biasa.

Baca Yang lain

“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 5

“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 5 Diskusi khusus tentang Nabi Muhammad (S) dimulai dengan pengukuhan kenabiannya, yang disampaikan dengan tiga cara:  

Baca Yang lain

“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 4

“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 4 Dalam riwayat-riwayat Syiah, seperti yang ditemukan dalam Nahj al-Balaghah dan sumber lainnya, Nabi Muhammad (S) dipandang sebagai petunjuk ilahi yang ditakdirkan untuk menunjukkan kepada manusia potensi yang dimilikinya. Kehormatan dan kebesaran Nabi Muhammad (S) begitu tinggi sehingga layak menjadi alasan penciptaan seluruh alam semesta. Terdapat juga banyak riwayat yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad (S) dan Imam Ali (as) diciptakan dari satu cahaya ilahi sebelum penciptaan dunia.

Baca Yang lain

“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 3

“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 3 Sebagai contoh teologi Syiah kontemporer, kita dapat melihat karya Ayatullah Ja’far Sobhani, “Doctrines of Shi’i Islam” dan karya Ayatullah Misbah Yazdi, “Amuzesh-e Aqa’id” (Petunjuk dalam Keyakinan), yang keduanya ditulis dalam bahasa Persia. Seperti dalam Tajrid karya Nasir al-Din Al-Tusi, bagian tentang kenabian dalam buku Sobhani dibagi menjadi pertimbangan umum tentang kenabian, dan diskusi khusus tentang Nabi Muhammad (S).

Baca Yang lain

Peringatan Maulid Nabi

Peringatan Maulid Nabi Demi memperingati kelahiran Nabi Muhammad saw, umat muslim dianjurkan memuliakannya. Bagi mereka akan disediakan pahala yang setara dengan pahala yang setara dengan ibadah Lailatul Qadr. Kalau saja Nabi Muhammad saw tidak dilahirkan, niscaya al-Quran tidak diturunkan. Hubungan antara kelahiran Nabi Muhammad saw, wahyu al-Quran, dan dengan malam kelahiran Nabi Muhammad saw sama dengan malam Lailatul Qadr.

Baca Yang lain

“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 2

“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 2 Nabi terakhir dan paling mulia adalah Rasulullah Muhammad (S) yang kepadanya Al-Qur’an diturunkan. Al-Qur’an menjadi mukjizat besar yang menegaskan kenabian Muhammad (S). Setiap nabi memiliki seorang penerus (wasi) yang bertugas menjaga misi yang dibawa oleh nabi tersebut. Penerus Musa adalah Harun; penerus Isa (as) adalah Petrus (as); dan penerus Muhammad (S) adalah Ali (as), imam pertama dalam Syiah.  

Baca Yang lain

“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 1

“Peran dan Kedudukan Nabi Muhammad (S) dalam Islam: Cahaya Petunjuk dari Tuhan untuk Umat Manusia”- 1 “Katakan: Jika kalian mencintai Allah, maka ikutilah aku; Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian, dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. Katakan: Ta’atilah Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika mereka berpaling, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir” (3:31-32)

Baca Yang lain

Maulid Nabi dan Hari Kelahiran Kita

Maulid Nabi dan Hari Kelahiran Kita Yusuf Ali, seorang penafsir dan penerjemah Al-Quran ke dalam Bahasa Inggris (dalam wajah puisi lirik), entah secara kebetulan atau tidak memulai dan menutup karya termasyhurnya The Holy Quran; Text, Translation & Commentary pada tanggal 4 April yang merupakan hari kelahirannya.

Baca Yang lain