Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Imam Shadiq as

Kezuhudan Imam Ja’far Shadiq

Kezuhudan Imam Ja’far Shadiq

Imam Ja’far Shadiq as memiliki ilmu dan keutamaan, fakih serta ahli hikmah, zuhud, jujur, adil, mulia dan besar hati, dermawan dan pemberani. Tentu masih banyak lagi sifat terpuji yang beliau miliki.

Baca Yang lain

Kelahiran Imam Ja’far Shadiq

Kelahiran Imam Ja’far Shadiq Imam Ja’far Shadiq as lahir pada 17 Rabiul Awal 80 H di Madinah. Ayah beliau adalah Imam Muhammad Baqir as dan ibunya bernama Ummu Farrah. Bercerita tentang sang ibu, beliau menuturkan, ”Bundaku adalah wanita beriman, bertakwa dan senantiasa berbuat baik, karena sesungguhnya Allah mencintai orang yang senantiasa berbuat baik.”  

Baca Yang lain

Wibawa Iman Ja’far Ash-Shadiq Dihadapan Khalifah Al-Mansur

Wibawa Iman Ja’far Ash-Shadiq Dihadapan Khalifah Al-Mansur Imam Ja’far Ash-Shadiq nama lengkapnya adalah Ja’far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Ali bin Abu Thalib. Beliau dilahirkan di kota Madinah pada tahun 83 Hijriyah. Panggilannya adalah Abu Abdullah dan Abu Ismail. Gelar kehormatannya adalah Ash-shadiq, Al-Fadil, dan At-Thahir.

Baca Yang lain

11 Pesan Moral dan Sosial Imam Shadiq (2)

11 Pesan Moral dan Sosial Imam Shadiq (2) Imam Shadiq berkata: Saya tidak suka melihat seorang pemuda dari kalian, kecuali dalam salah satu dari dua keadaan ini: dia berilmu atau dia belajar.  

Baca Yang lain

11 Pesan Moral dan Sosial Imam Shadiq (1)

11 Pesan Moral dan Sosial Imam Shadiq (1) Imam Sadiq, Imam keenam Syiah memberikan nasihat penting dengan mengatakan, "Barang siapa yang mengurus urusan orang lain, menegakkan keadilan, membukakan pintu rumahnya bagi orang, tidak merugikan orang lain, dan melayani kebutuhan umat, maka segala puji bagi Allah SWT yang telah memberinya keselamatan dari ketakutan di hari kiamat dan mengangkatnya ke surga,".

Baca Yang lain

Ilmu Imam Ja’far Shadiq yang Mulia

Ilmu Imam Ja’far Shadiq yang Mulia Abu Bashir berkata, “Aku berada di sisi Imam Ja’far Shadiq yang berkata, ‘Kami mengetahui peristiwa masa lalu dan yang akan datang hingga hari kiamat.’ Aku bertanya, ‘Jiwaku kukorbankan untukmu! Apakah itu dari jenis ilmu yang penting?’ Beliau menjawab, ‘Ilmu yang bernilai tetapi maksudku bukan ilmu pengetahuan biasa.’

Baca Yang lain

Sebab Penolakan Imam Ja’far Shadiq

Sebab Penolakan Imam Ja’far Shadiq Penolakan Imam Ja’far Shadiq as bukan hanya karena mengetahui bahwa Bani Abbas akan menjadi penghalang dan sekaligus akan membunuhnya. Jika beliau tahu bahwa kesyahidannya akan memberikan pengaruh yang lebih baik bagi Islam dan kaum muslim, tentu beliau akan memilih kesyahidan, sebagaimana Imam Husain as.

Baca Yang lain

Kesyahidan Imam Ja’far Shadiq

Kesyahidan Imam Ja’far Shadiq Manshur memerintahkan gubernurnya di Madinah untuk mengikis habis citra dan pengaruh besar Imam Ali as di sana. Hingga suatu hari, gubernur Madinah naik mimbar dan mulai mencaci maki Imam Ali as serta keluarganya. Tiba-tiba Imam Ja’far Shadiq as bangkit dan berkata, “Adapun sanjungan yang telah kau sampaikan, maka kamilah pemiliknya, dan segala hujatan yang telah kau katakan, maka kau dan sahabatmu lah (Mansur) yang lebih pantas jadi objeknya.”

Baca Yang lain

Zaman Imam Ja’far Shadiq: Peperangan Bidang Pendidikan

Zaman Imam Ja’far Shadiq: Peperangan Bidang Pendidikan Adapun Imam Ja’far Shadiq as melihat bahwa kesempatan yang ada adalah cocok untuk memberikan pengaruh ajaran dan mendirikan pusat ilmu pengetahuan. Karena itu beliau mengerahkan usaha dan perhatiannya pada masalah ini.

Baca Yang lain

Revolusi Kultural Imam Shadiq as; Guru para Imam Mazhab

Revolusi Kultural Imam Shadiq as; Guru para Imam Mazhab Imam Ja’far as dilahirkan pada 17 Rabiul Awal 83 H di kota Madinah. Ayah beliau adalah Imam Muhammad Al-Baqir as. Era Imam Shadiq as merupakan masa yang penuh dengan peristiwa penting dalam sejarah Islam. Sebab proses peralihan kekuasaan dari dinasti Umayah ke dinasti Abbasiyah di masa itu menyisakan beragam dampak sosial dan politik. Di sisi lain, masyarakat muslim di zaman itu berhadapan langsung dengan perkembangan pelbagai bentuk ideologi dan aliran teologi dan filsafat. Atmosfer kebangkitan ilmiah terasa sangat kental sekali yang dibarengi dengan maraknya penyebaran dan penerjemahan pemikiran filsafat dan teologi dari dunia luar, seperti Yunani dan Persia.

Baca Yang lain

Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat (2)

Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat (2) Dalam pandangan Imam Shadiq as pondasi kuat persatuan Muslim adalah itikad baik dan berbuat baik serta saling membantu. Mengharapkan terwujudnya sebuah umat yang kuat dan terorganisir tanpa infrastruktur moral yang kokoh hanya sekedar penantian sia-sia. Akar perpecahan dan kelemahan masyarakat Muslim harus dilihat dari moralitas umat Islam sendiri.

Baca Yang lain

Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat (1)

Imam Shadiq as dan Perjuangan Mempersatukan Umat (1) Imam Ja'far Shadiq menilai perpecahan sebagai faktor ketergelinciran Islam dan peluang bagi musuh-musuh Islam. Beliau selalu menekankan kasih sayang dan persaudaraan dengan sesama Muslim, dan kepada salah seorang sahabatnya, Imam mengatakan, "Sampaikan salam kami kepada para pengikut kami, katakan kepada mereka bahwa Allah Swt akan melimpahkan rahat kepada hamba-Nya yang menyeru kepada persatuan."

Baca Yang lain

Sumber Pengetahuan dalam Perspektif Imam Jafar Shadiq as (2)

Sumber Pengetahuan dalam Perspektif Imam Jafar Shadiq as (2) Salah satu sumber lainnya untuk memperoleh ilmu pengetahuan adalah akal dan kekuatan berpikir manusia. Untuk mencapai sebuah ilmu, manusia membutuhkan proses analisa, dan analisa itu sendiri adalah pekerjaan akal. Akal adalah alat untuk memahami sesuatu hal. Dengan demikian kemajuan masyarakat dan individu tentunya tidak terlepas dari pemanfaatan dari kemampuan akal dan pikiran.

Baca Yang lain

Sumber Pengetahuan dalam Perspektif Imam Jafar Shadiq as (1)

Sumber Pengetahuan dalam Perspektif Imam Jafar Shadiq as (1) Imam Jafar Shadiq as adalah cucu Rasulullah Saw generasi kelima. Ia dikenal sebagai salah satu imam yang menghidupkan dan membangkitkan kembali ajaran-ajaran murni kakeknya. Hingga usia 12 tahun, Imam Shadiq as diasuh oleh kakek beliau, Imam Sajjad as, dan kemudian berada di bawah bimbingan ayah beliau, Imam Muhammad Baqir as selama 19 tahun kemudian.

Baca Yang lain

Maha Guru Ahlusunnah

Maha Guru Ahlusunnah Ringkasnya, setelah memahami jalinan historis Syiah dan Sunni melalui kontribusi dan jasa besar Imam Shadiq, maha guru para pendiri empat mazhab yang diagungkan Ahlussunnah, bila seseorang mendiskreditkan Syiah seraya menganggap mazhab Ahlussunnah sebagai satu-satunya yang merepresentasi Islam bisa dianggap linglung sejarah dan bukan sunni sejati.

Baca Yang lain

Perjuangan Imam Shadiq as Mempersatukan Umat Islam (2)

Perjuangan Imam Shadiq as Mempersatukan Umat Islam (2) Abu Hanifah, pemimpin mazhab Hanafi hadir di kelas-kelas Imam Shadiq selama dua tahun. Terkait hal ini, ia berkata, “Kalau bukan karena dua tahun [menimba ilmu dari Imam Shadiq], maka Nu`man (Abu Hanifah) telah celaka.” Sementara itu, Malik bin Anas, pemimpin mazhab Maliki mengenai Imam Shadiq berkata, “Belum ada mata yang melihat dan belum ada telinga yang mendengar serta belum ada manusia yang hadir dalam hati, yang lebih baik dari Imam Ja’far Shadiq dari sisi keutamaan, ilmu, ibadah, wara` dan ketakwaannya.”

Baca Yang lain

Perjuangan Imam Shadiq as Mempersatukan Umat Islam (1)

Perjuangan Imam Shadiq as Mempersatukan Umat Islam (1) Bersamaan dengan peringatan hari kelahiran Rasulullah Saw, pada tanggal 17 Rabiul Awal, keluarga besar risalah dan nubuwah, menyambut kelahiran manusia yang akan melanjutkan perjuangan risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Dia akan menerangi dunia dengan cahaya, keilmuan dan pengetahuan, serta akan memberikan perubahan besar di dunia ilmu pengetahuan dan spiritual. Dia tidak lain adalah Jafar bin Muhammad yang dijuluki as-Shadiq as, matahari imamah keenam Ahlul Bait Nabi as.

Baca Yang lain

Apakah Imam Shadiq As memiliki guru dari kalangan Ahlusunnah ?

Apakah Imam Shadiq As memiliki guru dari kalangan Ahlusunnah ? Pertanyaan Saya pernah mendapatkan pada salah satu site Ahlusunnah yang memuji dan menyanjung Imam Shadiq dengan menyebutnya sebagai Ja’far bin Muhammad. Mereka menyertakan biografi Imam Shadiq dan menyebutkan beberapa orang guru Imam Ja’far Shadiq dalam ilmu Fikih dan Ushul. Tolong Anda jawab kebenaran informasi ini, apakah memang demikian adanya. Apakah benar Imam Shadiq As pernah belajar pada seorang guru dari kalangan Ahlusunnah. Terima kasih.

Baca Yang lain

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq(2)

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq(2) Abu Hanifah, pemimpin mazhab Hanafi hadir di kelas-kelas Imam Shadiq selama dua tahun. Terkait hal ini, ia berkata, "Kalau bukan karena dua tahun [menimba ilmu dari Imam shadiq], maka Nu`man (Abu Hanifah) telah celaka." Malik bin Anas, pemimpin mazhab Maliki mengenai Imam Shadiq berkata, "Belum ada mata yang melihat dan belum ada telinga yang mendengar serta belum ada manusia yang hadir dalam hati, yang lebih baik dari Imam Jafar Shadiq dari sisi keutamaan, ilmu, ibadah, wara` dan ketakwaannya."  

Baca Yang lain

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq(1)

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq(1) Dalam pandangan Imam Shadiq fondasi kuat dari persatuan Muslim adalah itikad baik dan berbuat baik serta saling membantu. Mengharapkan terwujudnya sebuah umat yang kuat dan terorganisir tanpa infrastruktur moral yang kokoh hanya sekedar penantian sia-sia. Akar perpecahan dan kelemahan masyarakat Muslim harus dilihat dari moralitas umat Islam sendiri.

Baca Yang lain