Kesetaraan Laki-laki dan Perempuan Sebagai Manusia dalam Islam (1)
Islam menghormati kodrat dan penciptaan wanita dan tidak menganggap kodrat laki-laki dan perempuan sebagai dua hal yang berbeda.
Islam telah memperhatikan persoalan perempuan dari berbagai aspek politik, hukum, sosial, dan agama (agama, sejarah, dan hukum). Al-Qur’an, kitab suci umat Islam, memiliki banyak ayat tentang perempuan dan masalah mereka. Oleh karena itu, salah satu surah Al-Qur’an adalah tentang perempuan, yang dikenal sebagai Surah An-Nisa [surah keempat Al-Qur’an, dengan 176 ayat. Judul tersebut berasal dari banyak referensi tentang perempuan].
Banyak diskusi juga terjadi saat ini tentang kesetaraan gender dalam Islam. Sering disindir bahwa tidak ada kesetaraan gender dalam Islam dan banyak kritik mengenai perlakuan terhadap gender. Banyak orang mengajukan beberapa tuduhan bahwa Islam mendiskriminasi perempuan.
Islam mengakui kesetaraan laki-laki dan perempuan tetapi sangat menekankan bahwa peran dan tanggung jawab tidak sama dan berbeda. Al-Qur’an menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan adalah setara secara spiritual. “Wahai manusia! Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Allah benar-benar Maha Mengetahui, Maha Mengetahui.” (Quran 49:13)
Harus diakui bahwa setiap gender memiliki kekuatan dan kelemahan yang mungkin tumpang tindih atau tidak. Dalam aspek-aspek tertentu, salah satu jenis kelamin memiliki keunggulan dibanding yang lain, sedangkan pada aspek lainnya, jenis kelamin yang lain memiliki keunggulan. Terlepas dari perbedaan-perbedaan ini, Allah menyatakan dalam Al-Qur’an:
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.” (Quran 4:124)
Bersambung ...