1. Kehormatan seorang mukmin ialah ketidakbergantungannya kepada orang lain.
    
2. Seorang mukmin senantiasa membutuhkan tiga perkara: taufiq dari Allah, penasihat dari dalam dirinya, dan menyambut setiap orang yang menasihatinya.
    
3. Hari Keadilan itu lebih mengerikan bagi orang zalim daripada hari perlakuan zalim terhadap orang teraniaya.
    
4. Neraca kesempurnaan harga diri seseorang ialah meninggalkan apa saja yang tidak membuat dirinya baik.
    
5. Kematian manusia karena dosa-dosanya itu lebih banyak ketimbang kematiannya karena ajalnya, dan hidupnya seseorang karena kebajikannya itu lebih banyak daripada hidupnya dengan (takdir) umurnya.
    
6. Barang siapa yang menyaksikan sebuah perkara kemudian ia mengingkarinya, maka ia seperti orang yang tidak pernah melihatnya. Dan barang siapa tidak menyaksikan sebuah peristiwa lalu merelakannya, maka ia seperti orang yang menyaksikannya.
    
7. Bertemanlah dengan kesabaran, peluklah kefakiran, tolaklah nafsu dan tentanglah segala keinginanmu. Dan ketahuilah bahwa engkau tidak akan lepas dari pandangan Allah. Oleh karena itu, periksalah keadaan dirimu.
    
8. Ulama akan terasingkan karena banyaknya orang-orang bodoh (yang tidak mau memahami nilai mereka).
   
9.  Barang siapa yang menaati hawa nafsunya, maka ia telah memberikan harapan kepada musuhnya.
    
9. Penyembah hawa nafsu tidak akan aman dari ketergelinciran.
    
10. Barang siapa yang tidak mengetahui jalan masuk, maka ia tidak akan dapat menemukan tempat keluar.
    
11. Berusahalah sekuat tenaga hingga kau mencapai tujuan. Jika tidak, engkau akan hidup dalam kesusahan.
    
12. Nikmat yang tidak disyukuri bagaikan dosa yang tidak akan diampuni.
    
13. Orang yang enggan bertoleransi dengan masyarakat, kesedihan akan selalu menghantuinya.
    
14. Orang yang mengerjakan sesuatu tanpa didasari oleh pengetahuan, kerusakan yang ditimbulkannya lebih banyak dari pada perbaikan yang diinginkannya.
    
15. Orang yang melihat kezaliman (sedang berlangsung dan diam), orang yang menolongnya dan orang yang merestuinya adalah sama dengan orang yang melaksanakan kezaliman tersebut.
    
16. Tiga hal dapat menimbulkan kasih sayang: memahami orang lain, saling menolong ketika masa kesulitan dan menjalani kehidupan dengan hati yang bersih.
    
17. Percaya kepada Allah adalah harga untuk harta yang mahal dan tangga menuju kesempurnaan.
    
18. Janganlah bersahabat dengan orang jahat, karena ia bagaikan pedang yang telah dikeluarkan dari sarungnya; indah dipandang, buruk akibatnya.
    
19. Surat Imam Jawad a.s. kepada salah seorang sahabatnya: “Kami semua di dunia ini berada di bawah pimpinan orang lain. Akan tetapi, barang siapa yang sesuai dengan kehendak imamnya dan mengikuti agamanya, maka ia akan selalu bersamanya di mana pun ia berada. Dan akhirat adalah dunia keabadian.