Kita semua tahu bahwa salah satu faktor terpenting dari kemajuan lslam adalah akhlak mulia Rasulullah saw. Ini adalah fakta yang dinyatakan dalam aI-Quran, di mana Allah Swt yang Maha Perkasa berfirman:

Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal. (QS. Ali-Imran: 159)

Rasulullah saw memperlakukan semua orang secara sama. Cintanya yang mendalam dan tak terlukis atas umat manusia tercermin secara sempurna dalam dirinya. Beliau memenuhi segala kebutuhan kaum muslimin secara sama. “Dan Rasulullah membagi waktunya di antara para sahabatnya; beliau akan hadir untuk ini dan itu secara sama.” (Raudah al-Kafi, hal. 268)

Beliau juga mengecam sifat buruk. Berulangkali beliau bersabda, “Sifat buruk itu kejahatan, dan yang terburuk di antara kamu adalah yang bersifat buruk.” (Nahjul Fasahah, hal. 371)

Anas bin Malik, hamba sahaya Rasulullah saw berkata tatkala mengingat akhlak mulia Rasulullah saw, “Aku telah membantu Rasulullah selama sepuluh tahun, selama itu beliau tidak pernah berkata ‘uh’ (seolah-olah mengeluh) kepadaku sehubungan dengan memandang apa-apa yang aku kerjakan atau tidak aku kerjakan.” (Fadhail al-Khamsah, jil. 1, hal. 119)