Kesyahidan Imam al-Hadi as dan Para Sahabat Beliau
Kesyahidan Imam al-Hadi as
Imam al-Hadi as meneguk cawan syahadah, akibat racun yang dibubuhkan atas perintah Mu'taz Abbasi. Syekh Mufid dan perawi lainnya meriwayatkan Imam al-Hadi as syahid pada bulan Rajab setelah 20 tahun 9 bulan menetap di Samara. Sebagian sumber menyebutkan ia syahid pada hari ketiga Rajab.Berdasarkan riwayat lainnya versi syahidnya justru terjadi pada tanggal 25 atau 26 Jumadil Akhir.
Berita kesyahidannya sangat melukai hati para pecintanya. Proses pemakamannya dibanjiri oleh para Syiahnya, yang spontan memukul-mukuli wajah mereka, sebagai petanda kedukaan yang mendalam. Ketika jenazah suci Imam Hadi as akan dimandikan para Syiahnya membawa keluar tubuh suci tersebut dari rumahnya, kemudian meletakkannya di depan rumah [Musa bin Bagha]]. Ketika Mu'taz Abbasi mengetahui kabar tersebut, ia ingin menyalati jenazah Imam as. Oleh sebab itu, ia memerintahkan untuk meletakkan jenazah suci Imam as diatas tanah. Kemudian ia menyalatinya, namun salat jenazah telah dilakukan sebelumnya oleh Imam Hasan Askari as dan para Syiahnya. Setelah itu, jezanah Imam Hadi as dimakamkan disalah satu rumah dimana ia menjadi tahanan rumah semasa hidupnya. Dalam proses pemakaman tersebut masyarakat yang hadir sangat membludak, sehingga menyulitkan gerak Imam Hasan Askari as. Disaat itu seorang pemuda membawakan seekor kuda untuk Imam as dan masyarakat dapat mengiringi jenazah suci Imam al-Hadi as sampai ke tempat peristirahatannya yang terakhir.
Murid dan para Sahabat
Berdasarkan tulisan Syekh Thusi, jumlah total murid Imam Hadi as dan para perawi yang menukil riwayat darinya berjumlah 185 orang. Berikut ini, diantara murid dan sahabat Imam Hadi as yang terkenal:
Abdul Adzhim Hasani
Abdul Adzhim al-Hasani berdasarkan tulisan Syekh Thusi termasuk sahabat Imam Hadi as dan Imam Hasan Askari as, namun sebagian literature lainnya menyebutkan ia adalah sahabat Imam Jawad as dan Imam Hadi as. Ia dikenal sebagai sosok yang saleh, abid dan alim. Selain itu ia juga ahli fikih dan merupakan sahabat kepercayaan Imam Hadi as. Abu Hamad Razi mengatakan: "Di Samara saya menemui Imam Hadi as dan menanyakan beberapa masalah kepadanya mengenai halal dan haram dan iapun menjawabnya. Dan ketika saya pamit, ia memesankan kepada saya, "Hai Hamad, jika ditempat yang engkau tinggali engkau menemukan masalah agama yang tidak bisa kau pecahkan, maka bertanyalah kepada Abdul Adzhim, dan sampaikan salamku kepadanya."
Utsman bin Sa'id
Utsman bin Sa'id adalah seorang murid Imam Hadi as yang sejak berusia 11 tahun telah menimba ilmu langsung kepada Imam Hadi as. Hanya dalam waktu yang tidak terlalu lama, Imam Hadi as telah menggelari Utsman bin Sa'id sebagai tsiqah dan amin, gelaran khusus yang ditujukan kepada individu yang dapat dipercaya dan amanah.
Ayyub bin Nuh
Ayyub bin Nuh seorang yang terpercaya, ahli ibadah, dan bertakwa. Ia dikenal oleh para ulama rijal sebagai seseorang yang saleh dan ahli ibadah. Ia adalah wakil Imam Hadi as dan Imam Hasan Askari as dan meriwayatkan banyak hadis dari Imam Hadi as.
Hasan bin Rasyid
Hasan bin Rasyid memiliki kunyah Abu Ali dan merupakan sahabat dari Imam Jawad as dan Imam Hadi as. Syekh Mufid menyebutnya sebagai fakih kenamaan dan sangat mendalam keilmuannya mengenai halal dan haram, tidak ditemukan padanya aib dan kesalahan yang membuat musuh-musuhnya dapat merendahkannya. Syekh Thusi juga melaporkan bahwa Hasan bin Rasyid adalah diantara wakil Imam Hadi as, dan diantara keduanya sering terjadi korespondensi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umat.
Hasan bin Ali Nashir
Syekh Thusi menyebutkan bahwa Hasan bin Ali Nashir adalah salah seorang sahabat Imam Hadi as. Ia adalah ayah dari kakek Sayid Murtadha dari pihak ibu. Mengenai kepribadiannya, Sayid Murtadha menyifatkan, "Kedudukan dan keunggulannya dalam ilmu, kesalehan dan fikih, lebih terang dari sinar matahari. Ialah yang menyebarkan Islam di Dailam dan membimbing masyarakat setempat yang larut dalam kemaksiatan dan dosa menuju hidayah, dan dengan doanya mereka semua kembali kepada kebenaran. Dia memiliki akhlak yang sangat mulia dan diterima semua kalangan."