Rasulullah & Ahlulbait
-
Artikel Umum
Artikel: 62 -
Rasulullah saw
Artikel: 442 -
Imam Ali as
Artikel: 234 -
Fathimah az Zahra as
Artikel: 181 -
Imam Hasan as
Artikel: 49 -
Imam Husein as
Artikel: 340 -
Imam Ali bin Husein as
Artikel: 79 -
Imam Baqir as
Artikel: 51 -
Imam Shadiq as
Artikel: 52 -
Imam Kazhim as
Artikel: 55 -
Imam Ridha as
Artikel: 55 -
Imam Jawad as
Artikel: 44 -
Imam Hadi as
Artikel: 28 -
Imam Hasan al Askari as
Artikel: 41 -
Imam Mahdi ajf
Artikel: 235
Kesehatan Mental dalam Konteks Sayyidah Zainab as & Relevansinya dengan Masa Kini (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati
Sayyidah Zainab tidak hanya kehilangan saudaranya, Imam Husain, tetapi juga banyak anggota keluarganya yang lain dalam peristiwa Karbala. Kehilangan orang yang kita cintai dapat menjadi beban berat bagi kesehatan mental kita, yang bisa menyebabkan depresi, kecemasan, atau bahkan rasa putus asa. Namun, Sayyidah Zainab menunjukkan bahwa rasa kehilangan yang mendalam tidak harus membuat kita kehilangan arah.
Kesehatan Mental dalam Konteks Sayyidah Zainab as & Relevansinya dengan Masa Kini (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Euis Daryati, MA
Secara keseluruhan, Sayyidah Zainab as adalah contoh hidup yang menunjukkan bahwa ketabahan, keberanian, dan kesehatan mental yang kuat dapat membantu seseorang melewati ujian hidup yang paling berat sekalipun. Keteladanan beliau mengajarkan kita tentang pentingnya kesabaran, empati, dan koneksi spiritual dalam menjaga kesejahteraan emosional dan mental.
Imam Ahlulbait Membimbing Pemikiran Masyarakat
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Dalam ziarah ini, Imam Ali Hadi as memperkenalkan para imam maksum sebagai pemimpin politik, ideologi, dan spiritual umat Islam. Ziarah Jami’ah Kabirah juga menyinggung semua ajaran Syiah dengan bahasa yang fasih, seperti hubungan para imam dengan Rasulullah saw, kedudukan para imam dalam keilmuan, akhlak dan politik, suri teladan, dan hubungan imamah dan tauhid.
Li Khomsatun, Jimat di Tengah Wabah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Rifqi Fairuz
Kaligrafi tersebut bertuliskan sebuah syair dengan khat (kalau tidak salah) Farisi: لي خمسة اطفي بها حر الوباء الحاطمة المصطفى والمرتضى وابناهما وفاطمة Terjemahan syair ini kurang lebih adalah tentang lima “jimat” yang dimiliki dalam hidup, yang dengan wasilahnya diyakini bisa memadamkan segala penyakit dan epidemi yang mengancam manusia, baik yang berpotensi merusak lahir maupun batin.
Manajemen Krisis Sayyidah Zainab
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- IRIB Indonesia
Saat mendengar umpatan Yazid, Sayidah Zainab Kubro as menunjukkan keberaniannya. Beliau mengatakan, “Aku melihatmu sangat kecil untuk menjadi lawan bicaraku. Tapi saya tidak dapat menolak kenyataan bahwa masyarakat telah melenceng dari kebenaran dan memberikanmu kekuasaan. Dengan kekuasaan ini, engkau mendapat kesempatan untuk menggugursyahidkan putra Nabi Allah. Begitu juga engkau berkesempatan menjadikan keluarganya sebagai tawanan dan mendudukkannya di majelis ini.”
Ahlulbait, Nama Cemerlang
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Tim al-Balaghah
Sesungguhnya peristiwa agung ini (penyucian Ahlulbait as) mempunyai makna khusus dalam kehidupan umat, sejarah peradaban umat. Para pengkaji dan peneliti dalam lapangan ilmu-ilmu Islam dan kehidupan politik umat, pasti mengetahui kedudukan dan posisi Ahlulbait Rasulullah saw.
Jangan Sekali-kali Melupakan Keluarga Nabi!
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ismail Amin Pasannai
Seharusnya bagi yang merenungkan kisah terbantainya keluarga Rasulullah saw di padang Karbala, tentu akan menjadi tanda tanya besar. Segitu besarkah permusuhan dan kebencian Bani Umayyah pada keluarga Nabi sampai Imam Husain as harus diperlakukan sedemikian rupa, secara terhina dan mengenaskan? Mengapa Imam Husain as tidak cukup hanya dengan dibunuh, mengapa jasadnya sampai harus diinjak kaki-kaki kuda dan kepalanya harus dipisahkan dari tubuhnya?
Cara Terbaik Mengenalkan Ahlulbait Nabi
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Sayyid Moustafa Qazwini
Tonggak peristiwa ini dalam sejarah Islam telah diriwayatkan oleh sejarawan, perawi dan penafsir al-Quran. Peristiwa ini merupakan sebuah peristiwa yang mengungkapkan status tinggi Ahlulbait as. Riwayat-riwayat menyebutkan bahwa satu rombongan Kristen dari Najran datang ke kota Madinah untuk berjumpa dengan Rasulullah saw guna membahas masalah kenabiannya dan agama baru yang dibawanya.
Sayyidah Zainab Kubra: Manifestasi Kecerdasan dan Keutamaan
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- Parstoday
Sayyidah Zainab Kubra as unggul dari yang lain dari sisi sifat-sifat mulia dan akhlaknya. Watak dan akhlaknya yang mulai serta keutamaan dan kesuciannya juga membuatnya unggul dari yang lain. Hari ini adalah hari kelahiran wanita mulia, Sayyidah Zainab Kubra as, wanita yang memiliki kesabaran kuat saat menyaksikan keluarga dan kakaknya meneguk cawan syahadah di Padang Karbala.
Sayyidah Zainab Kubra Pahlawan Wanita Karbala
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Murtadha Muthahhari
Sebagain besar kepahlawanannya ini adalah sebagai akibat dari berbagai peristiwa dahsyat Karbala yang dialaminya. Peristiwa-peristiwa Karbala inilah yang telah menjadikan lidah Sayyidah Zainab Kubra as mampu mengeluarkan pidato yang sedemikian berani dan berapi-api di dalam majelis Yazid.
Garis Hidup Sayyidah Zainab Kubra
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- H.M. Bilgrami
Adalah garis hidup beliau untuk mendekralasikan pada dunia tentang pengorbanan Imam Husain as dan keluarga Nabi Muhammad saw, demi tegaknya Islam. Beliau membeberkan tindakan kejahatan Ibn Ziyad dan Yazid, dengan berani dan tanpa rasa takut. Jika bukan karena beliau, maka pengorbanan Karbala tentu akan terlupakan.
Keteguhan Ali Akbar di Medan Perang
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Imam Musa Shadr
Ketika pasukan Ibnu Ziyad mengepung dan menyerang para pengikut Imam Husain as, Ali Akbarlah yang pertama kali menyambut serangan mereka. Jumlah musuh yang begitu banyak dengan persenjataannya yang lengkap, tidak sedikit pun menggetarkan nyali Ali Akbar. Setelah pertempuran yang sangat hebat itu berlalu beberapa saat, sebagian besar para pembela Imam Husain as. berguguran. Jasad-jasad mereka seakan-akan dipeluk mesra oleh tanah Karbala yang sudah basah tersiram darah-darah suci mereka. Pada saat itu, di sekeliling Imam Husain as yang tersisa hanya tinggal anggota keluarganya saja.
Siapa Ahlulbait dalam Riwayat Aisyah, Ummu Salamah dan Anas bin Malik
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- muhammad soleh
Riwayat ini meskipun tidak menceritakan perihal saat-saat turunnya ayat 33 surat Al-Ahzab seperti riwayat-riwayat sebelumnya, namun sangat jelas di sini bahwa Nabi Saw selalu membaca ayat ini saat hendak melakukan shalat subuhnya di rumah Fatimah, memanggil para penghuni rumah tersebut yang tak lain adalah Ali, Fatimah, Hasan dan Husein dengan sebutan Ahlulbait.
Ancaman bagi Pembenci Ahlulbait
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Alwi Husein LC
Rasulullah saw dalam sabda-sabdanya senantiasa mengulang-ulang keutamaan Ahlulbait as. Beliau memerintahkan agar menghormati mereka dan mengecam keras orang-orang yang membenci, memusuhi, menyakiti, dan lebih-lebih yang memerangi mereka.
Kemalangan Sayyidah Fathimah Setelah Nabi Wafat
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Abu Muhammad Ordoni
Sejarah bercerita bagaimana Nabi Muhammad saw wafat dan bersama beliau wafat pula peringatan-peringatan yang beliau ulang-ulangi kepada mereka yang akan menindas anggota keluarga beliau.
Imam Ali Menangani Proses Pemakaman Rasulullah
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Baqir Syarif Qurasyi
Imam Ali as menangani proses pemakaman jenazah saudara dan putra pamannya itu sambil mencucurkan air mata yang deras. Beliau memandikan jasad yang suci itu sambil berkata dengan suara yang lirih, “Demi ayah dan ibuku, ya Rasulullah, dengan kepergianmu ini telah terputus kenabian dan berita langit yang tidak pernah terputus dengan kematian orang lain selainmu.
Cara Mencintai Allah dan Rasulullah (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Rasyida Rifa'ati Husna
Dalam kitab Tafsir Haqaiq at-Tafsir, Syeikh Abu Abdur Rahman as-Sulami mengutip Sahl bin Abdullah yang menyatakan seseorang yang mencintai Allah dengan sebenar-benarnya adalah mereka yang perilakunya, perbuatannya, dan perkataannya mengikuti Baginda Nabi Muhammad Saw. Menurut as-Sulami untuk meraih cintaNya ialah dengan selalu mengikuti Nabi, karena ajaran Nabi itu ajaran yang optimal serta dengan ajaran tersebut kita akan mencapai kepada kecintaan yang agung.
Cara Mencintai Allah dan Rasulullah (1)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Rasyida Rifa'ati Husna
Kita sebagai muslim ketika ditanyai, “Apakah kamu mencintai Allah?” Tentu jawaban kebanyakan kita adalah “Iya”, meskipun juga belum mesti kebenarannya. Karena cinta memang mudah ketika diucapkan, namun perwujudannya menuntut seseorang untuk rela berkorban demi kekasihnya. Terlebih cinta kepada Allah Swt, butuh perjuangan, ketulusan, dan berbagai ujian untuk meraihnya.
Ketika Syuhada Karbala Jadi Tawanan Perang
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhammad Muhammadi
Imam Ali Zainal Abidin as beserta keluarga syuhada Karbala digiring pasukan Umar bin Sa’ad menuju Syam sebagai tawanan perang. Setibanya di Syam, Yazid berkata kepada Imam Ali Zainal Abidin as, “Ayah dan kakekmu ingin menjadi pemimpin di tengah masyarakat. Tapi alhamdulillah, mereka terbunuh dan darahnya tertumpah.”
Kehidupan Sayyidah Zainab Diliputi Kesedihan
- Dipublikasi pada
Takdir Allah Swt menghendaki Sayyidah Zainab as diliputi kesedihan. Beliau menyaksikan wafat kakeknya, Rasulullah saw dan pengaruhnya terhadap kaum muslimin pada umumnya dan Ahlulbait as pada khususnya. Beliau juga menyaksikan pembunuhan ayahnya, menyaksikan akhir kehidupan saudaranya, Imam Hasan as akibat racun yang ditabur pada makanannya.