Pribadi Nabi Muhammad Saw Menurut Lisan Suci Amirul Mukminin a.s.

Ketika Imam Ali as ditanya tentang ciri-ciri Nabi Muhammad Saw, beliau menjawab: “Nabi Muhammad Saw kulitnya putih kemerah-merahan, matanya besar dan hitam, rambutnya lurus dan halus, jenggotnya lebat, tidak tampak banyak tulang dan daging di pipinya. Di tengah dada beliau terdapat bulu memanjang tipis hingga perutnya dan tidak ada lagi bulu di bagian lain dari perut dan dadanya. Keringat di wajahnya bagaikan butiran mutiara, keringatnya lebih wangi dari minyak kesturi. Leher beliau seperti kendi dari perak. Jika menoleh, seluruh badannya ikut menoleh secara sempurna kepada lawan bicaranya. Tinggi badan beliau normal, tidak terlalu pendek dan tidak terlalu tinggi. Tidak terlalu gemuk dan tidak pula terlalu kurus. Tapak kakinya lebar dan kuat. Jika berjalan badannya tegap, seolah-olah turun dari tempat yang tinggi dan jika bangun dari duduk, bangkit dengan sigap dan cepat. Sungguh, beliau adalah seorang manusia paripurna yang belum pernah aku lihat yang seperti beliau.” (Thabaqat al-Kubra, juz 1, hal. 410)

Imam Ali a.s dalam khotbahnya yang tercatat dalam kitab Nahj al-Balaghah:

“Allah mengutus Muhammad Saw sebagai saksi, pembawa berita gembira dan peringatan. Beliau sebaik-baik manusia di masa mudanya, paling agungnya manusia setelah tua, paling mulia akhlak dan budi pekertinya di antara orang-orang yang berakhlak mulia dan paling dermawan di antara orang-orang dermawan.” (Nahj al-Balaghah, khotbah ke-105)

“Keluarganya adalah sebaik-baik keluarga, pohonnya adalah sebaik-baik pohon, ranting-rantingnya proporsional dan buahnya ranum, lahirnya di kota Mekah, hijrahnya di kota Madinah, sebutan dan suara (dakwah)nya menjulang tinggi darinya (ke seluruh penjuru). (Nahj al-Balaghah, khotbah ke-161)

“Aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah hamba-Nya, utusan-Nya dan penghulu para hamba-Nya, ketika Allah Swt menciptakan makhluk dengan dua golongan, maka Allah menjadikannya sebagai yang terbaik di antara keduanya.” (Nahj al-Balaghah, khotbah ke-214)

“Beliau adalah tabib yang berkelana yang telah menyiapkan obat-obatannya dan memanaskan peralatannya. Beliau menggunakannya bilamana timbul keperluan untuk   menyembuhkan hati yang buta, telinga yang tuli dan lidah yang kelu. Beliau menelusuri dengan obatnya tempat-tempat kelalaian dan tempat-tempat kebingungan; yakni orang-orang yang tidak menerangi dirinya dengan cahaya hikmah dan ilmu pengetahuan, maka mereka tak ubahnya laksana binatang melata dan batu gunung yang keras. (Nahj al-Balaghah, hikmah ke-108)

Serta masih banyak lagi pribadi agung Nabi Saw yang dipaparkan oleh Imam Ali a.s. dalam berbagai kitab. Berikut di antaranya.

“Tidaklah dihadapkan bagi beliau dua perkara kecuali beliau memilih yang lebih berat di antara keduanya.” (Makarim al-Akhlak, juz 1, hal. 61, hadis ke-55)

“Sesungguhnya aku tak lain hanyalah seorang budak dari budak-budak Muhammad Saw.”  (Al-Tauhid, hal. 174, hadis ke-3)

“Beliau adalah manusia yang paling dermawan, paling berani, paling benar tutur katanya, paling lembut perangainya, paling jujur dalam janjinya. Setiap orang yang baru mengenalnya, maka akan merasakan kewibawaanya dan bila telah lama bergaul dengannya, maka akan menyintainya.  Sungguh, aku tidak pernah menemukan orang seperti beliau sebelum dan sesudahnya.” (Makarim al-Akhlak, juz 1, hal. 51, hadis ke-20)

“Sungguh, di saat kami dan musuh di medan perang saling berhadapan dan peperangan berkecamuk dengan sengit, maka kami berlindung dengan Rasulullah Saw, maka tidak ada seorang pun yang lebih dekat kepada musuh melebihi beliau.” (Makarim al-Akhlaq, juz 1, hal. 55, hadis ke-34)