Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Islam Sarankan Ambil Dunia Secukupnya Saja (Part 2)

1 Pendapat 05.0 / 5

Islam tidak melarang umatnya untuk menjadi kaya raya. Asalkan kekayaannya tersebut bermanfaat untuk dirinya, keluarganya, oranglain, agamanya, dan akhiratnya. Namun Islam juga menasihati umatnya untuk mengambil secukupnya saja dari dunia.

Imam Kadzim ra berkata, “Lukman al-Hakim berkata pada anaknya: Wahai anakku! Ambillah dunia sesuai kebutuhanmu (secukupnya) dan janganlah terlalu menyibukkan dirimu terhadap dunia yang mana akan membahayakan akhiratmu dan juga janganlah engkau menjauh dari dunia sehingga engkau akan menyusahkan orang sekitarmu!” (Biharul Anwar, jild 13, hal 416)

Kemarin kita telah membahas bahwasanya Islam tidak melarang umatnya menjadi kaya raya dengan syarat bahwa harta dan kekayaan mereka tidak membuat mereka menjadi kafir pada Allah swt seperti halnya Qarun. Kemudian Islam juga mengajarkan pada kita untuk mengambil dan menggunakan apa yang ada di dunia dengan secukupnya saja. Hal itu tertera dalam hadits di atas.

Kemudian hal yang ingin penulis tekankan adalah bahwa Islam adalah agama yang seimbang. Yakni ia tidak mengajarkan pada umatnya untuk berlebihan dan juga tidak ajarkan untuk tidak melakukan sama sekali.

Misalnya saja dari hadits di atas, kita memahami bahwasanya Islam tidak mengajarkan kita hanya untuk berdiam diri di rumah atau di masjid saja atau hanya melihat urusan akhirat. Artinya dengan hanya melakukan ritual ibadah selama 24 jam maka kita akan melewatkan urusan dan tanggung jawab kita atas tugas sesama makhluk. Seperti biaya keluarga, mengasuh anak, memasak untuk suami dan anak, belajar, dan hal lainnya.

Kabar gembiranya adalah Islam tidak mengajarkan hal demikian. Yang Islam ajarkan adalah jangan sampai engkau sibuk dengan duniamu kemudian engkau lupakan akhiratmu. Dan juga jangan sampai engkau meninggalkan duniamu karena bisa jadi engkau menyusahkan orang-orang sekitarmu. Inilah ajaran Islam yang sangat indah dan manusiawi.

“Janganlah terlalu menyibukkan dirimu terhadap dunia yang mana akan membahayakan akhiratmu dan juga janganlah engkau menjauh dari dunia sehingga engkau akan menyusahkan orang sekitarmu!”