Wasiat Imam Ali Zainal Abidin kepada Anak Keturunan

Imam Ali Zainal Abidin as telah membekali putra putrinya dengan wasiat-wasiat yang penuh dengan pendidikan. Seluruh wasiat itu adalah hasil pengalamannya menjalani kehidupan ini dan dapat dijadikan konsep dan prinsip hidup. Berikut adalah sebagian wasiatnya:

Wasiat ini beliau sampaikan kepada sebagian putra-putrinya. Dalam wasiat tersebut, beliau memaparkan masalah sahabat dan teman. Beliau menekankan kepada mereka agar menjauhi seluruh tipe sahabat yang memiliki karakateristik buruk agar tidak menular kepada teman-temannya. Beliau berkata, “Hai anak-anakku, camkanlah lima jenis manusia ini dan janganlah kalian menjalin persahabatan dan berbicara dengan mereka di jalan.”

Anaknya bertanya: “Siapakah mereka?”

Imam Ali Zainal Abidin as menjawab, “Janganlah kalian bersahabat dengan seorang pembohong, karena ia bak fatamorgana yang akan mendekatkan kalian kepada sesuatu yang jauh dan menjauhkan kalian dari sesuatu yang dekat. Janganlah kalian bersahabat dengan orang fasik, karena ia akan tega menjual kalian  seharga sesuap nasi atau lebih sedikit dari itu. Janganlah kalian bersahabat dengan orang kikir, karena ia akan menutupi hartanya saat kalian sangat membutuhkannya.”

Janganlah kalian bersahabat dengan orang dungu, karena ia akan mendatangkan marabahaya bagi kalian di saat ia ingin mendatangkan manfaat bagimu. Dan janganlah kalian bersahabat dengan orang yang memutus tali silaturahmi, karena aku mendapatkannya terlaknat di dalam kitab Allah. Bersahabat dengan mereka akan mendatangkan kerugian dan  celaka, serta marabahaya. Alangkah banyaknya tipe orang seperti ini, baik di zaman dahulu maupun di masa sekarang ini. Sebaliknya, alangkah langkanya orang-orang suci dan bersih yang bersahabat dengan mereka dapat mendatangkan manfaat.”

Wasiat berharga lainnya kepada putra-putri beliau adalah, “Wahai anak-anakku, bersabarlah menghadapi malapetaka dan janganlah menginjak-injak hak-hak (orang lain), serta janganlah kalian menerima ajakan saudara kalian untuk mengerjakan sesuatu yang bahayanya lebih besar terhadap diri kalian daripada manfaatnya.” Imam Ali Zainal Abidin as berwasiat kepada putra-putrinya untuk bersabar menghadapi malapetaka yang sedang dihadapi dan tidak terhanyut oleh arusnya. Sebab, hal ini dapat mengokohkan jiwa dan mental. Selain itu, beliau juga berwasiat untuk tidak menginjak-injak hak-hak orang lain, karena dapat menjamin keselamatan seseorang dari permusuhan dan pembalasan. Tidak lupa, beliau juga berwasiat agar tidak menerima ajakan seorang sahabat untuk melakukan sesuatu yang dapat mendatangkan kerugian dan marabahaya.

Baqir Syarif Qurasyi, Riwayat Hidup Para Imam Suci Ahlul Bait as