Penopang Kekufuran
Jika kita meneliti referensi-referensi keislaman, akan kita dapati bahwa kekufuran berdiri tegak di atas tiga tiang yang tak terpisahkan. Ketiga tiang tersebut adalah kesombongan, sifat tamak dan iri hati.
Kesombongan telah mencegah iblis untuk bersujud di hadapan Nabi Adam as, Ia berani melanggar perintah Allah Swt tersebut karena ia merasa bangga dengan jati dirinya yang telah diciptakan dari api dan merasa labih mulia dari Nabi Adam as yang diciptakan dari tanah. Dengan ini Allah Swt masih memanjangkan umurnya hingga hari akhir kelak dengan tujuan supaya lebih bertambah banyak dosa-dosanya dan karena janji yang telah Allah Swt janjikan kepadanya untuk memanjangkan umurnya hingga hari itu.
Sedang sifat tamak adalah faktor utama pada setiap periode dan generasi yang merangsang manusia untuk menguras harta dunia yang tak berharga. Sifat ini dapat menyebabkan kufur nikmat, ragu setelah yakin dan putus asa setelah mengambil keputusan untuk mengerjakan suatu pekerjaan. Telah sampai kepada kita hadis-hadis yang mencela sifat tamak dan memerintahkan manusia untuk berlepas diri darinya. Karena sifat hina ini memiliki efek-efek negatif, baik di dunia maupun di akhirat.
Imam Ja’far Shadiq as berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Di antara tanda-tanda kesengsaraan adalah tidak pernah menangis (mengingat dosa), kekerasan hati, tamak dalam mencari dunia dan melakukan dosa secara terus menerus.’” (Ushulul Kafi 2:290/6)