Imam Ali Hadi
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- Ayatullah Ibrahim Amini
- Sumber:
- Para Pemimpin Teladan
Imam Ali Hadi as, seperti juga ayah-ayah beliau, adalah sosok manusia sempurna dan memiliki semua kesempurnaan insani. Sumber agama berada dalam genggamannya. Beliau begitu bersungguh-sungguh dalam menyebarkan syiar agama. Namun disayangkan, beliau hidup dalam kondisi zaman yang sulit dengan berbagai tantangan sehingga tidak dapat menunaikan tugas sesuai keinginan hatinya.
Imam Ali Hadi as hidup di dunia selama empat puluh dua tahun dan pada usia sekitar delapan tahun, beliau menjadi imam. Masa imamah-nya selama 33 tahun. Di awal imamah-nya, beliau hidup selama 22 tahun di Madinah. Menurut kesaksian sejarah, para penguasa Baghdad dengan pasukannya selalu mengawasi gerak-gerik Imam. Sudah barang tentu pengawasan ini membuat gerak-gerik Imam dan juga para Syiah yang hendak menimba ilmu dan makrifah dari Imam menghadapi banyak pembatasan dan rintangan. Mutawakkil, Khalifah Abbasiah, tidak merasa cukup dengan meneropong Imam dari kejauhan. Lebih dari itu, ia memaksa Imam agar pindah dari Madinah ke Baghdad meski, secara formalitas, diiringi penghormatan yang luar biasa.
Mutawakkil memberi Imam tempat di Samarra, sebuah markas pusat militer, yang merupakan tempat tinggal para tentara Mutawakkil. Sejak itu (pada 243 Hijriah), Imam secara resmi mendapat penjagaan super ketat dari pasukan rahasia dan tentara. Hubungan Imam dengan masyarakat Syiah terputus total atau berkurang drastis. Imam Ali Hadi as mendidik banyak sekali murid yang nama-nama mereka terekam dalam kitab-kitab hadis, sejarah, serta rijal.