Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Imam Ali: Jangan Sombong!

1 Pendapat 05.0 / 5

Salah satu penyebab kesombongan adalah kedudukan. Maksud kedudukan adalah kemasyhuran dan kedudukan sosial di tengah masyarakat, termasuk karena nasab (keturunan). Keturunan memang seringkali membuat seseorang merasa lebih tinggi dari selainnya, sehingga menolak untuk menikah dengan keluarga tertentu, karena memandang dirinya lebih mulia dari keluarga itu, walaupun itu sebenarnya hanyalah ketertipuannya.

Lalu bagaimana kita menghilangkan sikap sombong ini, karena jika sampai melekat di hati akan merusak keimanan dan menjerumuskannya dalam jurang kehancuran. Untuk menghilangkan sikap sombong, kita harus menyadari bahwa pada hakikatnya kita bukan apa-apa. Kita hanyalah ketidakmampuan berupa jasad. Seluruh tubuh asalnya dari tanah dan akan kembali menjadi tanah. Kita harus menyadari bahwa tidak ada sesuatu pun yang patut disombongkan oleh makhluk. Hidup dan matinya, sakit dan sehatnya, kaya dan miskinnya tidak berada di tangannya.

Imam Ali bin Abi Thalib as mengingatkan bahwa kita adalah makhluk lemah dan hina sehingga tak seharusnya bersikap sombong. Imam Ali as berkata sebagaimana maktub dalam Nahjul Balaghah, “Manusia adalah yang kemampuannya diciptakan (diberikan), kehendaknya terbatas, dan keberadaannya penuh ketergantungan.” Dengan demikian, tubuh manusia merupakan cermin kelemahan, ketiadaan, dan kehinaan. Dalam ucapan lain beliau berkata, “Aku merasa heran terhadap anak Adam; awalnya adalah air mani, akhirnya adalah bangkai, ia hidup di antara keduanya sebagai gudang kotoran, tapi kemudian ia menyombongkan diri.”

Seharusnya jika menyadari ucapan Imam Ali itu, kita sebagai manusia tidak sepatutnya berlaku sombong. Karena kesombongan akan menjerumuskan manusia pada kehancuran dan kenistaan, baik itu di dunia maupun akhirat.