Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Hubungan antara Persatuan dan Peradaban Baru Islam (1)

0 Pendapat 00.0 / 5

Persatuan Islam memberikan kekuatan kepada umat dan mencegah keserakahan musuh asing dan campur tangan mereka dalam urusan internal negara-negara Islam. Dalam beberapa dekade terakhir, kita telah melihat bahwa pemerintah arogan menyerang beberapa negara Islam dengan dalih keamanan, dan bukan hanya tidak menciptakan keamanan, tetapi juga menyebabkan berbagai kerusakan peradaban di berbagai bagian negara Muslim. Misalnya, di negara seperti Irak dengan sejarah peradaban beberapa ribu tahun, serangan militer Amerika bukan hanya menyebabkan banyak kehancuran, penjarahan minyak dan sumber daya nasional lainnya dan bahkan museum negara itu, tetapi juga menyebabkan kehancuran dan kematian setengah juta wanita dan anak-anak Muslim.

Ayatullah Khamenei, dalam pertemuan dengan para tamu yang berpartisipasi dalam Konferensi Persatuan Islam Internasional, pada tahun 1400 HS memperkenalkan tugas umat Islam untuk "menjelaskan dan mempromosikan kelengkapan Islam dalam semua aspek kehidupan manusia" dan berkata, "Kekuatan politik dan material dari masa lalu bersikeras bahwa Islam bukan sebagai agama yang komprehensif dan memiliki program untuk semua aspek kehidupan manusia, tetapi terbatas hanya pada perilaku individu dan keyakinan hati, dan dengan berteori lewat kata-kata dan tulisan para penulis dan intelektual, mereka menyebut Islam dalam isu-isu penting seperti " Peradaban dan pengelolaan masyarakat", "Ekonomi dan distribusi kekuasaan dan kekayaan", "Perang dan perdamaian", "Kebijakan internal dan luar negeri", "Menegakkan keadilan dan menghadapi penindasan dan kejahatan" bukanlah referensi intelektual dan panduan praktis."

Allah telah menjanjikan kemenangan kepada umat Islam dalam Al-Quran, tetapi menekankan bahwa cara untuk mencapainya adalah dengan menghindari konflik dan konflik sektarian, dan mengandalkan kesamaan dan konvergensi di antara umat Islam. Oleh karena itu, dalam ayat 46 Surah Al-Anfal, Allah berfirman, "Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Para musuh dan pemerintah arogan selalu menyimpan dendam terhadap agama Islam dan dengan menyebarkan kebohongan dan menghina Islam dan keluarga Nabi Saw mereka mencoba untuk memecah belah umat Islam dan telah mencapai banyak tujuan mereka dengan cara ini.

Isu Islamofobia, khususnya di negara-negara Barat, telah membuat perlunya persatuan dan pembentukan umat Islam terasa lebih dari sebelumnya. Pemerintah Islam, khususnya di masa kritis ini, tidak boleh membiarkan musuh-musuh Islam memecah belah umat Islam yang bersatu dengan menyebarkan perpecahan. Muslim harus menyadari bahwa mungkin ada perbedaan dalam bidang pemikiran, teori atau yurisprudensi, tetapi orisinalitas dan prinsip harus ditempatkan pada kesatuan.

Umat ​​Islam harus bergerak di jalan persatuan dan konvergensi demi terwujudnya peradaban Islam. Tentu saja, satu hal yang perlu diperhatikan adalah berbicara tentang persatuan berarti bahwa semua agama Islam bergerak di sekitar poros kesamaan dengan tetap mempertahankan kecenderungannya. Sebagai contoh, kita dapat menunjuk pada fenomena yang memuncak dalam beberapa tahun terakhir, yaitu pawai Arbain Imam Husein, yang berbicara banyak tentang kapasitas besar pembentukan peradaban Islam.

Pawai Arbain dapat dievaluasi pada tiga tingkatan; Syiah, dunia Islam dan masyarakat manusia. Hampir 20 juta orang, termasuk Syiah dan Sunni, Muslim dan Kristen, atau dari agama lain, berpartisipasi dalam pawai Arbain. Tidak diragukan lagi, kehadiran masyarakat dan pecinta perdamaian ini membentuk identitas sosial yang berpusat pada Imam Husein as, yang menampilkan peradaban Islam. Sebenarnya, kesamaan jalan dan tujuan adalah salah satu ciri penting Arbain, yang dapat efektif dalam pembentukan peradaban Islam dan memberikan model yang stabil dan berkelanjutan bagi dunia.