Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Sebab-Sebab Pengampunan

1 Pendapat 05.0 / 5

Untuk memperoleh ampunan, manusia juga harus melalui aturan dan sebab-sebab khusus. Salah satunya melalui taubat. Taubat adalah masalah yang ruang lingkupnya sangat luas sehingga orang musyrik sekalipun jika melakukan taubat akan terampuni dosa dan kesalahannya. Sebagaimana al-Qur’an mensiyalir, “Dan sesungguhnya Aku Maha Penganmpun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal shaleh, kemudian mendapat petunjuk”. (Q.S Thaha (20):82).

Amal Shaleh juga merupakan sebab untuk memperoleh ampunan. Amalan yang baik melaksanakan tugas dan titah illahi adalah sebab pengampunan-Nya. Allah berfirman dalam al-Qur’an, “Perbuatan baik akan menghilangkan amalan yang jelek” (Q.S Hud (11):11)
Sayyiah atau kejahatan terjadi pada satu waktu tertentu dan telah berlalu. Saat ini tidak tersisa sama sekali karena telah dihapus oleh kebaikan. Jadi keburukan sudah tidak ada lagi tapi masih menyisakan bekasnya. Kegelapan dan kotoran yang ditimbulkan oleh dosa pada ruh masih tersisa dan tugas kebaikanlah untuk menghilangkannya.

Hal lain yang dapat menghapus dosa adalah meninggalkan dosa besar. Seseorang terkadang melakukan dosa kecil, namun tidka pernah melakukan dosa besar. Tanpa melakukan taubat sekalipun dosa kecilnya akan terampuni dengan sendirinya. Hal ini berlaku jika dia tidak melakukan dosa tersebut secara terus menerus. Sebab jika hal ini terjadi, dengan sendirinya akan berubah menjadi dosa besar al-Qur’an dalam hal ini mengatakan, “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar diantara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahan-Mu (dosa-dosamu) yang kecil dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga)” (Q.S an-Nisa (4) 31).

Tertutupinya dosa kecil (tanpa taubat) juga merupakan manifestasi keluasan rahmat ilahi. Pada ayat lainnya setelah menjelaskan bahwa balasan untuk pelaku kebaikan adalah kebaikan, Allah menyatakan, “(Yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji kecuali kesalahan-kesalahan kecil (yang kadang-kadang mereka lakukan). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunan-Nya: (Q.S an-Najm (53):32).

Penyebab berikutnya adalah syafaat. Maksudnya jika seseorang di dunia ini melakukan kesalahan dan belum sempat melakukan taubat, dan perbuatan baiknya juga tidak cukup untuk menghapus keburukannya, pada akhirnya dia esti membawa keburukan ini ke alam berikutnya. Dalam hal yang seperti ini keluasan rahmat illahi menyatakan bahwa dengan syarat dan metode tertentu tetap masih ada jalan yang tersisa untuk memperoleh ampunan. Jalan yang tersisa itu ditemkan melalui jiwa sempurna seperti nabi dan auliya Allah, namun hal ini juga memiliki aturan dan syarat-syarat khusus.