Peran dan Manifestasi Sayyidah Zainab

Rombongan keluarga Rasulullah saw digiring oleh pasukan musuh Allah Swt di jalan-jalan Kufah, kota yang pernah berada di bawah pimpinan sang ayah, Imam Ali as. Menggiring rombongan Sayyidah Zainab as di kota Kufah kian mempercepat tercapainya target gerakan pencerahan Sayyidah Zainab as. Di Kufah yang pernah menjadi pusat pemerintahan Imam Ali as, keluarga Rasulullah Saw sangat terhormat.

Akan tetapi umat saat itu menghancurkan kehormatan keluarga mulia Rasulullah saw. Sayyidah Zainab as dengan pidatonya berupaya menyampaikan pencerahan kepada masyarakat yang tidak tahu menahu. Melalui pencerahan Sayyidah Zainab as, masyarakat yang jahil atau tidak tahu menahu akan menyadari posisi mulia keluarga Rasulullah saw. Kondisi saat itu menunjukkan masyarakat sudah menyimpang jauh dari garis yang ditetapkan Rasulullah saw.

Peran Sayyidah Zainab as merupakan manifestasi utuh amar makruf nahi munkar. Ketika berhadapan dengan penguasa zalim saat itu, Yazid bin Muawiyah, Sayyidah Zainab as dengan lantang mengatakan, “Wahai Yazid, kekuasaan dan dinasti telah menghilangkan kemanusiaanmu. Kamu adalah penghuni neraka. Laknat atasmu! Kamu telah memerangi ajaran Rasulullah saw. Ketahuilah, meski sudah mengerahkan semua upayamu, tapi agama tak akan sirna dan akan kekal. Namun kamu akan hancur dan sirna.”

Wanita mulia ini menerima tanggung jawab berat dan sulit, namun kesabarannya bak permata yang menghiasi jiwanya. Bagi Sayyidah Zainab as, ketegaran di jalan kebenaran dan pengorbanan di jalan Allah senantiasa indah. Demikianlah setelah peristiwa Asyura, Sayidah Zainab as kepada orang-orang zalim beliau berkata, “Aku tidak menyaksikan sesuatu kecuali keindahan.”