Dalam hadist qudsi-Nya, Allah swt berfirman kepada Nabi Musa as :

“Wahai Musa, akan kulakukan 3 hal kepadamu dan engkau lakukan 3 hal pula untuk-Ku !”

Musa bertanya, “Apakah 3 hal itu?”

Allah menjawab,

“Pertama, Aku telah memberimu nikmat yang banyak dan Aku tak pernah mengungkitnya. Begitulah jika engkau memberi sesuatu kepada hamba-Ku, janganlah engkau mengungkitnya.

Kedua, sekiranya engkau banyak berbuat salah kepada-Ku, akan Kuterima alasanmu jika engkau datang menghadap kepada-Ku. Maka terimalah alasan orang yang berbuat salah kepadamu jika ia datang menyampaikan alasannya kepadamu.

Ketiga, aku tidak membebanimu dengan amal untuk esok hari. Maka jangan kau menuntut rezekimu untuk hari esok.”

Sungguh kisah yang begitu menggugah hati. Karena dalam Al-Qur’an pun Allah selalu mengajak manusia untuk saling memaafkan. Bukankah kita juga selalu berharap kesalahan kita diampuni oleh-Nya?

وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Bukankah kamu senang ketika Allah Mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS.an-Nur:22)