Imam Kazhim as
Imam Musa Kazhim, Muara Kebaikan
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- irib indonesia
Imam Musa Kazhim as adalah muara segala kebaikan. Untuk itulah seluruh mazhab Islam bahkan non-muslim sekalipun sangat menghormati dan memuliakannya. Muhyidin Ibnu Arabi, Sufi terkemuka Sunni menjelaskan seputar keutamaan Imam Musa Kazhim as. Ibnu Arabi mengibaratkan Imam Musa Kazhim seperti Nabi Musa as. Tapi bedanya, Nabi Musa as memiliki kedudukan kenabian sedangkan Imam Musa Kazhim as tidak. Selain itu, Ibnu Arabi menilai Imam Musa Kazhim as sebagai pencerah dunia.
Kesabaran Sebagai Jalan Hidup Imam Musa Al-Kadzim as
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- icc-jakarta
Imam Musa Al-Kazim AS adalah imam ketujuh dalam silsilah Ahlul Bayt, putra dari Imam Ja’far al-Sadiq AS. Beliau dilahirkan pada 20 Dzulhijjah 128H, sebuah desa kecil Bernama Abwa antara Mekkah dan Madinah. Kehidupan Imam Musa Al-Kazim AS penuh dengan hikmah, ilmu, dan keteguhan dalam menghadapi berbagai tantangan dan penindasan.
Imam Musa Kazhim, Teladan Pencari Kebenaran
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- PARSTODAY
Imam Musa Kazhim as yang saleh dilahirkan di Abwa, sebuah desa yang terletak di antara Makkah dan Madinah. Menurut salah satu riwayat beliau dilahirkan pada 20 Dzulhijjah 128 H. Ibunya bernama Hamidah.
Infak dan Budi Luhur Imam Musa Kazhim
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Ibrahim Amini
Syaikh Mufid menulis, “Musa bin Ja’far bersilaturahmi kepada para kerabatnya. Beliau memantau kaum fakir Madinah. Malam harinya, beliau membawakan mereka uang dinar dan dirham, tepung dan kurma sementara mereka tidak mengetahui dari mana barang-barang itu didatangkan untuk mereka.”
Pendidikan dalam Pandangan Imam Musa Kazhim (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- erfan.ir
Kepada anak-anaknya Imam Kazhim as berpesan, “Wahai anakku, hendaknya engkau yakin bahwa Allah melihatmu ketika hendak bermaksiat sehingga dapat mencegahmu melakukannya. Hendaknya engkau yakin bahwa Allah mencarimu dalam ketaatan yang Ia memerintahkannya dan hendaknya engkau berusaha dengan sungguh-sungguh.
Imam Musa bin Ja’far a.s. Adalah Sumber Ketakutan dan Ancaman Harun ar-Rasyid (2)
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Muhamad Ali
Diriwayatkan dari Ahmad bin Abdullah dari ayahnya, menemui AI-Fadhal ibn Al-Rabi yang ketika itu sedang duduk-duduk di ruang atas, lalu dia berkata kepada Abdullah, “Perhatikan kamar itu, lalu katakan kepadaku apa yang engkau Iihat.”
Imam Musa bin Ja’far a.s. Adalah Sumber Ketakutan dan Ancaman Harun ar-Rasyid (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- icc-jakarta
Sejarah menuturkan bahwa Imam Musa bin Ja’far a.s. adalah sumber ketakutan Harun ar-Rasyid serta merupakan ancaman bagi kekuasaan mereka. Kebesaran dan kepribadian Imam Kazhim memberikan ketakutan dan kegelisahan bagi para penguasa Abbasiyah dan aparat-aparatnya dalam menghadapi pribadi yang lapang dada dan tegar itu kendati mereka memiliki kekuasaan dan kekuatan, serta negara dan kekayaan yang besar.
Sikap Pemurah Imam Musa Kazhim as
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- ahlulbaitindonesia
Imam Musa Kazhim as termasyhur dan dikenal di antara penduduk akan kemurahan dan keramahannya. Seperti perlakuan beliau yang membebaskan seribu budak. Juga bantuan beliau kepada mereka yang berada dalam kesulitan dan terhimpit masalah hidup serta membayarkan utang-utang orang-orang yang terlilit utang. Ibnu Shar Ashab menuturkan bahwa suatu hari, Khalifah Mansur mengundang Imam Musa Kazhim as ke istananya dan meminta beliau duduk di singgasana khalifah pada hari tahun baru dan membawa hadiah-hadiah yang dibawa para tetamu untuk dapat dimanfaatkan Imam. Meskipun tidak tertarik untuk memenuhi undangan itu, namun Imam Kazhim as terpaksa menerimanya. Beliau duduk di singgasana itu.
Ketabahan dan Kemurahan Imam Musa Kazhim as.
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- icc-jakarta
Syekh Mufid menilai bahwa Imam Kazhim merupakan orang yang paling dermawan yang membawakan bekal pada malam-malam hari kepada orang-orang fakir Madinah. Sehubungan dengan kedermawanan Imam Musa bin Ja’far menulis,
Sirah Kebudayaan Imam Musa Kazhim as
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Imam Musa Kazhim as sebagai seorang pembimbing umat, juga sangat menekankan pentingnya al-Quran sebagai sumber hidayah. Bukan hanya menyeru masyarakat untuk membaca dan mengamalkan ayat-ayat al-Quran, melainkan beliau juga terdepan dalam memberikan contoh. Syeikh Mufid dalam kitab Irsyad menulis, “Imam Kazhim as adalah manusia paling faqih di masanya, dan paling penghapal al-Quran di masanya, serta paling indah dalam berqiraah dalam masyarakat.”
Sirah Kebudayaan Imam Musa Kazhim as (1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday
Suatu ketika beliau ditanya tentang ayat 19 surat al-Rum yang menyebutkan bahwa bumi akan dihidupkan setelah kematiannya. Beliau menjawab, “Hidupnya bumi bukan dengan hujan, melainkan Allah Swt akan membangkitan manusia-manusia akan menghidupkan keadilan dan bumi akan hidup kembali dengan hidupnya keadilan serta penegakan hukum-hukum Allah Swt di muka bumi lebih bermanfaat dari hujan 40 hari.”
Seorang Kristen Yang Masuk Islam
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Emi Nur Hayati
- Sumber:
- Sad Pand va Hekayat; Imam Musa Kazdim as.
Sejak saat itu, lelaki Kristen ini secara resmi sebagai seorang muslim dan menjalankan kewajibannya dengan baik dan dia menikah dengan seorang wanita dari suku Bani Fahr dan Imam Kazhim memberikan mahar untuk istri lelaki ini sebanyak lima puluh dinar dari barang wakaf Imam Ali as dan memberikan seorang pembantu untuknya dan memberikan sebuah rumah kepadanya dan dia lelaki ini hidup mengabdi kepada Imam Kazhim as di Madinah sampai ketika beliau diasingkan ke Bagdad. Lelaki Kristen baru masuk Islam ini meninggal dunia dua puluh delapan malam setelah Imam Kazhim as diasingkan.
Al-Quran dalam Kehidupan Imam Musa Al-Kazhim
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday.com
Imam Kazhim dikenal sebagai ‘Abdu al-Saleh’ karena kezuhudan yang besar dan ibadah yang banyak, ia disebut Kazhim karena mampu meredam amarah dan memiliki kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi cobaan. Di malam hari, ia mendatangi gang-gang di Madinah untuk membagikan makanan kepada fakir-miskin. Di ruang shalat Imam Kazhim hanya terdapat sepotong baju dari kain yang kasar, al-Quran, dan pedang.
Belajar Kesabaran dari Imam Musa al-Kadhim as
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- kataHikmah14.blogspot.com
Imam Musa bin Ja'far a.s. yang dikenal dengan julukan al-Kadhim, babul hawaa`ij (pintu terkabulnya hajat) dan hamba yang saleh dilahirkan di Abwa`, sebuah desa yang terletak di antara Makkah dan Madinah serta menurut salah satu riwayat beliau dilahirkan pada 20 Dzulhijjah 128 H. Ibunya bernama Hamidah.
Perjuangan Imam Musa as Membimbing Umat
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday.com
Penjara terakhir tempat mengurung Imam Kazim dijaga oleh seorang sipir berhati batu yaitu Sandy bin Syahik. Disebutkan bahwa Harun al-Rasyid sangat terganggu atas hubungan umat Syiah dengan Imam Kazim dan juga karena ketakutan bahwa keyakinan Syiah pada imamah, akan melemahkan pemerintahannya. Syeikh Mufid berkata, "Atas perintah Harun al-Rasyid, Sandy meracuni Imam Musa al-Kazim as dan tiga hari setelah itu ia gugur syahid.” Kesyahidannya bertepatan dengan 25 Rajab 183/799 H di kota Baghdad, Irak.
Kekuatan Hujjah Imam Musa Al-Kazhim a.s. di Hadapan Khalifah Harun Ar-Rasyid
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline.com
“Sampaikanlah kepadaku keutamaan yang kita terima. Kami dan kalian berasal dari satu pohon yang sama sebagai putra-putra Abdul Muthalib. Aku dan kamu adalah sama. Aku putra Abbas, dan kamu putra Abu Thalib. Keduanya adalah paman Rasulullah. Kerabat mereka berdua kedudukannya sama.”
Perjuangan Imam al-Kazim Membimbing Umat
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday.com
Penjara terakhir tempat mengurung Imam Kazim dijaga oleh seorang sipir berhati batu yaitu Sandy bin Syahik. Disebutkan bahwa Harun al-Rasyid sangat terganggu atas hubungan umat Syiah dengan Imam Kazim dan juga karena ketakutan bahwa keyakinan Syiah pada imamah, akan melemahkan pemerintahannya.
Imam Musa Al-Kazhim as. di Mata Al-Makmun dan Harun ar-Rasyid
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- safinahonline.com
Harun berkata, “Aku hanyalah seorang pemimpin yang berkuasa atas rakyat. Sedangkan Musa bin Ja’far adalah imam kebenaran. Demi Allah, wahai putraku! Sesungguhnya dia lah yang lebih berhak atas posisiku (sebagai khalifah) ini daripada diriku dan seluruh manusia. Demi Allah, jika kamu membantahku dalam perkara ini, niscaya aku rampas semua yang ada padamu! Karena sesungguhnya kerajaan itu mandul!”
Imam Musa al-Kazhim, Teladan Pencari Kebenaran(2)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday.com
Imam Musa bin Ja'far a.s. yang dikenal dengan julukan Al-Kazhim, babul hawaa`ij (pintu terkabulnya hajat) dan hamba yang saleh dilahirkan di Abwa`, sebuah desa yang terletak di antara Makkah dan Madinah serta menurut salah satu riwayat beliau dilahirkan pada 20 Dzulhijjah 128 H. Ibunya bernama Hamidah.
Imam Musa al-Kazhim, Teladan Pencari Kebenaran(1)
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- parstoday.com
Imam Musa bin Ja'far a.s. yang dikenal dengan julukan Al-Kazhim, babul hawaa`ij (pintu terkabulnya hajat) dan hamba yang saleh dilahirkan di Abwa`, sebuah desa yang terletak di antara Makkah dan Madinah serta menurut salah satu riwayat beliau dilahirkan pada 20 Dzulhijjah 128 H. Ibunya bernama Hamidah.
- «
- Mulai
- Sebelumnya
- 1
- 2
- 3
- Selanjutnya
- Selesai
- »