Persatuan dalam Lisan Nabi Pengasih dan Imam Mahdi(2)

Nabi Islam selalu memerintahkan persatuan dan persaudaraan umat Islam. Dia mengatakan, "Taatilah para penguasa ilahi dan dengarkan perintahnya karena ketaatan pada kepemimpinan adalah sumber persatuan umat Islam." Menurutnya, orang-orang beriman harus seperti tiang satu sama lain, yang memberi kekuatan satu sama lain. Mereka menganggap persatuan sebagai sumber rahmat Allah dan perpecahan sebagai sumber hukuman ilahi.

Menurut Imam Ali as, kedudukan pemimpin dalam masyarakat Islam ibarat tali yang menghubungkan benih-benih tersebut. Mereka mengingatkan kaum muslimin tentang kondisi Bani Israil dan berkata, “Lihatlah bagaimana Bani Israil dulu, ketika umat berkumpul, pikiran bersama dan hati sama, tangan saling membantu dan pedang saling membantu, visi mereka dalam dan keputusan mereka adalah satu, bukankah mereka memiliki kota-kota besar di sekitar bumi dan bukankah mereka menguasai seluruh dunia?

Maka lihatlah akhir pekerjaan mereka, ketika ada perbedaan di antara mereka dan kebaikan dan kasih sayang berbenturan, kata dan hati berbeda, mereka menjadi kelompok dan jatuh ke kehidupan satu sama lain, berserakan dan saling berperang, kemudian Allah melepas pakaian kemuliaan dari mereka dan mengambil limpahan berkah-Nya dari mereka, dan yang tersisa adalah sejarah mereka untuk dijadikan pelajaran bagi mereka yang mengambil pelajaran.

Yang diingatkan oleh semua nabi dan wali adalah sunnah dari Sunnatullah yang telah dijanjikan Allah dalam ayat 43 Surar Fatir bahwa tidak akan ada perubahan di dalam Sunnatullah.

"Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sunnah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sunnah Allah itu."

Merujuk pada Sunnatullah yang sama, Nabi Muhammad Saw juga berkata, "Jangan berselisih, mereka yang sebelum kamu berselisih telah binasa." Oleh karena itu, setiap muslim yang menginginkan kehormatan dan kebanggaan Islam harus berpegang teguh pada kesatuan dan prinsip-prinsipnya. Isu persatuan begitu penting sehingga Nabi Saw menganggap menghindarinya sebagai alasan untuk meninggalkan Islam. Nabi bersabda, "Siapa pun yang menjauh dari komunitas Muslim, Allah akan menghapus rantai Muslim dari lehernya." Oleh karenanya, mari mensyukuri nikmat Islam dengan menjaga persatuan dan empati serta menghindari perpecahan dan faksi serta membuat hati Nabi Muhammad Saw bahagia, sebagaimana Allah membuat seluruh dunia bahagia dengan menciptakannya.

Al-Quran telah dengan jelas menyebutkan penyebaran Islam dan leliasaam orang-orang baik di seluruh planet ini. Juga, ada banyak hadits dari Nabi Muhammad dan keluarganya tentang kepribadian luar biasa dari Imam Mahdi af sebagai penyelamat akhir zaman, di mana benar tentang kegaiban dan kebangkitannya serta pemerintahan globalnya. Dalam salah satu dari banyak hadits yang Nabi Saw sebutkan tentang dia, Nabi menggambarkannya sebagai berikut, "Seorang pria dari keluargaku akan bangkit (di akhir zaman) yang namanya sama dengan namaku dan akhlaknya seperti akhlakku, dan dia akan memenuhi dunia dengan keadilan."

Ahmad bin Hanbal, salah seorang Imam Sunni, juga membawa hadis dari Rasulullah, “Jika hanya tersisa satu hari dalam kehidupan dunia, Allah pasti akan membangkitkan seseorang dari keluarga kita pada hari itu, dan dia akan memenuhi dunia dengan keadilan, sebagaimana itu penuh dengan kekejaman." Oleh karena itu, berdasarkan ajaran Al-Quran dan hadis Nabi, semua umat Islam dapat memilih wali terakhir Allah, Imam Mahdi af sebagai pusat persatuan dan empati mereka.

Satu-satunya perbedaan pendapat dalam hal ini adalah bahwa kaum Syiah percaya bahwa ia dilahirkan dan berada dalam tabir okultisme atas kehendak Allah dan muncul atas perintahnya. Sementara mayoritas ulama Sunni percaya bahwa Imam Mahdi belum lahir. Dengan uraian ini, kedua kelompok sama meyakini tentang munculnya sosok yang mulia dan berkedudukan tinggi dari keturunan Rasulullah di akhir zaman dan tegaknya pemerintahan Islam yang adil olehnya di seluruh dunia. Mereka setuju dan pembaharu ilahi terakhir dan cita-cita ketuhanannya dapat menjadi pusat persatuan dan solidaritas dunia Islam.