Sejauh Mana Kecintaanmu Pada Nabimu?

Bulan Maulid Nabi saw adalah momen spesial untuk kita kembali mengingat dan berusaha mengenal lebih dalam tentang sosok Manusia Teragung yang Allah Ciptakan di alam ini.

Peringatan dan perayaan di gelar di berbagai penjuru Negeri untuk mengagungkan nama suci beliau dengan mengharap berkah dari Kekasih Allah ini.

Namun kita tidak boleh berhenti disitu saja. Momen ini bukan hanya waktu yang paling tepat untuk mengingat Nabi tapi juga menjadi momen penting untuk mengingat tugas kita dihadapan Rasulullah saw.

Kita yang mengaku pecinta tidak cukup dengan mengucap nama suci Al-Mustofa. Namun Al-Qur’an selalu mengingatkan sebuah konsekuensi penting dibalik kecintaan tersebut.

Al-Qur’an mengajarkan kepada kita bahwa cintamu pada Nabimu harus dibuktikan dengan sebuah pembuktian yang nyata.

Allah swt berfirman,

وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ

“Dan taatlah kepada Allah dan Rasul (Muhammad), agar kamu diberi rahmat.” (QS.Ali ‘Imran:132)

Ya, bukti cintamu adalah ketaatan kepada Nabi Muhammad saw. Allah swt telah menitipkan kerelaannya kepada Rasulullah saw sehingga siapa yang ingin mendapat Ridho Allah maka sebelumnya wajib mendapatkan kerelaan Rasulullah saw.

Dan barangsiapa yang ingin disebut taat kepada Allah, maka tiada jalan lain kecuali taat mutlak dengan semua yang telah disampaikan dan ditentukan oleh Rasulullah saw.

Allah swt berfirman,

وَإِن تُطِيعُوهُ تَهۡتَدُواْۚ وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلۡبَلَٰغُ ٱلۡمُبِينُ

“Jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Kewajiban Rasul hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan jelas.” (QS.An-Nur:54)

Maka jadikan momen perayaan Maulid Nabi ini sebagai ajang untuk mengukur sejauh mana ketataan kita pada Sang Nabi. Ingatlah bahwa cintamu pada Nabimu bergantung pada sejauh mana ketaatanmu pada semua perintah dan larangannya.

Bukankah Allah swt telah menetapkan :

مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدۡ أَطَاعَ ٱللَّهَ

“Barangsiapa menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah. (QS.An-Nisa’:80)

Dan dikuatkan dalam ayat lainnya :

وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذۡنِ ٱللَّهِۚ

“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah.” (QS.An-Nisa’:64)

Semoga bermanfaat…