Beberapa Hal yang Membuat Anak Tidak Terbuka Kepada Orangtuanya (2)
4. Jarang mengajak anak bicara
Janganlah menjadi orang tua yang pasif. Orang tua pasif adalah mereka yang jarang mengajak anaknya berbicara. Anak diam, maka orang tua juga diam. Saat makan bersama misalnya. Masing-masing sibuk dengan gadget, selesai makan langsung ke kamar dan orang tua mulai sibuk dengan kegiatannya masing-masing, jarang mengajak anak berbicara dan cenderung dengan suasana hening yang saling diam tanpa obrolan satu sama lain justru akan membuat anak perlahan-lahan akan memilih untuk diam dan tidak mau terbuka dengan orang tua.Mulailah berusaha lebih sering merangsang komunikasi dengan anak. Para orang tua harus memulai bertanya tentang kesehariannya, atau sekedar membahas makanan yang sedang disantap saja, sudah cukup untuk membuka topik yang hangat. Ciptakanlah suasana yang nyaman dan penuh kasih sayang, sebab dengan begitu orang tua akan tau apa saja perkembangan dan masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh anak.
5. Tidak mau mendengar pendapat anak
Berbeda cara pandang atau berpendapat dengan satu sama lain memang sangat wajar, hal itu berlaku juga antara orang tua dengan anak. Namun, tanpa disadari, ternyata hal tersebut terkadang akan menimbulkan masalah yang dapat membuat anak tidak terbuka lagi dengan orang tua. Anak takut bahwa apa yang mereka ceritakan justru akan dipojokkan oleh orang tuanya sendiri. Oleh sebab itu, alih-alih mengerti tentang perasaan anak, orang tua malah menyalahkan dan menegurnya sesuai cara pandang yang orang tua yakini. Hal seperti ini memang wajar karena adanya perbedaan usia yang jauh dan sudut pandang pengalaman, jadi ada baiknya cobalah untuk dengarkan terlebih dahulu dan bayangkan segala aspek dari sudut pandang anak, karena ada macam-macam gaya berpikir yang wajib diketahui untuk memahami setiap orang.
6. Mudah emosi kepada anak
Tipe orang tua dengan pola didik yang otoriter, mudah marah, mudah emosi maka sudah jelas anak tidak akan mau terbuka untuk bercerita apapun kepada orang tuanya.Alih-alih mendapat solusi dari masalahnya, anak justru lebih khawatir mendapat masalah baru jika memilih menceritakan sesuatunya kepada orang tua.
7. Membuka rahasia anak di depan orang lain
Hal yang satu ini tentu saja menjadi alasan paling mendasar kenapa anak tidak mau lagi terbuka dengan orang tuanya. Karena jangankan anak, semua orang pasti tidak akan suka apabila masalahnya diceritakan ulang kepada orang lain. Apabila anak sedang menceritakan keluh kesahnya, cukup dengarkan saja dan jadilah pendengar yang baik untuk anak, berikan masukan-masukan yang positif dan membangun. Dan janganlah sekali-kali untuk membocorkan cerita anak kepada orang lain. Karena apabila hal itu terjadi, anak akan kehilangan kepercayaannya terhadap orang tua yang sudah dipercaya untuk menjadi tempat bercerita dan akan berakhir dengan mencari tempat bercerita baru yang anak percaya bahwa ceritanya tidak akan dibocorkan seperti yang orang tua mereka lakukan.
Itulah beberapa hal yang menjadi penyebab anak tidak dapat terbuka kepada orang tuanya. Semoga ilmu sederhana ini dapat membantu para orang tua. Sehingga orang tua bisa menjadi teman dan pendengar yang baik dan nyaman untuk anak-anaknya.