Terbuka Dengan Nama Fathimah

Sayyid Ali Naqi Kisymiri, putra seorang ulama yang memiliki karamah besar, Sayyid Murtadha Kisymiri, pernah berkata, “Saya mendengar dari seorang terhormat, Sayyid Abbas Lari:

“Saya pernah tinggal di Najaf dalam rangka menuntut ilmu agama. Suatu sore di bulan Ramadhan, saya membeli makanan untuk berbuka dan saya letakkan itu di kamar, lalu saya keluar dari kamar dan menguncinya. Kemudian saya pergi ke masjid (dekan makam Imam Ali) untuk melakukan salat maghrib dan isya. Usai salat, saya kembali ke sekolah dan menuju ke kamar untuk berbuka. Namun, sesampainya di sana dan hendak membukanya, ternyata kuncinya hilang.”

“’Langsung saya mencarinya di sekitar sekolah dengan menanyakan kepada para santri lain yang tadi berada di sana, namun tak saya temukan. Dengan menahan lapar karena tak bisa masuk ke kamar serta dengan perasaan kuatir, akhirnya saya ke jalan untuk mencari kunci tersebut; di antara sekolah dan makam suci Imam Ali. Di tengah jalan, saya berjumpa dengan Sayyid Murtadha Kisymir yang langsung bertanya kepada saya tentang sebab kerisauan saya. Lalu saya jelaskan masalahnya.’”

“’Beliau pun ikut bersama saya kembali ke sekolah, dan di depan pintu kamar, beliau berkata, ‘Banyak orang mengatakan bahwa orang yang mengetahui nama ibu Nabi Musa as dan menyebutnya ketika akan membuka pintu yang terkunci, maka itu akan terbuka. Dan, mungkinkah ibu kita Sayyidah Fathimah as tidak lebih mulia dari ibu Nabi Musa.’ Beliau pun memegang gembok yang terkunci itu seraya berkata, ‘Ya Fathimah.’ Maka, terbukalah kunci tersebut.