Inilah Fatimah, Kautsar Alam(1)

Hari ini, tanggal 20 Jumadil Tsani bertepatan dengan hari kelahiran Sayidah Fatimah az-Zahra. Putri Rasulullah Saw ini disebut oleh Allah Swt dalam al-Quran sebagai Kautsar, atau kebaikan yang melimpah. Beliau lahir dan dibesarkan oleh ayahnya, Rasulullah Saw untuk mendidik generasi suci dan terpilih. Dari Fatimahlah lahir para Imam Maksum yang menjadi teladan umat manusia.

Ketika Rasulullah Saw kehilangan dua putranya yang bernama Abdullah dan Qasim, orang-orang Musyrik menghina beliau sebagai orang yang "Abtar", atau orang yang tidak memiliki keturunan. Dalam situasi demikian, Sayidah Fatimah lahir, dan Allah Swt menurunkan surat al-Kautsar sebagai kabar gembira yang disampaikan kepada Rasulullah Saw. Dalam surat al-Kautsar ayat 1-3, Allah swt berfirman, "Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu al-Kautsar. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus [keturunannya].

 

Imam Fakr ar-Razi saat menafsirkan surat al-Kautsar menulis, "Kautsar memiliki delapan makna dan kesemua makna itu tentang Sayidah Fatimah az-Zahra." Setelah itu ulama Sunni ini menyinggung sejumlah Imam Maksum as dari keturunan Fatimah as dan menyebut keberadaan mereka sebagai dalil atas kebaikan yang banyak dari perempuan agung ini.

 

Sayidah Fatimah hanya beberapa tahun bersama ibunya, Sayidah Khadijah. Tapi cerita tentang keindahan dan perjuangan membela agama Allah swt didengar langsung dari ibunya. Ketika memandang wajah ibunya, seperti membaca lembaran buku baru yang senantiasa hidup. Fatimah dibesarkan oleh ayahnya, Nabi Muhammad Saw, manusia terbaik sepanjang sejarah.

 

Sayidah Fatimah memiliki kedudukan khusus disamping Nabi Muhammad Saw. Rasulullah bersabda: "Fatimah adalah bagian dariku, siapa saja yang membuatnya marah, maka ia telah membuatku marah dan siapa saja yang membahagiakannya, maka ia telah membahagiakanku."

Sayidah Fatimah juga memiliki beberapa sebutan mulia di antaranya: Zahra, Muhaddatsah, Mardhiyah, Siddiqah Kubra, Raihanah, Bathul, Rasyidah, Haura Insiyah (bidadari berbentuk manusia), dan Thahirah.

 

Dalam surat al-Insan Allah menjelaskan karakteristik orang-orang yang baik dengan firman-Nya, "(yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya. Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih." (QS. al-Insan: 6-9)

Ayat-ayat ini diturunkan mengenai keluarga putri Rasulullah Saw. Pada waktu itu, Hasan dan Husein dalam kondisi sakit. Sayidah Fatimah dan Imam Ali kemudian bernazar untuk berpuasa selama tiga hari bila kedua putra mereka sembuh. Ketika keduanya sembuh, Sayidah Fatimah dan Imam Ali diikuti kedua anak mereka harus melaksanakan nazar mereka untuk berpuasa selama tiga hari. Namun dalam tiga hari berpuasa itu, setiap harinya ada orang yang datang mulai dari orang miskin, anak yatim dan tawanan yang meminta makan. Akhirnya, selama tiga hari itu pula, makanan untuk berbuka mereka diberikan kepada tiga orang itu. Sebagai bentuk penghargaan atas perbuatan mereka, ayat-ayat surat al-Insan ini diturunkan oleh Allah Swt.

Bersambung...