Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

#6ResepHidupDariRasulullah (2) “Rahasia Agar Dicintai Manusia”

1 Pendapat 05.0 / 5

Sampailah kita pada resep kedua dari seri 6 resep hidup dari Rasulullah saw. Pada resep pertama telah temukan jawaban dari Rahasia Agar Dicintai Allah. Dan sekarang kita akan melanjutkan pada pertanyaan kedua

“Ajari aku sebuah amalan yang bisa membuatku dicintai manusia”

  Beliau pun bersabda :

Jika kau ingin dicintai manusia maka putuslah (harapanmu) dari tangan-tangan mereka.

 

Hari ini kita akan berhenti pada resep kedua “Rahasia agar Dicintai Manusia”. Pesan Rasul diatas ingin memberi solusi bahwa jika kita ingin dicintai manusia maka janganlah terlalu berharap kepada mereka. Apa hubungannya tidak berharap dan dicintai manusia?

Coba perhatikan, banyak orang yang selalu merendahkan dirinya dihadapan orang kaya. Ia berharap diberi sesuatu dengan selalu memasang wajah melas, merendah dan ingin dikasihani. Bukannya mendapat sesuatu, cara seperti ini malah membuat orang lain bosan, muak dan benci dengannya. Karena orang seperti ini selalu mencari kesempatan bagaimana caranya agar mendapat keuntungan dari orang lain.

Tak hanya itu, ia juga terjebak dalam sifat keji yang mengandalkan manusia dan menganggap ada selain Allah yang akan menyelesaikan masalah-masalahnya.

Disinilah letak perbedaan antara Allah dan manusia. Jika kita sering meminta kepada manusia, mereka akan bosan dan benci. Sementara jika kita sering meminta kepada Allah maka Dia akan semakin Mencintai.

Mungkin kita sering bertanya, apakah kita tidak boleh berharap kepada manusia sama sekali? Bukankah kita tidak mungkin dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari sesama? Kita akan temukan jawabannya dari pesan indah Ali bin Abi tholib, beliau pernah berkata,

“Hendaklah terkumpul dalam hatimu dua hal, rasa butuh kepada manusia dan rasa tidak butuh kepada mereka. Maka jadikan kebutuhanmu kepada mereka (tampak) dalam perkataan yang lembut dan wajahmu yang berseri-seri. Dan jadikan rasa tidak butuhmu kepada mereka dalam menjaga harga diri dan kemuliaanmu.”

 

Kita sadari bahwa manusia tak bisa hidup sendiri dan merasa tidak butuh sama sekali dengan sesamanya. Al-Qur’an pun menjelaskan bahwa manusia diciptakan agar dapat membantu satu sama lainnya.

لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُم بَعْضاً سُخْرِيّاً

“Agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain.” (QS.Az-Zukhruf:32)

Namun rasa butuh kita kepada manusia cukup kita tampakkan dengan sekedar menampilkan akhlak yang baik, perkataan yang lembut dan wajah yang berseri. Tak perlu kita merendahkan diri dan memelas untuk berharap sesuatu dari mereka.

Pesan diatas juga ingin menjaga agar tidak ada orang yang merasa, “Aku tidak membutuhkan orang lain, kenapa aku harus berlemah lembut pada mereka?”

Dan di satu sisi, kita juga harus merasa tidak butuh kepada manusia untuk menjaga kemuliaan dan harga diri kita. Jangan sampai menghinakan diri dihadapan orang kaya hingga menceritakan kesulitan hidupnya, terkadang sampai berbohong dan minta dikasihani. Seakan-akan ia sudah tidak punya Allah ! Seakan Allah tidak pernah memberi rezeki dan menyelesaikan masalahnya !

Padahal betapa sering kita berharap kepada manusia tapi berakhir sia-sia. Padahal Allah selalu membuka pintu bagi hamba-Nya yang berharap dan meminta.

Kembali pada resep kedua dari Rasul, jika kita ingin dicintai sesama putuskan harapan kita dari mereka. Jangan sering meminta dan mengharap sesuatu dari orang lain. Kemuliaan dan harga diri itu akan menciptakan respect dari orang sekitar. Mereka akan semakin cinta karena kita tidak mengenal untuk sekedar mengambil keuntungan.