Memperingati Pekan Persatuan Islam (1)

Masa antara 12 Rabiul Awal, peringatan kelahiran Nabi Islam Saw menurut tradisi Ahli Sunnah, dan 17 Rabiul Awal, yang merupakan tanggal lahir Nabi Muhammad Saw, menurut tradisi di Syiah, ditunjuk oleh Imam Khomeini ra sebagai Pekan Persatuan.

Kemenangan revolusi Islam diwujudkan dalam bayang-bayang persatuan bangsa dan berbagai kalangan dan suku Iran. Persatuan ini dalam bentuk gerakan dan kebangkitan Islam melawan para tiran dan penguasa serta juga memberikan sarana bagi persatuan bangsa-bangsa Islam.

Penamaan Pekan Persatuan Islam

Dengan kemenangan Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, kepekaan musuh-musuh Islam untuk menciptakan perselisihan dan perpecahan di antara umat Islam meningkat. Oleh karena itu, Imam Khomeini ra yang mengetahui bahwa dua mazhab; Syiah dan Sunni, yang memiliki banyak pengikut di seluruh dunia, sejauh dapat mendekatkan pandangan satu sama lain, akan sangat berpengaruh penting dan berharga dalam meninggikan dan membuat umat Islam bermartabat di dunia sesrta membuat gagal konspirasi setiap hari. Itulah sebabnya Imam Khomeini ra menamai hari 12 hingga 17 Rabiul Awwal dengan sebutan "Pekan Persatuan".

Imam Khomeini ra menanggapi kebijakan memecah belah musuh dan berkata, "Lebih berbahaya dan menyedihkan daripada nasionalisme adalah menciptakan perbedaan antara Sunni dan Syiah, dan menyampaikan propaganda hasutan dan permusuhan antara saudara-saudara Islam. Alhamdulillah, dalam Revolusi Islam Iran, tidak ada perbedaan antara dua mazhab dan semua orang hidup bersama dengan persahabatan dan persaudaraan. Saudara-saudara Sunni di negara Islam harus tahu bahwa para kaki tangan kekuatan jahat besar tidak menginginkan kebaikan umat Islam dan Islam, dan perlu bagi umat Islam untuk menjauhkan diri dari mereka dan tidak mendengarkan propaganda munafik mereka. Saya menjulurkan tangan persaudaraan kepada semua Muslim yang berkomitmen di dunia."

Saat ini, dunia arogan telah mengambil sikap tunggal yang dengki terhadap agama Islam, sehingga mereka mencoba menciptakan perpecahan di antara umat Islam di dunia dengan terus menerus menyebarkan kebohongan dan menghina Islam dan keluarga Nabi Saw. Di masa kritis ini, kebutuhan akan persatuan di antara umat Islam semakin dirasakan dan negara-negara Islam tidak boleh membiarkan musuh-musuh Islam memisahkan dan memecah-belah umat Islam yang bersatu dengan menyebarkan perpecahan. Oleh karena itu, Pekan Persatuan dianggap sebagai kesempatan yang baik untuk empati, persatuan dan menetralisir plot musuh.

Keharusan Persatuan dan Persaudaraan Islam dalam Al-Quran

Dalam lebih dari 50 ayat, Al-Quran telah menyinggung masalah persatuan dan bagaimana menciptakan persatuan, di mana semua itu menunjukkan urgensi masalah ini dalam Al-Quran. Al-Quran menyeru semua umat Islam dari berbagai bangsa dan kaum untuk bersatu demi membela Islam dan menghadapi para musuh. Dalam ayat 13 Surah Al-Hujurah kita membaca, "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu."

Sementara pada ayat 103 Surah Ali Imran disebutkan, "Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara."

Ayat-ayat Al-Quran mewajibkan umat Islam untuk memperjuangkan terwujudnya persatuan. Karena Islam telah menyeru semua umat Islam sebagai satu umat dan orang-orang beriman diperkenalkan sebagai saudara satu sama lain, sehingga perbedaan dalam beberapa hal tidak menghalangi persaudaraan Islam dan persatuan umat Islam. Untuk alasan yang sama, semua Muslim harus menjaga persatuan dan kesatuan mereka sehubungan dengan hal-hal yang mereka setujui dan membuat konspirasi musuh tidak efektif.