Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Tiga Permintaan Nabi Musa as

1 Pendapat 05.0 / 5

Ketika Allah swt memerintahkan Nabi Musa as untuk menemui Fir’aun, Musa as meminta tiga hal sebagai pegangan beliau.

Allah swt menceritakan kisah ini dalam Firman-Nya,

قَالَ رَبِّ ٱشۡرَحۡ لِي صَدۡرِي – وَيَسِّرۡ لِيٓ أَمۡرِي – وَٱحۡلُلۡ عُقۡدَةٗ مِّن لِّسَانِي – يَفۡقَهُواْ قَوۡلِي

Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.” (QS.Tha-Ha:25-28)

Tiga hal yang diminta oleh Nabi Musa as adalah :

Pertama : Memohon agar Allah swt melapangkan hatinya.

رَبِّ ٱشۡرَحۡ لِي صَدۡرِي

Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku..”

Nabi Musa as meminta agar Allah swt melapangkan hatinya ketika harus berdakwah kepada Fir’aun, sang penguasa dzalim di masa itu. Karena mengemban tugas Risalah bukanlah hal yang mudah. Perjuangan dakwah di jalan Allah penuh dengan tantangan dan kesulitan. Karena itu siapapun yang mengemban tugas berat ini membutuhkan hati yang lapang dan tak mudah putus asa. Maka tidak heran bila di dalam ayat lain Allah swt berfirman tentang Nabi Muhammad saw :

أَلَمۡ نَشۡرَحۡ لَكَ صَدۡرَكَ

Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)?” (QS.Al-Insyirah:1″

Kedua : Memohon agar Allah swt memudahkan urusannya.

وَيَسِّرۡ لِيٓ أَمۡرِي

“Dan mudahkanlah untukku urusanku…”

Permintaan kedua yang diminta oleh Nabi Musa as adalah agar Allah swt memudahkan segala urusannya dalam misi dakwah ini. Permintaan kedua ini tentu sangat terkait dengan permintaan yang pertama. Artinya Nabi Musa as dengan penuh kerendahan hatinya memohon bantuan kepada Allah swt untuk memberikan taufik agar memudahkan segala urusan dalam misi dakwah yang sangat berat ini.

Dan permohonan ini juga menjadi pelajaran bahwa segala sesuatu akan menjadi sangat berat tanpa bimbingan dan taufik dari Allah swt. Dan sesulit apapun tantangan yang kita hadapi akan menjadi mudah dengan bantuan Allah swt.

Ketiga : Memohon agar Allah swt melancarkan segala ucapan yang terlontar dari lisannya agar mudah dipahami oleh yang mendengar.

وَٱحۡلُلۡ عُقۡدَةٗ مِّن لِّسَانِي – يَفۡقَهُواْ قَوۡلِي

“dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.”

Permohonan ketiga ini juga tak kalah pentingnya. Seringkali kita memahami sesuatu tapi sulit sekali untuk menjelaskannya kepada orang lain. Nabi Musa as memohon kepada Allah agar melancarkan kalimat-kalimat yang terucap dari lisannya agar mudah dipahami oleh yang mendengar. Sehingga semua yang diucapkan menjadi jelas dan gamblang.

Kemudian apa jawaban Allah swt kepada Nabi Musa as?

Allah swt berfirman,

قَالَ قَدۡ أُوتِيتَ سُؤۡلَكَ يَٰمُوسَىٰ

“Dia (Allah) berfirman, “Sungguh, telah diperkenankan permintaanmu, wahai Musa!” (QS.Tha-Ha:36)

Nah, dari tiga permintaan Nabi Musa as sebelum beliau menjalankan misi dakwahnya, kita dapat mengambil pelajaran bahwa dalam berdakwah atau dalam menyampaikan apapun kepada orang lain kita membutuhkan tiga hal :

1. Hati yang lapang sehingga kita merasa optimis dan tidak pernah minder dan putus asa.

2. Taufik dan bimbingan dari Allah swt untuk melewati berbagai rintangan yang menghadang.

3. Kemampuan berbicara dan menjelaskan sehingga maksud dari ucapan kita dapat dipahami oleh orang yang mendengar.

Semoga bermanfaat…