Sayidah Zahra memiliki banyak laqab (gelar) yang menarik, dan yang paling menarik adalah ia memiliki sebutan Ummu Abiha, yaitu Ibu dari Ayahnya. Rasulullah sangat mencintai putrinya, bahkan tak bisa lepas darinya dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagian masyarakat jahiliyah mengejek Rasulullah Saw, karena Rasulullah tidak memiliki anak laki-laki yang meneruskan garis keturunannya. Namun, Alquran al-Karim membantahnya dengan diturunkannya surat Al-Kautsar.

Di antara hikmah dan berkah pernikahan Rasulullah Saw dengan sayidah Khadijah Al-Kubro adalah lahirnya sayidah Fathimah Azzahra. Kelahiran wanita suci yang darinya lahir para manusia suci, yaitu para Aimmah a.s. hingga Imam Mahdi afs.

Di antara keutamaan sayidah Zahra adalah bahwa ia adalah penghulu seluruh wanita seluruh alam. Bahkan riwayat menyebutkan bahwa Para Imam Suci Ahlulbait a.s. adalah hujjah Allah atas seluruh makhluk-Nya, tetapi Sayidah Fathimah adalah hujjah Allah atas para Maksumin a.s.

Kita harus tanamkan kepada para keluarga kita, bahwa tidak cukup kita mencintai Fathimah. Tidak cukup pula kita hanya menyanjung dan memujinya. Tetapi kita perlu memposisikan Sayidah Fathimah Azzahra sebagai pemimpin serta panutan bagi kehidupan kita.