Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Keadilan

Kebijaksanaan Ilahi di Balik Penderitaan dan Perbedaan Hidup (3)

Kebijaksanaan Ilahi di Balik Penderitaan dan Perbedaan Hidup (3)

Pandangan dunia materialistik sering kali menganggap bahwa manusia hanyalah makhluk tanpa arah, terikat pada mekanisme alam semata. Hidup dilihat sebagai rangkaian peristiwa acak tanpa makna, sehingga penderitaan dianggap sebagai bukti ketidakadilan. Bila demikian adanya, kehidupan tidak lebih dari sebuah lelucon keji yang dimainkan alam terhadap manusia, dan semua jerih payah, perjuangan, serta pengorbanan akan tampak sia-sia.  

Baca Yang lain

Kebijaksanaan Ilahi di Balik Penderitaan dan Perbedaan Hidup (2)

Kebijaksanaan Ilahi di Balik Penderitaan dan Perbedaan Hidup (2) Padahal, bila manusia menyelami hakikat kehidupan, ia akan memahami bahwa segala sesuatu memiliki tempat, fungsi, dan takarannya masing-masing. Tidak ada satu pun ciptaan yang berdiri di luar kehendak dan rencana Allah. Segala gerak, perubahan, bahkan penderitaan sekalipun, berada dalam sistem yang rapi dan memiliki tujuan yang jelas.  

Baca Yang lain

Keadilan Ilahi: Harmoni Dunia dan Kehidupan Abadi (4)

Keadilan Ilahi: Harmoni Dunia dan Kehidupan Abadi (4) Islam mengajarkan keseimbangan: dunia adalah ladang, akhirat adalah hasil panen. Barangsiapa menanam dengan benar, ia akan menuai kebaikan abadi. Barangsiapa lalai, ia hanya akan menyesali. Karena itu, Rasulullah saw. sering mengingatkan agar umatnya tidak tertipu oleh dunia. Dalam sebuah hadis beliau bersabda, “Dunia adalah ladang bagi akhirat.” Artinya, segala amal yang dilakukan di sini akan menentukan nasib di sana.  

Baca Yang lain

Keadilan Ilahi: Harmoni Dunia dan Kehidupan Abadi (3)

Keadilan Ilahi: Harmoni Dunia dan Kehidupan Abadi (3) Untuk menjawab problem keadilan, para ulama Syiah telah memberikan uraian panjang. Salah satu karya yang mendalam adalah ‘Adl-i Ilahi (Keadilan Allah), yang menguraikan prinsip-prinsip filsafat keadilan dalam Islam. Secara singkat, ada beberapa kaidah yang membantu kita memahami persoalan ini. Pertama, bahwa keberagaman adalah syarat kesempurnaan. Bila semua ciptaan seragam, dunia tidak akan memiliki harmoni. Kecantikan baru tampak bila ada keburukan sebagai kontras.

Baca Yang lain

Keadilan Ilahi: Harmoni Dunia dan Kehidupan Abadi(2)

Keadilan Ilahi: Harmoni Dunia dan Kehidupan Abadi(2) Dari pembahasan dunia dan akhirat, kita sampai pada salah satu pokok penting dalam teologi Islam, yaitu kearifan dan keadilan Allah. Pertanyaan yang sering muncul dalam hati manusia adalah: mengapa dunia tampak penuh dengan ketidaksempurnaan, penderitaan, dan perbedaan nasib? Bagaimana mungkin Allah yang Mahabijaksana dan Mahaadil menciptakan sistem yang demikian?  

Baca Yang lain

Keadilan Ilahi: Harmoni Dunia dan Kehidupan Abadi (1)

Keadilan Ilahi: Harmoni Dunia dan Kehidupan Abadi (1) Imam Ali a.s. mengingatkan, “Manusia sedang tidur, ketika mati mereka terbangun.” Dunia ini, dengan segala suka dukanya, hanyalah mimpi singkat. Akhirat adalah kenyataan yang abadi. Siapa yang menyadari hal ini sejak dini, ia akan menjalani hidup dengan lebih tenang, penuh harapan, dan terarah. Dunia hanyalah persinggahan, sedang akhirat adalah rumah sejati kita.  

Baca Yang lain

Peran Akal dalam Memahami Keadilan Ilahi (2)

Peran Akal dalam Memahami Keadilan Ilahi (2) Sebaliknya, dalam pandangan Syiah, akal adalah alat untuk menyaring dan memahami wahyu. Ia tidak boleh diabaikan. Ketika kita membaca ayat-ayat atau hadis yang tampak menyatakan bahwa Tuhan menciptakan sebagian orang untuk masuk neraka, atau bahwa nasib manusia sudah ditentukan tanpa ruang ikhtiar, maka akal yang sehat akan menolak pemahaman tekstual yang sempit. Ia akan menuntut penafsiran yang lebih dalam, yang sejalan dengan keadilan dan hikmah Ilahi.

Baca Yang lain

Peran Akal dalam Memahami Keadilan Ilahi (1)

Peran Akal dalam Memahami Keadilan Ilahi (1) Maka dari itu, memahami keadilan Ilahi melalui akal bukan hanya menuntun kita kepada iman yang lebih dewasa, tetapi juga membentuk kita menjadi insan yang bertanggung jawab terhadap dunia. Sebab Tuhan yang adil tidak akan meridhai ketidakadilan di bumi. Keadilan-Nya bukan untuk diperdebatkan semata, tetapi untuk diteladani dan ditegakkan. Dan dalam perjuangan menegakkan keadilan itu, akal adalah senjata kita, dan iman adalah bahan bakarnya.

Baca Yang lain

Keadilan Tuhan dan Manusia

Keadilan Tuhan dan Manusia Dalam kehidupan sosial, keadilan selalu menjadi episentrum persoalan, karena adanya hak yang diyakini ada pada setiap individu sekaligus kewajiban yang mesti ditunaikan sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat. Karenanya, keadilan dalam pengertiannya yang sederhana adalah kesetaraan antara hak dan kewajiban.

Baca Yang lain

Antara Terpaksa dan Terjun Bebas

Antara Terpaksa dan Terjun Bebas Pandangan Tafwidh Masih terkait dengan dua teori tersebut secara lebih luas, dengan menoleh pada manusia dan tindakan lahirnya atau perbuatannya, bahwa apakah perbuatan-perbuatannya seperti jujur dan dusta, amanat dan khianat dan sebagainya adalah bersifat baik dan buruk secara esensial? Sepintas demikian, lalu apakah perbuatan-perbuatan itu dalam segala kondisi bernilai baik dan buruk, ataukah tidak?

Baca Yang lain

Dalil Teori Baik-Buruk Rasional

Dalil Teori Baik-Buruk Rasional Ibarat orang mengatakan, “Apa yang saya katakan itu benar, karena saya orang jujur.” Untuk mengetahui kebenaran ucapannya bergantung pada pengetahuan kejujurannya. Pada saat yang sama, untuk mengetahui kejujurannya bergantung pada kebenaran ucapannya.

Baca Yang lain

Konsep Keadilan (1): Adilkah Memaafkan Orang yang Bersalah?

Konsep Keadilan (1): Adilkah Memaafkan Orang yang Bersalah? Apakah adil itu? Salah satu sifat kesempurnaan bagi Allah yang diyakini kaum yang beriman ini, bahwa Allah Maha adil, menjadi tema yang menarik berbagai macam persoalan, pembahasan dan kritikan terkait dengannya. Dari mereka antar agama samawi maupun antar mazhab, juga dari kalangan para filosof dalam kajian tentang hikmah dan nizham ahsan (tatanan terbaik).

Baca Yang lain

Mengapa Hukum-Hukum Allah Selalu Melawan Hawa Nafsu?

Mengapa Hukum-Hukum Allah Selalu Melawan Hawa Nafsu? Jika kita perhatikan, hampir seluruh syariat yang ditentukan oleh Allah selalu melawan atau mengekang hawa nafsu. Syariat tersebut baik itu berupa perintah dan larangan tidak pernah serasi dan sejalan dengan keinginan hawa nafsu, seringkali malah bertolak belakang dengannya.

Baca Yang lain

Apa Yang Terjadi Jika Keadilan itu Terwujud?

Apa Yang Terjadi Jika Keadilan itu Terwujud? Menegakkan keadilan bukan hal yang main-main. Seluruh nabi dari nabi Adam hingga nabi Muhammad saw memiliki tujuan akhir yang sama yaitu menegakkan keadilan di bumi Allah swt.

Baca Yang lain

Hidupkanlah Keadilan

Hidupkanlah Keadilan Masalah keadilan Tuhan memiliki beberapa cirikhas di antaranya: -Banyak soal berkaitan dengan masalah ketuhanan, yang hanya bisa dijawab oleh kalangan khusus di atas tingkat awam. Tetapi masalah keadilan Tuhan menjadi perhatian -dan dapat diikuti- semua kalangan, dari yang awam sampai yang pakar.

Baca Yang lain

Hidupkan Keadilan

Hidupkan Keadilan anyak soal berkaitan dengan masalah ketuhanan, yang hanya bisa dijawab oleh kalangan khusus di atas tingkat awam. Tetapi masalah keadilan Tuhan menjadi perhatian -dan dapat diikuti- semua kalangan, dari yang awam sampai yang pakar.

Baca Yang lain

Antara Terpaksa dan Terjun Bebas

Antara Terpaksa dan Terjun Bebas Manusia setiap saat menjadi buah bibir semua agama. Para tokoh lintas agama selalu membicarakan dia tanpa ada habisnya. Agama, bila pembicaraannya tentang Tuhan, saat itu dipastikan sebenarnya ia sedang berbicara tentang dan kepada manusia. Begitu pula ketika berbicara tentang alam, hewan dan lainnya. Jadi, topik semua pembicaraan agama dan yang menjadi lawan bicaranya adalah manusia.

Baca Yang lain

Kejutan-Kejutan Indah Dibalik Rencana Allah

Kejutan-Kejutan Indah Dibalik Rencana Allah وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ “Dan Dia Memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS.at-Thalaq:3)

Baca Yang lain

Kearifan dan Keadilan Ilahi

Kearifan dan Keadilan Ilahi Karena Zat Allah itu wajib ada, maka segenap sifat-Nya juga wajib ada. Karena itu, mustahil kalau sesuatu yang patut ada, lalu Allah tidak memberikan eksistensi kepada sesuatu itu.

Baca Yang lain

Rahbar Menganjurkan Teori Keadilan Islam

Rahbar Menganjurkan Teori Keadilan Islam

Baca Yang lain