Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Mindset Kaya Nabi Muhammad Saw(1)

1 Pendapat 05.0 / 5

Sebelum kita menelisik mindset orang kaya dari Nabi Muhammad Saw. Pertama kita uraikan apakah Nabi Muhammad Saw adalah orang kaya atau orang miskin. Ada kelompok yang menilai bahwa Nabi Muhammad SAW itu orang miskin sehingga pada akhir hayat beliau tidak mewariskan apa-apa. Wasiat yang beliau berikan hanya shalat, shalat, dan shalat. Jadi Fatimah as disebut-sebut tidak mendapatkan warisan harta sepeser pun dari Nabi Muhammad Saw. Satu-satunya warisan Nabi hanyalah akhlak mulia dan ilmu agama. Khususnya bagi kelompok yang menilai bahwa politik, teknologi, ilmu data analisis, ekonomi, industri dan semacamnya bukan bagian dari ilmu agama.

 

Menurut kelompok ini Nabi Muhammad hidup sederhana ’miskin’  dan mengutamakan kehidupan sederhana dan hanya fokus mendekatkan diri kepada Allah. Padahal sederhana bukan berarti miskin. Namun disisi lain mereka juga berkata bahwa Beliau sering memberikan harta dan waktu untuk membantu orang-orang yang membutuhkan.

Mereka juga menilai bahwa pada masa hidupnya, Nabi Muhammad dan keluarganya sering mengalami kesulitan ekonomi, terutama selama masa awal misi kenabiannya di Mekah, ketika mereka menghadapi penindasan dan penganiayaan oleh kaum Quraisy. Namun, setelah berhijrah ke Madinah dan dengan berkembangnya umat Islam, situasi ekonomi mereka membaik, tetapi Nabi Muhammad tetap hidup sederhana dan tidak mengumpulkan kekayaan untuk dirinya sendiri.

Mereka juga menilai kalau kekayaan Nabi Muhammad lebih kepada kekayaan spiritual, ilmu, dan moral daripada kekayaan materi. Beliau dikenal sebagai teladan dalam banyak aspek kehidupan, termasuk dalam hal-hal seperti keadilan, kemurahan hati, kerendahan hati, dan ibadah kepada Allah.

Merusak Islam dengan Merusak Citra Nabi Muhammad Saw

Untuk merusak citra Islam hal pertama dan utama adalah merusak citra pembawa agama Islam yaitu Nabi Muhammad SAW. Hal ini juga tidak bisa dilakukan dengan mengatakan bahwa beliau itu bodoh, itu tidak modern, atau berbagai celaan fulgar yang lain.

Tindakan nyata yang disadari atau tidak adalah dengan merusak sejarah beliau, merusak citra beliau ditengah-tengah umat Islam. Termasuk pernyataan yang mengatakan bahwa beliau itu miskin, adalah bagian dari upaya merubah sejarah demi merusak citra Nabi Muhammad SAW. Ditulisnya The Satanic Verses adalah bagian dari upaya ini.

Mari Kita Analisa

Nabi Muhammad SAW disebut selalu sering memberikan harta, beliau setiap hari bersedekah membantu orang fakir maupun miskin, beliau menjadi penyokong ekonomi bagi para janda yang ditinggalkan suami karena syahid di medan perang. Kalau beliau orang miskin, orang yang tidak bisa mencari uang, tidak paham pengelolaan ekonomi, beliau tidak bisa membantu setiap hari. Beliau tidak pernah dalam catatan sejarah membuka “rekening” sehingga umat islam mengirimkan uang ke beliau agar beliau bisa berbuat baik membantu fakir, miskin, janda dan anak-anak yatim. Beliau membantu sesuai kemampuan yang beliau miliki.

Nabi Muhammad SAW mengkonsumi daging kambing setidaknya 40 hari sekali. Apakah Nabi memakan daging itu sendiri atau juga bersama keluarga dan orang sekitar? Tentu beliau tidak memakannya sendirian. Mengkonsumsi daging kambing 40 hari sekali tidak bisa dilakukan jika Nabi orang miskin. Beliau memang tidak menumpuk kekayaan tapi beliau tidaklah miskin. Rizki beliau juga berlimpah ruah, buktinya bisa membantu banyak orang, setiap hari bersedekah dan membantu ekonomi orang lain.