HARTA KARUN ILAHI PADA TUBUH MANUSIA (1)
Dalam tubuh manusia terdapat sebelas harta. Seluruhnya merupakan hal yang sangat penting bagi tubuh; sebagaimana pentingnya sebuah harta karun bagi sebuah kota.
Harta karun ilahi yang pertama yang diletakkan Allah swt dalam tubuh manusia adalah otak. Seluruh bagian otak dan hal-hal yang berhubungan dengan syaraf tubuh disimpan dalam tempat tersebut. Di dalamnya terdapat berbagai kekuatan seperti berfikir, merasa, mengingat, mengkhayal dan menghafal.
Jika manusia tak punya kekuatan yang hanya bisa lahir dari otak, apa yang dapat dilakukannya?
Harta karun ilahi kedua adalah sumsum tulang belakang. Unsur apakah yang telah diletakkan Allah swt dalam tulang-tulang berlubang kecil itu? Seandainya unsur-unsur dalam tulang belakang itu lenyap, niscaya tubuh ini akan hancur. Sebab, unsur itu bagaikan minyak yang dituangkan dalam sebuah gir roda, bukan untuk sehari atau setahun, melainkan bertahun-tahun. Karena itu, jika minyak tersebut sampai hilang, niscaya tubuh kita akan hancur binasa.
Harta karun ilahi ketiga adalah hati atau jantung. Hati yang kecil ini memiliki empat bilik dan dua lapisan (tingkatan), atas dan bawah, atau biasa disebut perut kecil bagian atas dan perut kecil bagian bawah. Darah masuk ke slah satu lapisan tersebut dengan membawa kotoran. Setelah kotoran itu tersaring, darah tersebut keluar lagi dari lapisan yang satunya. Jika organ hati tak lagi bekerja, walau sesaat saja, niscaya seluruh aktivitas dalam tubuh ini akan berhenti; dan itu artinya adalah mati.
Harta karun ilahi keempat yang juga tak kalah penting adalah empedu. Dalam ilmu kedokteran kuno, dijelaskan bahwa air yang berwarna kuning dan hitam beserta lender dan darah berasal dari empedu; sedangkan dalam ilmu kedokteran modern dijelaskan bahwa empedu juga memiliki dua belas fungsi lain, salah satunya adalah memproduksi zat gula yang dibutuhkan tubuh.
Harta karun ilahi kelima adalah paru-paru. Paru-paru sangatlah mengagumkan. Salah satu fungsi paru-paru, seperti dikatakan Sa’di, adalah, “Setiap nafas yang kita hirup memberi kita kehidupan. Bersuara sewaktu bernafas akan melegakan rongga paru-paru. Dengan itu, kita ketahui bahwa dalam setiap nafas, terkandung dua jenis nikmat yang wajib kita syukuri.”
Seorang pujangga mengatakan:
“Andai tangan dan lidah dapat kita gunakan untuk mensyukuri nikmat Allah, hamba yang lalai adalah hamba yang hanya dapat memohon ampun kepada Allah atas kelalaiannya. Jika tidak, tak seorangpun yang mampu melakukan sesuatu yang patut kepada Allah swt.”
Bila tak mampu menghirup udara, manusia akan tercekik, tentunya dia akan binasa. Orang yang menderita sesak nafas, jiwanya akan tersiksa. Karena itu, kita harus selalu mensyukuri nikmat Allah swt yang telah diberikan kepada kita; karena hingga kini, kita masih dapat bernafas dengan nyaman dan lega.
Harta karun ialhi keenam adalah buah pinggang yang berfungsi sebagai penjernih. Lewat perantaraannya, sisa bahan makanan dapat dikeluarkan. Ia berfungsi seperti usus, yaitu mengeluarkan sisa bahan makanan yang telah dikonsumsi tubuh melalui alat pelepasan.
Buah pinggang berfungsi mengeluarkan sisa bahan makanan dari tubuh. Setelah bertemu dengan berbagai zat yang dikeluarkan tubuh, ia bertemu dengan sesuatu yang beracun dalam kantung kemih. Setelah itu, ia keluar melalui tempat keluarnya air seni. Dengan sebab itulah, dikatakan bahwa fungsi buah pinggang adalah untuk mengeluarkan air seni.