Rasulullah Proklamasikan Dakwah dan Seruan Islam

Tiga tahun sesudah kemunculan Islam, Allah Swt menitahkan Rasulullah saw untuk memproklamasikan dakwah dan seruan Islam kepada keluarga terdekatnya di Mekah dengan isi perintah:

Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat. (QS. asy-Syu’ara: 214)

Rasulullah saw mengumpulkan 40 sanak famili dari sukunya, Bani Hasyim, di kediaman pamannya, Abu Thalib as dan menyediakan makanan untuk mereka. Setelah mereka menyantap hidangan, Rasulullah saw bersabda kepada mereka, “Wahai putra Abdul Muththalib! Demi Allah, aku tidak mengenal seorang anak muda di kalangan Arab yang membawa sesuatu yang lebih baik dari apa yang aku bawa untuk kalian. Aku membawa sesuatu yang terbaik di dunia dan di akhirat, dan Allah Swt telah memerintahkanku untuk mengajak kalian kepada hal ini. Siapakah di antara kalian yang mau menjadi penolongku dalam upaya ini, menjadi saudara, khalifah  dan washiku?”

Seluruh hadirin menolak menjawab seruan ini kecuali Imam Ali bin Abi Thalib as yang berkata, “Aku bersedia menjadi penolongmu dalam upaya ini.”

Rasulullah saw memintanya untuk duduk dan kemudian mengulang pertanyaannya untuk kedua kali. Lagi, Imam Ali as berdiri dan kembali, Rasulullah saw meminta beliau duduk. Hingga ketiga kalinya, Rasulullah saw tidak mendengar jawaban dari orang lain yang hadir di tempat itu, dan lagi-lagi Imam Ali as kembali berdiri serta mengulang kesiapannya untuk menjadi penolong Rasulullah saw. Kemudian Rasulullah saw meletakkan tangannya di pundak Imam Ali as dan berkata kepada 40 sanak familinya, “Ini adalah saudaraku, washiku  dan khalifahku atas kalian, dengarkan dan taatilah ia.”