Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Belajar Ikhlas Dari Sayidah Fathimah as; Tidak Mengharapkan Balasan dan Ucapan Terima kasih(1)

0 Pendapat 00.0 / 5

Hal yang manusiawi, pasti akan kecewa ketika berbuat baik kepada seseorang, atau telah berkorban untuk seseorang, namun orang tersebut tidak membalas kebaikan, atau bahkan tidak berterimakasih. Harapan ingin mendapatkan balasan dan ucapan terimakasih dari makhluk/manusia atas sebuah perbuatan yang dilakukan itu berada pada level manusiawi dan duniawi. Di mana hal itu akan sirna dengan berakhirnya kehidupan duniawi, karena segala sesuatu selain Allah akan sirna. Karena itu, hendaknya berusaha untuk menaikan level niat dari berharap kepada makhluk menuju level hanya berharap pada Khalik, karena Dia-lah yang abadi.

كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ

Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali wajah Allah. (QS. Al-Qashash : 88)

Atau mewarnai setiap perbuatan kita dengan warna Ilahi, sebaik-baiknya warna bukan warna duniawi maupun warna manusiawi.

صِبْغَةَ ٱللَّهِ ۖ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ ٱللَّهِ صِبْغَةً ۖ وَنَحْنُ لَهُۥ عَٰبِدُونَ

Warna Allah. Dan siapakah yang lebih baik warnanya dari pada Allah? Dan hanya kepada-Nya-lah kami menyembah. (QS. Al-Baqarah:138)

Berbuat ikhlas hanya mengharapkan cinta Allah Swt, dan mewarnai tiap perbuatan kita hanya dengan warna Ilahi itu tidaklah mudah, namun juga tidak mustahil. Dalam hal ini kita dapat belajar dari kehidupan Sayidah Fathimah as yang kisahnya telah diabadikan dalam Alquran di surat Al-Insan.

يُوْفُوْنَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُوْنَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهٗ مُسْتَطِيْرًا

Mereka memenuhi nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. (QS. Al-Insan:7)

Ayat tersebut terkait dengan kisah nazar Imam Ali as dan Sayidah Fathimah as untuk kesembuhan Imam Hasan dan Imam Husain. Hadis-hadis yang meriwayatkan kisah tersebut terdapat dalam kitab umum maupun khusus, misalnya Qadhi Haskani meriwayatkan hadis dari Imam Ali as dan Zaid bin Arqam tentang hal ini.  (Syawahdut Tanzil, 2:407-408 & 394-397)

Diriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah Saw menjenguk Imam Hasan dan Imam Husain yang sakit. Imam Ali dan Sayidah Fathimah bernazar untuk kesembuhan Imam Hasan dan Imam Husain. Setelah kedua putranya sembuh, maka Sayidah Fathimah dan Imam Ali pun berpuasa. Imam Ali as meminjam 1 Sha’ gandum untuk buka tiga hari puasa.  Sayidah Fathimah as menumbuk gandum dan memasak roti untuk berbuka puasa. Beliau memasak roti sesuai jumlah orang yang makan, tidak kurang dan tidak lebih.

Bersambung...