Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Rasulullah & Ahlulbait

Siapakah Ahlulbait Yang Harus Kita Ikuti?

Siapakah Ahlulbait Yang Harus Kita Ikuti?

Jika kita pikirkan dan renungkan secara mendalam keistimewaan Ahlulbait as dalam hadis ats-tsaqalain, terutama berkenaan dengan kemaksuman mereka, maka kita bisa berkesimpulan bahwa mereka adalah orang-orang yang dipilih langsung oleh Allah Swt untuk kedudukan yang mulia karena ilmu dan keteguhan hati mereka yang sempurna serta diistimewakan dengan kemaksuman.  

Baca Yang lain

Peritiwa Mubahalah

Peritiwa Mubahalah Peristiwa berikut ini dihubungkan dengan kejadian Mubahalah, yang berarti kutukan, atau memohon kutukan/laknat Allah Swt ditimpakan kepada pendusta, yang terjadi pada tahun ke 9-10 Hijriah. Dalam tahun itu sebuah delegasi yang terdiri atas 14 pendeta Kristen datang dari Najran untuk menemui Rasulullah saw.

Baca Yang lain

“Ghadir, Simbol Kesempurnaan dan Keutuhan Islam”

“Ghadir, Simbol Kesempurnaan dan Keutuhan Islam” Ayatullah Sayyid Mojtaba Hosseini menyatakan bahwa Ghadir adalah simbol kesempurnaan dan keutuhan Islam. Beliau mengatakan, mereka yang menerima hari raya lainnya tetapi tidak menerima hari raya ini, berarti meyakini agama yang tidak lengkap. Beliau mengucapkan selamat atas hari raya yang penuh berkah, Eid Ghadir, dan berbicara tentang pentingnya Ghadir. 

Baca Yang lain

Ayat Mawaddah(2)

Ayat Mawaddah(2) Perbedaan Pendapat mengenai Makna Qurba Sejumlah pendapat ahli tafsir mengenai makna al-Qurba dapat dikemukakan secara singkat sebagai contoh sebagaimana berikut:

Baca Yang lain

Ayat Mawaddah (1)

Ayat Mawaddah (1) Ayat Mawaddah (bahasa Arab: آية المودة ) adalah ayat ke 23 Surah Asy-Syura dari Al-Qu’ran yang menjelaskan mengenai fadhilah dan keutamaan Ahlulbait Nabi Muhammad saw dan upah yang didapat Nabi saw dari risalah yang disampaikannya, yaitu kecintaan terhadap Ahlulbaitnya.

Baca Yang lain

Penjelasan Makna Kata “Wali” atau “Maula” dalam Peristiwa Ghadir Khum (1)

Penjelasan Makna Kata “Wali” atau “Maula” dalam Peristiwa Ghadir Khum (1) Untuk memahami makna kata-kata “Wali” atau “Maula” secara lebih komprehensif, penting untuk merujuk pada sumber-sumber teologis, sejarah, dan tafsir yang kredibel. Studi yang mendalam dan holistik akan membantu kita mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang implikasi spiritual, moral, dan kepemimpinan yang terkandung dalam kata-kata ini dalam konteks peristiwa Ghadir Khum.

Baca Yang lain

Kehadiran Sayyidah Maksumah di Tengah Masyarakat

Kehadiran Sayyidah Maksumah di Tengah Masyarakat Pada 23 Rabiul Awal 201 Hijriah, Sayyidah Fathimah Maksumah as bersama rombongannya tiba di kota Qom. Para tokoh dan ulama, serta masyarakat Qom menyambut rombongan keluarga Rasulullah saw. Di kota ini pula Sayyidah Maksumah wafat, dan dimakamkan di sana.

Baca Yang lain

Sayidah Maksumah a.s. dan Kota Suci Qom

Sayidah Maksumah a.s. dan Kota Suci Qom Imam Ali ar-Ridha a.s. dengan undangan paksaan Makmun Abbasi, khalifah Dinasti Abbasiyah mendatangi kota Khurasan, Iran. Hal tersebut dapat kita lihat dari sejarah kehidupan beliau bahwa tidak jalan lain kecuali menyetujui permintaan Makmun Abbasi tersebut.

Baca Yang lain

Keilmuan Sayidah Maksumah as dan Perawi Hadis

Keilmuan  Sayidah Maksumah as dan Perawi Hadis Sayidah Maksumah a.s. sangat berilmu juga seorang perawi hadis. Berikut ini sebuah riwayat yang menjelaskan tentang tingkat intelektualitas dan keilmuan Sayidah Fathimah Maksumah a.s.,  

Baca Yang lain

Maqam Syafaat Sayidah Maksumah a.s.

Maqam Syafaat Sayidah Maksumah a.s. «…أَلَا إِنَّ لِلْجَنَّةِ ثَمَانِيَةَ أَبْوَابٍ ثَلَاثَةٌ مِنْهَا إِلَى قُمَّ تُقْبَضُ فِيهَا امْرَأَةٌ مِنْ وُلْدِي اسْمُهَا فَاطِمَةُ بِنْتُ‏ مُوسَى‏ وَ تُدْخَلُ بِشَفَاعَتِهَا شِيعَتِي الْجَنَّةَ بِأَجْمَعِهِمْ» “Ketahuilah sesungguhya bahwa surga memiliki delapan pintu, tiga di antaranya adalah menuju Qom, di sana terdapat putri perempuan dari keturunanku yang bernama Fathimah binti Musa, dengan syafaatnya pengikutku akan masuk surga seluruhnya.”

Baca Yang lain

Mengenal Sayidah Fathimah Maksumah a.s.

Mengenal Sayidah Fathimah Maksumah a.s. Sayidah Maksumah a.s. memiliki maqam spiritual dan keilmuan yang sangat tinggi. Nama beliau ialah Fathimah al-Kubra. Beliau memiliki gelar Maksumah atau perempuan yang suci dari dosa, dan Karimah Ahlulbait, atau perempuan kemuliaannya Ahlulbait.

Baca Yang lain

Khutbah Sayidah Zainab sa di Syam (2)

Khutbah Sayidah Zainab sa di Syam (2) Sayidah Zainab sa memulai khutbahnya dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt dan bersalawat atas nabi. Kemudian ia membaca ayat Alquran mengenai nasib orang-orang zalim. Setelah itu, dengan berpedoman pada ayat mengenai sunnah Ilahi yang memberi kesempatan kepada orang-orang zalim. Ia juga mengecam Yazid atas perlakuan buruk dan kezalimannya kepada Ahlulbait Imam Husain as yang telah digiring dan dipermalukan di banyak kota.

Baca Yang lain

Khutbah Sayidah Zainab sa di Syam (1)

Khutbah Sayidah Zainab sa di Syam (1) Sayidah Zainab sa memulai khutbahnya dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah swt dan bersalawat atas nabi. Kemudian ia membaca ayat Alquran mengenai nasib orang-orang zalim. Setelah itu, dengan berpedoman pada ayat mengenai sunnah Ilahi yang memberi kesempatan kepada orang-orang zalim.

Baca Yang lain

Khadijah Al-Kubra: Kesucian dan Keagungan dalam Sejarah Islam

Khadijah Al-Kubra: Kesucian dan Keagungan dalam Sejarah Islam Dalam riwayat-riwayat Islam, terdapat kesepakatan bahwa Sayyidah Khadijah adalah istri pertama Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Di zamannya, beliau dikenal sebagai wanita paling mulia di kalangan wanita Quraisy, baik dari segi wajah, perilaku, maupun akhlaknya. Khadijah juga diakui sebagai istri terbaik Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Beliau mengalami masa Islam dan masa jahiliyah, tetapi dalam kedua zaman tersebut, Khadijah mempertahankan kedudukan yang tinggi.

Baca Yang lain

Khadijah Al-Kubra: Teladan Kesucian, Kebesaran, dan Ketaatan

Khadijah Al-Kubra: Teladan Kesucian, Kebesaran, dan Ketaatan Kisah Khadijah Al-Kubra juga memperlihatkan bahwa keberkahan tidak hanya terletak pada harta dan kemewahan materi, tetapi lebih pada keikhlasan dan keteguhan hati dalam menghadapi ujian kehidupan. Dengan mengikuti jejak Khadijah, kaum Muslimin dapat belajar untuk memberikan yang terbaik dalam bermuamalah dengan Allah dan meraih keberkahan dalam segala hal.

Baca Yang lain

Ucapan Terakhir Rasulullah di Dekat Jasad Mulia Sayidah Khadijah

Ucapan Terakhir Rasulullah di Dekat Jasad Mulia Sayidah Khadijah “Wahai Khadijah istriku sayang, demi Allah, aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. Allah maha mengetahui semua amalanmu. Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu.

Baca Yang lain

Kain Kafan dari Surga

Kain Kafan dari Surga Karena banyaknya tekanan yang menimpa Sayidah Khadijah, terkhusus pemboikotan di Syi’b Abu Thalib, akhirnya beliau sakit. Ketika menjelang ajal, beliau berkata kepada Rasululllah Saw,

Baca Yang lain

Surga Merindukan Sayidah Khadijah

Surga Merindukan Sayidah Khadijah Kita merindukan surga dan ingin masuk surga. Namun jika surga yang merindukan seseorang untuk segera ditempatinya, maknanya sangat mendalam dan luar biasa. Sayidah Khadijah termasuk perempuan yang dirindukan surga. Surga ingin segera didatangi dan ditempatinya, sementara manusia lain dengan susah payah ingin memasukinya.

Baca Yang lain

10 Ramadhan; Wafatnya Perempuan Agung yang Dirindukan Surga

10 Ramadhan; Wafatnya Perempuan Agung yang Dirindukan Surga Keagungan dan kemuliaan Sayidah Khadijah, bukan karena kekayaannya atau pun karena nasabnya, namun karena sifat-sifat terpujinya, yang dikenal sejak sebelum menikah dengan Rasulullah Saw. Beliau digelari dengan berbagai julukan yang menunjukkan kemuliaannya seperti thahirah (perempuan suci), mubarakah (perempuan yang diberkahi), Sayyidatu Quraisy (perempuan penghulu Quraiys), dan lainnya.

Baca Yang lain

Salam Spesial Allah SWT untuk Sayidah Khadijah

Salam Spesial Allah SWT untuk Sayidah Khadijah Allah SWT tidak mungkin memperlakukan seorang hamba-Nya dengan spesial jika hamba tersebut tidak memiliki kedudukan spesial di sisi-Nya. Bayangkan, Sayidah Khadijah telah mendapatkan ‘salam spesial’ dari Allah SWT, Pencipta alam semesta, yang mungkin saja para nabi pun belum tentu mendapatkan perlakuan khusus seperti ini.

Baca Yang lain