Segala Sesuatu Untukmu, Engkau Untuk Allah

Seorang materialis berkata dengan terus terang, “Sebagaimana hewan-hewan itu bebas, maka manusia juga demikian, mesti bebas.” Alangkah rendahnya ia dalam mengenal dirinya karena membandingkan dirinya persis dengan hewan, sedangkan hewan-hewan diciptakan untuk manusia. Bahkan semua yang berada di bumi dan langit diciptakan karena manusia.

Allah Swt befirman: Dan hewan ternak telah diciptakan-Nya, untuk kamu padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai manfaat, dan sebagiannya kamu makan. (QS. an-Nahl: 5)

Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Allah telah menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untuk (kepentingan)mu dan menyempurnakan nikmat-Nya untukmu lahir dan batin. (QS. Luqman: 20)

Jadi, tingkatan manusia itu di atas tingkatan benda-benda dan seluruh alam, karena semua itu diciptakan untuk manusia, sebagaimana manusia diciptakan untuk Allah Swt. Dalam hadis qudsi dikatakan, “Aku menciptakan segala sesuatu untukmu, dan Aku menciptakanmu untuk-Ku.” Untuk sampai pada alam dan kedudukan tinggi yang diciptakan untuknya, maka manusia harus mengenal dirinya.

Allah Swt befirman: Maka tidak seorang pun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyenangkan hati sebagai balasan terhadap apa yang mereka kerjakan. (QS. as-Sajdah: 17)

Dalam rangka mendidik dirinya, manusia harus mengenal dengan yakin bahwa dirinya adalah bukan jasad ini. Selama tidak memahami bahwa ia memiliki jiwa yang dapat tertutur dari alam yang tersendiri, maka bagaimana ia dapat mengenal segala aib dirinya agar dapat mengobatinya?