Hubungan antara Persatuan dan Peradaban Baru Islam

Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam menyebut salah satu tujuan Republik Islam adalah terciptanya peradaban Islam baru, dan ia menilai bahwa tujuan penting menciptakan peradaban Islam baru tidak mungkin tercapai kecuali dengan persatuan Syiah dan Sunni. Menurutnya, "Indikator utama untuk persatuan umat Islam adalah Palestina dan semakin serius untuk memulihkan hak-hak Palestina, persatuan Islam akan diperkuat."

Pekan Persatuan adalah kelahiran utusan terakhir Allah, yaitu Nabi Muhammad Saw, yang merupakan simbol perdamaian dan persahabatan bagi pengikut sejati ajaran Islam. Salah satu sifat yang menonjol dari Nabi Saw adalah perilaku baiknya, dan dalam sejarah umat manusia, tidak ada orang yang mampu mengumpulkan kelompok-kelompok pengembara yang keras hati dan hidup di gurun pasir pada waktu itu lalu menciptakan persatuan dan harmoni di antara mereka.

Nabi Muhammad Saw mampu mengumpulkan semua orang musyrik dan orang-orang di zamannya dan menyajikan agama Islam kepada dunia dengan perilaku dan kepribadiannya yang baik. Persatuan di antara umat Islam dan persatuan di antara mazhab-mazhab Islam diperlukan. Salah satu poin penting Rasulullah Saw adalah prinsip persatuan, yang mampu mempersatukan dan mengintegrasikan umat pada masanya dengan prinsip ini. Tidak diragukan lagi, persatuan dan empati antara umat Islam, kebangkitan martabat manusia dan negasi etnisisme adalah di antara berkah Nabi Muhammad Saw.

Pengutusan Nabi Saw merupakan peristiwa sejarah besar dan titik balik besar dalam sejarah umat manusia, yang disebut Allah sebagai nikmat terbesar bagi manusia. Karena Allah telah membawa satu orang dari antara manusia ke tingkat kesempurnaan untuk menjadi hubungan antara bumi dan langit, dan jalan untuk mengajar orang mencapai pengetahuan dan kebenaran keberadaan. Peradaban Islam baru, sebagai peradaban baru berdasarkan aturan Islam, tidak akan terwujud kecuali dengan kesatuan umat Islam. Karena peradaban Islam adalah untuk seluruh umat manusia hidup di bawah bayang-bayang dalam spiritualitas dan keadilan yang lengkap.

Nabi Saw diutus untuk memimpin orang melalui kegelapan, kebodohan dan kezaliman, dan untuk menempatkan mereka di jalan menuju kesempurnaan. Padahal, tugas pertama Nabi adalah membekali manusia dengan pengetahuan dan kebenaran keberadaan, tauhid murni, pengetahuan tentang Allah dan asal usul kehidupan, sehingga di bawah bayang-bayang mereka manusia dapat mencapai kesempurnaan dan kebahagiaan. Misi Nabi Muhammad Saw adalah manifestasi pencerahan di puncak kegelapan dan kebodohan, dan Nabi membimbing semua orang dari kekafiran dan kegelapan menuju cahaya dan kesalehan.

Ayatullah Khamenei, Pemimpin Besari Revolusi Islam, menyebut salah satu tujuan sistem Republik Islam adalah terciptanya peradaban Islam baru, dan ia menilai bahwa tujuan penting menciptakan peradaban Islam baru tidak mungkin tercapai kecuali dengan persatuan Syiah dan Sunni. Menurutnya, "Indikator utama untuk persatuan umat Islam adalah Ini adalah Palestina dan semakin serius untuk memulihkan hak-hak Palestina, persatuan Islam akan diperkuat."

Rahbar kepada para pemuda juga mengatakan, "Pemuda Syiah dan Sunni harus tahu bahwa harmoni, koeksistensi, saling pengertian dan empati di antara mereka adalah hal yang sangat besar. Ini adalah taktik terbesar melawan musuh Iran, Islam dan Quran. Ketahui ini dan pertahankan. Hari ini, setiap langkah yang mengarah pada persatuan umat Islam diberkati, itu adalah perbuatan baik. Niat musuh-musuh Islam adalah untuk menciptakan perpecahan. Niat kita yang beriman dalam Islam harus menciptakan persatuan di dunia Islam dan di antara umat Islam.

Persatuan di antara umat Islam mencegah perpecahan dan memberikan keamanan. Persatuan menghilangkan konflik mazhab antaragama Islam; Padahal, jika tidak ada persatuan, tanah air dan wilayah akan mengalami ketidakamanan. Umat ​​Islam harus tahu bahwa jika mereka tidak dapat menghormati kesucian satu sama lain, kehidupan, harta benda, kota, dan kehidupan mereka akan berada dalam bahaya, dan ini adalah masalah telah dialami dan terjadi di mana-mana dalam peradaban Islam, baik di era sekarang maupun dalam sejarah Islam dan era sebelumnya.