Imam Sajjad, Muara Spiritualitas dan Pengabdian (1)
Kemuliaan bulan Sya'ban turut dihiasi dengan kelahiran manusia-manusia agung dalam sejarah Islam. Hari kelima bulan Sya'ban bertepatan dengan hari kelahiran salah satu keluarga suci Rasulullah Saw, yaitu Imam Ali Zainal Abidin as-Sajjad as.
Terkait keagungan bulan Syaban, Imam Sajjad di hadapan para sahabatnya berkata, “Demi Tuhan yang nyawa Husein bin Ali berada di tangan-Nya, aku mendengar dari ayahku Husein bin yang menuturkan nasehat dari kakekku Ali bin Abi Thalib, barangsiapa yang berpuasa di bulan Syaban karena mencintai Rasulullah Saw dan demi mendekatkan diri kepada Allah swt, maka Allah swt akan mencintainya dan memuliakannya di hari akhir nanti, dan surga wajib baginya,”.
Di bulan Syaban ini kita merayakan dan mengenang figur-figur agung Ahlul Bait Rasulullah Saw karena perilaku dan cara hidup mereka merupakan petunjuk menuju jalan kebahagiaan dan kesuksesan. Salah satunya adalah Imam Sajjad. Imam Ali Zainal Abidin dilahirkan tanggal lima Sya'ban tahun 38 H. Putra Imam Husein dijuluki dengan sebutan Imam Sajjad, karena tekun beribadah dan bersujud kepada Allah Swt. Selain dekat dengan Tuhan, Imam Sajjad juga dikenal sebagai orang yang sangat dermawan, penyantun terutama kepada orang miskin, anak yatim dan orang-orang tertindas.
Manusia mulia ini juga dikenal dengan doa-doanya yang memiliki ketinggian bahasa yang menjulang dan kedalaman makna yang menghunjam. Beliau menjalani malam dengan doa dan ibadah kepada Sang Maha Pencipta. Tentang ini, Imam Baqir as, putra Imam Sajjad berkata, "Ketika semua orang di rumah tertidur di awal malam, ayahku, Imam Sajjad bangun mengambil wudhu dan shalat dua rakaat”.
Salah satu strategi Imam Sajjad adalah mentransfer pengetahuan agama lewat tradisi doa dan munajat. Beliau memaparkan pelajarannya lewat bait-bait doa dan munajat yang menggugah hati. Kumpulan doa-doa beliau disatukan dalam kitab "Shahifah Sajjadiyah" yang merupakan harta karun pengetahuan dan hakikat agama. Kitab tersebut adalah kumpulan samudera pengetahuan Islam di bidang tauhid, akhlak, dan pendidikan yang telah mengundang perhatian banyak ulama.
Doa adalah media penghubung antara makhluk dengan penciptanya dan agama Islam sangat menganjurkan umatnya berdoa. Selain memiliki pengaruh spiritual luar biasa bagi manusia, doa juga dapat memberi pengaruh kepada seluruh dimensi keberadaan manusia mulai dari perilaku personal hingga sosial dan politik. Interaksi dengan Allah Swt akan menjaga manusia dari gangguan mental dan kerusakan jiwa.
Imam Sajjad dikenal sebagai sosok yang sangat pengasih dan dermawan. Rumahnya selalu menjadi rujukan dan tempat pengaduan para fakir miskin untuk meminta bantuan. Suatu ketika, beliau melihat sekelompok orang penderita lepra yang dikucilkan oleh orang-orang di sekitarnya. Imam Sajjad pun lantas membawa mereka ke rumahnya dan menyambutnya dengan penuh kasih sayang.
Imam Sajjad mengambil bahan makanan dalam karung dan memanggulnya sendirian menuju daerah orang-orang miskin dan membagikan makanan kepada mereka. Tidak ada seorangpun yang mengenalnya. Setiap malam orang-orang miskin menunggu beliau di depan rumah mereka untuk menerima jatah makanannya. Imam Baqir berkata, Tapak hitam dipunggung ayahku merupakan bukti bahwa beliau memanggul sendiri makanan yang dibagikan kepada orang miskin.
Imam Sajjad dengan tanpa pamrih dan hanya mengharap keridhaan Allah dalam berbuat baik terhadap orang lain. Ketika bersama rombongan bergerak menuju Mekah untuk menjalankan ibadah haji, beliau meminta supaya pengurus rombongan tidak memperkenalkan identitas dirinya kepada yang lain. Dengan cara ini rombongan lain tidak mengenalinya, dan beliau bisa leluasa melayani keperluan mereka yang hendak berangkat untuk menunaikan ibadah haji.
Bersambung ...