Kekuatan Ruhani Rasulullah

Selama masa remaja dan dewasanya, tanda-tanda kekuatan, keberanian, ketegaran, dan keperkasaan terlihat di dahi putra Quraisy yang istimewa ini. Ketika berusia 15 tahun, beliau ikut serta dalam perang Quraisy melawan suku Hawazan, yang disebut Perang Fujjar. Tugassnya menangkis panah yang diarahkan kepada paman-pamannya. Dalam Sirahnya, Ibn Hisyam mengutip kalimat beliau, “Aku menangkis panah yang diarahkan kepada paman-pamanku.” (Sirah Ibn Hisyam, I, hal. 186)


Keikutsertaan dalam perang di usia sedemikian muda ini menjelaskan keberanian Rasulullah saw yang tiada banding. Maka, kita pun mengerti mengapa Imam Ali as, figur terberani di antara yang paling berani berkata, “Kapan saja kami (laskar muslim) menghadapi perlawanan sengit di medan tempur, kami berlindung pada Rasulullah saw, sementara tak seorang pun yang lebih dekat dengan musuh ketimbang beliau sendiri.” (Nahj al-Balaghah,  III, hal. 314)