Rasulullah & Ahlulbait
-
Artikel Umum
Artikel: 62 -
Rasulullah saw
Artikel: 492 -
Imam Ali as
Artikel: 278 -
Fathimah az Zahra as
Artikel: 241 -
Imam Hasan as
Artikel: 60 -
Imam Husein as
Artikel: 439 -
Imam Ali bin Husein as
Artikel: 92 -
Imam Baqir as
Artikel: 55 -
Imam Shadiq as
Artikel: 67 -
Imam Kazhim as
Artikel: 62 -
Imam Ridha as
Artikel: 65 -
Imam Jawad as
Artikel: 49 -
Imam Hadi as
Artikel: 32 -
Imam Hasan al Askari as
Artikel: 45 -
Imam Mahdi ajf
Artikel: 269
Pelajaran dari Zainab untuk Dunia
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Zahrasadat Sheykholeslam
Sayidah Zainab sa mengajarkan bahwa untuk mengubah sejarah, perempuan tidak harus meniru laki-laki. Cukuplah menjadi perempuan yang sadar, beriman, dan teguh pada nilai-nilai ilahi.
Zainab, Kekuatan Feminin dalam Cermin Iman
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Zahrasadat Sheykholeslam
Zainab sa adalah potret perempuan dengan kepribadian multidimensional: seorang alimah, pengasuh, pendidik, pemimpin politik, dan pejuang spiritual. Namun ada satu rahasia yang tak boleh dilupakan: kekuatannya justru bersumber dari keperempuannya.
Zainab Dari Pengajar hingga Pemimpin Revolusi
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Zahrasadat Sheykholeslam
Sebelum tragedi Karbala, peran utama Sayidah Zainab adalah sebagai pendidik dan pengajar. Ia mengajarkan Al-Qur’an, fikih dan hadis kepada masyarakat, dan menjadi sumber ilmu bagi banyak perempuan dan lelaki di Madinah. Para ulama menyebutnya sebagai “alimah ghayru mu‘allamah”—seorang yang berilmu tanpa pernah diajari, karena ilmunya bersumber dari kesucian Ahlulbait as.
Zainab sa: Cahaya yang Tak Padam di Tengah Kegelapan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Zahrasadat Sheykholeslam
Sayidah Zainab adalah teladan abadi tentang bagaimana kekuatan feminin berakar dari iman, bukan dari rivalitas dengan laki-laki. Ia menyingkapkan kapasitas intelektual dan spiritual perempuan jauh melampaui yang pernah dibayangkan manusia. Dalam sejarah Islam, ia dikenal sebagai Aqilah Bani Hasyim—perempuan paling bijak di antara suku paling mulia, Bani Hasyim.
Sayidah Zainab dan Rahasia Kekuatan Perempuan Beriman
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Zahrasadat Sheykholeslam
Hari ini, ketika kita menyaksikan Gaza yang terbakar, kita melihat pantulan Zainab dalam setiap ibu Palestina yang tetap berdiri di antara reruntuhan. Zainab adalah jiwa yang hidup di dada mereka—jiwa yang percaya bahwa kebenaran, meski terluka, tak akan pernah mati.
Bukti Imâmah Ahlulbait as.
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Habib Ali Umar Al-Habsyi
Imam Ali Ar-Ridha as berbicara dengan orang-orang dalam bahasa mereka masing-masing, dan demi Allah, beliau adalah orang yang paling fasih dan paling berpengetahuan di antara manusia dalam setiap bahasa dan dialek. Suatu hari,
Wasiat Nabi Dalam Lensa Abduksi (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M.Eng.
Konteks Sejarah: Peristiwa Ghadir Khumm terjadi menjelang wafatnya Nabi SAW, saat umat Islam memerlukan kejelasan tentang suksesi kepemimpinan. Nabi SAW memilih momen publik dengan ribuan saksi, yang menunjukkan pentingnya pernyataan tersebut.
Wasiat Nabi Dalam Lensa Abduksi (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M.Eng.
Dan di antara red line yang terpenting adalah bahwa Nabi Saw benar-benar berwasiat, dan pengemban wasiat Nabi Saw pasca wafat Beliau Saw adalah Imam ‘Ali bin Abi Thalib kw. Red line ini akan berpengaruh pada keseluruhan pemahaman dan praktik keberagamaan seorang muslim. Karena, telah masyhur bahwa Nabi Saw telah bersabda, “Aku adalah kota ilmu, dan ‘Ali adalah pintunya.”
Pengorbanan yang Abadi: Sayyidah Khadijah dan Lahirnya Islam (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline
Al-Qur’an menegaskan perbedaan antara orang yang berjuang sebelum kemenangan dan setelahnya: “Tidaklah sama di antara kalian orang-orang yang berinfak dan berperang sebelum kemenangan…” (QS. 57:10). Khadijah (sa) adalah perwujudan ayat ini. Ia berkorban ketika Islam masih kecil, ketika jumlah kaum Muslim dapat dihitung dengan jari, ketika ejekan, pengucilan, dan siksaan menjadi santapan sehari-hari.
Pengorbanan yang Abadi: Sayyidah Khadijah dan Lahirnya Islam (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline
Sayyidah Khadijah al-Kubra (sa) adalah penopang pertama risalah Islam. Ia menginfakkan seluruh hartanya, mengorbankan kenyamanan hidupnya, hingga menyerahkan jiwanya demi tegaknya kalimat Allah. Ia adalah ibu kaum beriman, dan dari rahimnya lahir generasi Ahlulbait (as) yang menjadi pelanjut risalah Nabi.
Apa yang Anda Ketahui tentang Sayidah Zainab, Cucu Nabi Muhammad dan Wanita yang Menjelaskan Perlawanan? (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Soleh lapadi
Ketika kafilah tawanan Karbala memasuki istana Yazid, sebuah majelis resmi yang terdiri dari para tetua Suriah dan perwakilan agama diadakan di istana. Pada saat ini, atas perintah Yazid, para tawanan dibawa ke majelis sementara mata semua orang tertuju pada mereka. Pada saat itu, Sayidah Zainab berkata kepada Yazid:
Apa yang Anda Ketahui tentang Sayidah Zainab, Cucu Nabi Muhammad dan Wanita yang Menjelaskan Perlawanan? (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Soleh lapadi
Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam telah mengatakan, tentang kepribadian Sayidah Zainab, perempuan yang menjadi pencetus perlawanan: "Kisah Zainab yang Agung as... Melengkapi kisah Asyura... Keagungan karya Zainab yang Agung as tidak dapat dibandingkan dengan peristiwa-peristiwa besar lainnya dalam sejarah, melainkan harus dibandingkan dengan peristiwa Asyura itu sendiri. Manusia agung ini, perempuan agung Islam dan kemanusiaan ini, mampu mempertahankan keteguhan dan keagungannya dalam menghadapi gunung penderitaan yang berat...
Peristiwa Ghadir: Deklarasi Wilayah dan Puncak Risalah (4)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline
“Seorang yang meminta telah meminta azab yang akan terjadi bagi orang-orang kafir, yang tak seorang pun dapat menolaknya.”
(QS. Al-Ma’arij: 1–2)
Menurut riwayat, ayat ini turun terkait Nu’man bin Harits, yang menolak pengangkatan Imam Ali dan langsung ditimpa batu dari langit hingga mati (Wahidi Neisyaburi, Asbab al-Nuzul, hlm. 126).
Peristiwa Ghadir: Deklarasi Wilayah dan Puncak Risalah (3)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline
Jumlah peserta dalam peristiwa Ghadir Khum diperkirakan antara 10.000 hingga 120.000 orang. Namun mayoritas ulama dan sejarawan sepakat bahwa jumlah sekitar 10.000 orang adalah yang paling masuk akal secara historis (Sayid Jalal Imam, “Barrasi Te’dad Jam’iyat Hadir dar Ghadir”).
Peristiwa Ghadir: Deklarasi Wilayah dan Puncak Risalah (2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline
Di bawah terik matahari, Nabi saw meminta dibuatkan mimbar dari pelana unta. Usai salat zuhur berjamaah, beliau naik ke mimbar dan menyampaikan khutbah panjang yang kelak dikenal sebagai Khutbah Ghadir. Dalam khutbah ini, Rasulullah saw menegaskan dua peninggalannya: tsaqalain, yaitu Al-Qur’an dan Ahlulbait. Beliau kemudian berseru:
Peristiwa Ghadir: Deklarasi Wilayah dan Puncak Risalah (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline
Untuk memahami kedalaman dan keluasan peristiwa Ghadir secara ilmiah dan historis, para peneliti dan pecinta Ahlulbait dapat merujuk pada literatur-literatur berikut:
Keutamaan Merawat Ingatan Pada Rasulullah Saw dan Keluarganya as (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Ir. Dimitri Mahayana, M.Eng.
“Muharram tak lain adalah mawar berduri. Petiklah sekarang dan biarkan tanganmu tertusuk duri, tangisanmu dan darahmu menjadi embun yang menjaganya tetap segar dan memerah sepanjang jaman.”
Keutamaan Merawat Ingatan Pada Rasulullah Saw dan Keluarganya as (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Dr. Dimitri Mahayana
“Muharram tak lain adalah mawar berduri. Petiklah sekarang dan biarkan tanganmu tertusuk duri, tangisanmu dan darahmu menjadi embun yang menjaganya tetap segar dan memerah sepanjang jaman.”
Khutbah Sayyidah Zainab Tentang Memoria Collectiva (Ingatan Kolektif) bagian2
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ustadz Dr. Dimitri Mahayana
Dalam frasa khutbah “Kalian tidak akan mampu menghilangkan kami dari ingatan orang-orang”, di sini ada suatu hal yang sangat menarik. Menurut penulis, ada sebuah petunjuk dari salah satu Wanita yang paling cerdas yang pernah ada di bumi ini, bahwa pada dasarnya musuh sejati dari hegemoni Yazid dan hegemoni-hegemoni lain adalah ingatan kolektif (memoria collectiva).
Khutbah Sayyidah Zainab Tentang Memoria Collectiva (Ingatan Kolektif) bagian1
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ustadz Dr. Dimitri Mahayana
Sungguh, memoria collectiva ini tidak akan pernah padam karena ia adalah cahaya Allah yang “tidak bisa dipadamkan oleh angin hegemoni mana pun.” Dan melaluinya, kaum Muslim akan bergabung dengan mereka yang selalu diingat dan dicintainya. Karena, barang siapa mencintai batu, ia kelak akan digabungkan dengan batu tersebut; maka bagaimana mungkin kaum Muslim celaka selama ia senantiasa merawat terus menerus cinta pada Nabi Saw dan keluarganya yang suci as dalam ingatannya.

