Imam Ali Zainal Abidin Memaafkan Orang yang Menghinanya
Seorang sahabat Imam Ali Zainal Abidin as meriwayatkan, bahwa salah seorang keluarganya mencaci-makinya di depan para pengikut Imam. Akan tetapi, imam sama sekali tidak bereaksi atau membalas dengan cacian. Selang beberapa lama, Imam berkata kepada para sahabatnya, “Kalian telah mendengar caci-maki lelaki itu terhadapku. Sekarang aku ingin mengatakan sesuatu kepadanya. Bila kalian ingin, marilah ikut aku ke rumahnya.”
Mereka berjalan menuju rumah lelaki itu. Di tengah perjalanan, Imam membaca ayat, dan orang-orang yang menahan amarah dan memaafkan manusia, dan sesungguhnya Allah Swt mencintai orang-orang yang berbuat ihsan. Ketika tiba di rumah itu, lelaki itu keluar dari rumahnya dalam keadaan siap berkelahi dan menyerang sebab berpikir bahwa Imam Ali Zainal Abidin as datang untuk membalas penghinaannya.
Dalam keadaan seperti itulah, beliau berkata kepadanya, “Wahai saudaraku! Apabila yang engkau katakan itu memang benar, aku bertobat kepada Allah dan sekiranya yang engkau nisbatkan itu adalah kebohongan, semoga Allah mengampuni dosa-dosamu.” Lelaki itu menyesali ucapannya.
Ia mencium kening Imam seraya berkata, “Aku menuduhkan kepadamu sesuatu yang tidak ada pada dirimu. Sesungguhnya aku yang lebih pantas untuk (tuduhan) itu.”
Ayatullah Ibrahim Amini