Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

MENGENAL AGAMA KRISTEN

0 Pendapat 00.0 / 5


Oleh: Akmal Kamil

Penyokong Konsep Trinitas

Sebagian penyokong konsep trinitas membuat segitiga berikut ini guna membuktikan maksud dan tujuan mereka:


Mereka berkata, "Kendati suatu segitiga memiliki tiga sisi, ia masih memiliki perpaduan dan penyatuan lantaran Trinitas merupakan sebuah perpaduan." Akan tetapi seorang anak kecil sekalipun tidak dapat menerima klaim tak berdasar ini, lantaran segitiga terbingkai dari tiga sisi, masing-masing sisi mandiri dari yang lain. Jika setiap sisi menjadi persis seperti sisi lain, sebuah segitiga tidak akan pernah lagi wujud, oleh karena itu "teori segitiga" ini adalah sebuah teori yang keliru. Entitas ini tersusun dari tiga sisi, dikenal secara kolektif sebagai sebuah "segitiga" (triangle), dan tidak seorang pun yang berakal sehat akan memandangnya sebagai sebuah perpaduan (union).

Pada prinsipnya, dihubungkan kepada Tuhan, yang hampa dan kosong dari bentuk, pada segitiga yang memiliki struktur dan kerangka adalah nisbah dan atribut yang keliru. Strukutur komposisi (rangkapan) adalah mustahil dinisbahkan kepada pencipta dan dzat kudus Tuhan. Sekali-kali tidak dapat dibayangkan dalam istilah seperti ini bagi dzat suci Tuhan. Sebab Tuhan dalam artian ini, hanya akan bermakna sebagai sekedar sebuah makhluk, wujud dan eksistensi-Nya bergantung kepada kekuatan lain.

Pada saat yang sama, para penyokong Trinitas ini mengklaim bahwa persis seperti air yang terangkai dari beragam bentuk seperti cairan, gas dan keadaan solid, tentu tidak salah memikirkan bahwa Tuhan juga mengalami perubahan; menjadi Bapa, Putra dan Ruhul Kudus. Mereka melalaikan kenyataan bahwa air itu sendiri tersusun dari beragam campuran yang mengambil aneka bentuk dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Perumpamaan seperti ini tidak sesuai dengan konsep keesaan Tuhan.

Terlebih, hasil yang tak terhindar dari statmen dan penyerupaan semacam ini adalah bahwa wujud sakral Tuhan juga akan terpengaruh melalui perubahan dan pergantian situasi dan kondisi.

Gagasan trinitas ini sedemikian tak berdasarnya sehingga dimana saja orang ingin mendiskusikan masalah ini dengan seorang penganut agama Kristen, satu-satunya jawaban yang akan ia terima adalah bahwa permasalahan ini merupakan salah satu rahasia besar Gereja! Tidak seorang pun, mereka berkata, tidak ada yang dapat mengerti kebenaran di balik hal ini, bahkan tidak juga orang-orang yang lebih besar dari kami.

Memang sangat aneh permasalah semacam ini, yang seharusnya lebih dipahami secara umum dan lebih jelas dari segalanya, telah mencapai titik dimana penggunaan bentuk-bentuk matematikal dan geometrikal harus ditata kembali. Bahkan kemudian, tatkala tidak ada konklusi yang konkrit dapat dicapai, masalah ini diserahkan kepada penggunaan penalaran yang seakan-akan pelik dan canggih (sophisticated reasoning).

Apakah Tuhan adalah semacam ini dan entitas yang dapat dibagi dan dzat-Nya merupakan material yang dapat berubah dan berganti; dan juga masih harus disembah ? Bagaimana Keyakinan ini masih dapat eksis dan dianut oleh banyak orang sementara masalah-masalah yang paling dasar dan esensial tidak mampu dijelaskan dengan baik dan rasional? Sukar untuk dijelaskan bagaimana tiga tuhan yang bersatu dan juga telah tertata untuk menjaga divisibilitasnya (keterbagiannya) dan juga unitasnya (kesatuannya). Apakah dibenarkan meyakini klaim-klaim ini hanya karena klaim-klaim ini telah tertulis dalam empat Injil, atau haruskah seseorang menerima statmen-statmen ini sebagai sebuah bukti sahih atas invaliditas (kebatilan) kitab Injil yang ada?

Lantaran sebuah kitab wahyu tidak akan pernah membuat penegasan-penegasan semacam itu. Dengan membuat penegasan-penegasan semacam ini ihwal Trinitas, ajaran Kristen sesungguhnya telah menunjukkan jati dirinya. Keyakinan ini telah dibangun atas kesalahpahaman, ketidakmengertian dan tetap mengalami perubahan dan distorsi di tangan orang-orang yang memiliki kepentingan.

Setiap orang harus merasa sesal yang dalam bahwa orang-orang semacam ini, telah tersesat sedemikian jauh dalam pikiran dan agama. Di samping itu mereka juga mendakwahkan ajaran ini kepada kaum muslimin dan berkata kepada kaum Muslimin untuk meninggalkan kebenaran (agamanya), yang kendatipun disokong oleh sains! Mereka berharap kaum Muslimin mengikuti mereka secara membabi buta, mendesak orang-orang untuk menerima mitra dan partner bagi Tuhan, membagi-Nya menjadi bagian-bagian dan memenuhi hati-hati mereka dengan cinta Putra Tuhan! Bagaimana seorang Muslim, yang meyakini bahwa setiap makhluk menggemakan kalimat "Tiada Tuhan selain Allah (Esa) dan tidak ada sekutu dan mitra bagi-Nya" dapat menerima harapan ini?

Mereka menyebarluaskan dan mengajarkan gagasan salah kaprah ini dengan berbagai cara. Sekarang, dalam bentuk publikasi termasuk selebaran, dalam bentuk buku-buku khayalan penuh dengan mitos dan takhayul dan akhir-akhir ini melalui siaran radio mingguan dengan kedok progam pendidikan dan moral mereka menyebarkan ide-ide mereka.

Mari kita memuji kedermawanan kemanusiaan yang telah menutup mata Anda terhadap catatan yang sangat hitam dan kelam di Afrika, meneteskan air mata buaya bagi orang-orang di benua ini dan beraksi dalam kedok agama untuk menjalankan rencana kolonial dan penjajahannya.

Kita tahu bahwa "hadiah-hadiah" ini dibawa oleh "demokrasi" dan "pencari kemerdekaan" pemerintahan Barat, lantaran hanya negara-negara Muslim yang terpenuhi dosa dan pendosa yang menantikan kemurahan dan kasih Tuhan mereka, Yesus Kristus? Kami telah muak dengan kekurangan nalarmu! Sadarlah dan berpikirlah, wahai saudara-saudara Muslim! Berhentilah membayangkan bahwa kemajuan teknologi pesat yang dicapai Eropa disebabkan oleh agama Trinitas. Sebaliknya, sepanjang orang-orang ini mengikuti gagasan-gagasan dan ide-ide kekanak-kanakan mereka, mereka senantiasa berada dalam jurang ketidaktahuan yang gelap. Namun segera setelah mereka merobek jaringan ruwet dan jelimet yang dirajut oleh gereja dan sebagai gantinya bersandar kepada cahaya pengetahuan Islam, mereka akan mampu mengayuh langkah besar bagi kemanusiaan dan memberikan manfaat baginya.

Demikianlah kenyataan yang telah dibuktikan sejarah. Namun demikian, masih banyak yang harus dibahas dan didiskusikan ihwal Trinitas, dan insya Allah, pada bagian-bagian mendatang, kita akan menyingkap kebenaran-kebenaran yang tersembunyi dari doktrin ini.

Kami meminta kepada aparat gereja dan Vatikan pada khususnya, bahwa mereka secara tulus mencari kebenaran, mereka harus mempersiapkan diri untuk melakukan debat ilmiah dengan tenang, dan dalam atmosfir persaudaraan. Dengan cara seperti ini, kebenaran akan tersingkap dengan sendirinya bagi semua