Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Sayidah Maksumah, Karimah Ahlul Bait (1)

1 Pendapat 05.0 / 5

Pada tanggal satu Dzulqadah 173 Hijriah, lahir seorang bayi mulia di rumah Imam Musa Kadzim. Sang ayah menamainya Fatimah, dan lebih dikenal dengan sebutan Maksumah. Kelahirannya juga disambut dan dirayakan para pencinta Ahlul Bait Rasulullah Saw, bahkan hingga kini. Meskipun telah berlalu lebih dari seribu tahun, tapi hari kelahiran Sayidah Maksumah setiap tahun diperingati dengan suka cita.

Hari ini, di kota suci Qom, tempat Sayidah Maksumah dimakamkan, ribuan peziarah mendatangi makam suci beliau untuk mendapatkan berkahnya. Dengan mengikatkan diri kepada Rasulullah Saw dan Ahlul Baitnya, mereka merasakan kedamaian dan keamanan, serta kekuatan untuk keluar dari pusaran keputusasaan.

Sayidah Maksumah lahir dan dibesarkan di rumah kemuliaan. Ayah dan ibunya adalah orang-orang yang memiliki keutamaan Akhlak. Ibadah dan kezuhudan, ketakwaan, kejujuran, kesabaran, kedermawanan dan kesucian menjadi sifat-sifat mulia keluarga suci ini. Mereka adalah nahkoda kapal kemanusiaan. Ayahnya, Imam Kadzim, dan ibunya Sayidah Najmah Khatun, adalah sosok mulia dan agung. Selain kedua orang tuanya, Sayidah Maksumah memiliki saudara laki-laki yang menjadi pembimbingnya, yaitu Imam Ridha.

Pada tanggal 23 Rabiul Awal 201 Hijriah, Sayidah Maksumah bersama rombongannya tiba di kota Qom. Para tokoh dan ulama, serta masyarakat Qom menyambut rombongan keluarga Nabi Saw. Di kota ini pula Sayidah Maksumah wafat, dan dimakamkan di sana. Jauh hari sebelum kelahiran dan wafatnya Sayidah Maksumah, Imam Shadiq berkata, "Haram Allah swt berada di Mekah. Haram Rasulullah Saw berada di Madinah. Haram Amirul Mukminin berada di Kufah. Dan kami [Ahlul Bait] memiliki haram di Qom. Seorang perempuan dari salah satu keturunanku bernama Fatimah akan dimakamkan di sana."

Ajaran Islam memandang gender bukan ukuran kemuliaan dan keutamaan manusia. Sebab, kemuliaan dan keutamaan ditentukan oleh keimanan, ilmu dan akhlaknya. Berbagai ayat al-Quran menjelaskan penolakan segala bentuk ukuran keutamaan manusia, kecuali ketakwaannya.

Semua manusia, baik laki-laki dan perempuan bisa mencapai kesempurnaan dengan ketakwaan, ibadah dan amal shalihnya. Salah satu contoh terbaik adalah Sayidah Maksumah. Selain memiliki akhlak mulia, beliau juga dikenal sebagai orang yang ahli ibadah, suci dan berilmu tinggi.

Kehadiran aktif Sayidah Maksumah dalam penyebaran ilmu pengetahuan dan keimanan menunjukkan posisi dan kedudukan wanita yang tinggi dalam sejarah kebudayaan Islam. Kehidupan Sayidah Maksumah menjadi bukti bahwa Islam sangat menghargai perempuan dan menempatkannya pada kedudukan tinggi, sehingga dari sisi keutamaan spiritual, keilmuan dan kemuliaan akhlak menjadi teladan bukan hanya bagi perempuan saja.

Salah satu karakteristik Sayidah Maksumah adalah keilmuannya. Sejak usia kanak-kanak, Sayidah Maksumah telah menunjukkan kecerdasaan dan keluasan ilmunya. Sayidah Fatimah berjuang keras dalam menuntut ilmu dan pengetahuan Islam. Beliau tidak menambah dan mengurangi ilmu yang disampaikan oleh ayahnya ketika menyampaikan kepada masyarakat. Hal ini menunjukkan tanggung jawab besar dan amanat yang tertanam dalam jiwa putri Imam Musa as. Terkait hal ini, dalam salah satu doa ziarah kepada Sayidah Maksumah disebutkan, "Salam atasmu wahai Fatimah binti Musa, sang hujah dan terpercaya".

Bersambung ...