Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Cara Al-Qur’an dalam Berhubungan dengan Orang yang Berseberangan !

1 Pendapat 05.0 / 5

Hidup ini mudah apabila kita hidup bersama orang-orang yang sejalan. Hidup ini indah bila kita bergaul bersama orang-orang yang satu pemikiran. Karena ruh manusia selalu mencari yang satu tipe dengannya. Dan hal ini juga disebutkan dalambeberapa hadis yang masyhur.

Namun tak bisa dipungkiri bahwa manusia tidak bisa hidup dengan orang-orang cocok dengannya saja. Kita pasti akan bertemu dan berhubungan dengan orang-orang yang berbeda bahkan bersebrangan dengan diri kita.

Islam pun tidak pernah mengajarkan agar umatnya mengurung diri dan menjadi eksklusif sehingga tidak mau berhubungan dengan selain golongannya. Agama ini selalu terbuka dengan siapapun dan tak pernah mengajarkan untuk berlaku rasis dan membeda-bedakan.

Lalu bagaimana Al-Qur’an mengajari kita cara untuk berhubungan dengan orang atau masyarakat yang berbeda atau bahkan berseberangan?

Ada beberapa poin yang perlu kita renungkan :

(1) Ingatlah selalu bahwa perbedaan akan selalu ada selamanya. Tidak ada seorang pun yang bisa mencabut ketentuan ini.

وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ

“Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentu Dia jadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih (pendapat).” (QS.Hud:118)

وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَمَعَهُمْ عَلَى الْهُدَىٰ ۚ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْجَاهِلِينَ

“Dan sekiranya Allah menghendaki, tentu Dia jadikan mereka semua mengikuti petunjuk, sebab itu janganlah sekali-kali engkau termasuk orang-orang yang bodoh.” (QS.Al-An’am:35)

Maka selamanya akan bermunculan orang-orang yang baik dan jahat, yang ramah dan keji, yang beriman dan ingkar, yang pintar dan bodoh, yang menjaga amanat dan yang berkhianat.

Semua itu karena setiap manusia bebas menentukan pilihannya masing-masing. Tidak seorang pun yang bisa memaksakan sebuah keyakinan kedalam hati seseorang. Sebagaimana raga setiap manusia pasti berbeda, maka jiwa dan pola pikir mereka pun bermacam-macam.

Kita harus menyadari hal ini. Jangan pernah berusaha menabrak ketentuan Allah ini dengan berharap ataupun memaksa semua orang untuk sama seperti anda !

Perbedaan adalah hal yang alami, barangsiapa yang memaksakan kehendaknya agar orang lain sama dengan dirinya maka ia telah melawan fitrah yang telah Allah tanamkan dalam diri setiap manusia.

(2) Berbuat adil-lah kepada siapapun, kepada yang sejalan denganmu ataupun yang berseberangan.

Al-Qur’an selalu mengajarkan untuk berbagi kebaikan kepada orang yang berbeda dengan kita. Jangan sampai kita tidak berlaku adil kepada seseorang hanya karena ia berbeda.

Jangan mudah memvonis jika kita melihat ada kesalahan di pihak seberang. Teliti terlebih dahulu apa yang sebenarnya terjadi dan dimana letak kesalahan yang sebenarnya.

Jangan mudah mengeneralisir bahwa di kelompok seberang semua buruk, semua jahat atau semua busuk. Pasti dipihak lain juga ada orang-orang yang baik dan berhati mulia walau berbeda pandangan dengan kita.

Begitulah Al-Qur’an mengajarkan dalam firman-Nya,

لَيْسُوا سَوَاءً ۗ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ – يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَأُولَٰئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ

“Mereka itu tidak (seluruhnya) sama. Di antara Ahli Kitab ada golongan yang jujur, mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari, dan mereka (juga) bersujud (shalat). Mereka beriman kepada Allah dan hari akhir, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang shalih.” (QS.Ali ‘Imran:113)

Juga dikuatkan dalam ayat lain seperti firman Allah swt :

وَمِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مَنْ إِنْ تَأْمَنْهُ بِقِنْطَارٍ يُؤَدِّهِ إِلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَنْ إِنْ تَأْمَنْهُ بِدِينَارٍ لَا يُؤَدِّهِ إِلَيْكَ إِلَّا مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَائِمًا

“Dan di antara Ahli Kitab ada yang jika engkau percayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia mengembalikannya kepadamu. Tetapi ada (pula) di antara mereka yang jika engkau percayakan kepadanya satu dinar, dia tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali jika engkau selalu menagihnya.” (QS.Ali ‘Imran:75)

(3) Yang membuat engkau kesulitan untuk hidup bersama orang yang berbeda denganmu adalah anggapanmu bahwa mereka berhak mendapatkan murka dan siksaan Allah swt.

Lalu bagaimana engkau akan hidup rukun dengan orang-orang yang berbeda denganmu jika kau menganggap mereka tak pantas untuk hidup di bumi Allah swt?

Karena itu Al-Qur’an selalu menjelaskan bahwa Hisab itu di akhirat, bukan di dunia. Maka jangan mudah memvonis orang lain seakan engkau sedang mengambil alih kewenangan Allah swt.

وَإِنْ جَادَلُوكَ فَقُلِ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا تَعْمَلُونَ – اللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Dan jika mereka membantah engkau, maka katakanlah, “Allah lebih tahu tentang apa yang kamu kerjakan. Allah akan mengadili di antara kamu pada hari Kiamat tentang apa yang dahulu kamu memperselisihkannya.” (QS.Al-Hajj:68)

Semoga bermanfaat…