Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Pembawa Risalah Ilahi

1 Pendapat 05.0 / 5

Dalam menegakkan peradaban manusia, sejauh yang kita kenal, para nabi dan rasul sebagai pembawa risalah Ilahi menjadi sentral dari pergerakan yang begitu penting demi menuju (kebaikan) dan kemaslahatan manusia. Gerakannya bertujuan membebaskan masyarakat dari penindasan, kekejaman, diskriminasi, dan tindakan melampaui batas, mengganggu, dan merusak.

Bagian terpenting dari moralitas (dan akhlak) adalah cita-cita berbasis pengetahuan, persaudaraan, mengurangi penderitaan manusia,  pembebasan atau kemerdekaan diri, serta adanya tanggung jawab terhadap setiap bentuk perbuatan. Tentu saja, pelaksanaan dan cita-cita mulia seperti ini tidak dapat diharapkan dan ditemui di kalangan peneliti materialis.

Nabi Muhammad saw, sambil mengarahkan para pendengarnya pada tauhid, senantiasa mengungkap pesan-pesan yang mereka jadikan slogan itu, seraya mewujudkannya dalam kenyataan (yakni, dalam perilaku sehari-hari). Dalam garis perjuangan beliau, setiap ajakan harus dapat dipraktikkan dan sang penyeru harus mewujudkannya lebih dulu dalam tingkah laku.

Penolakan dan penentangan yang terjadi selama periode awal terbitnya Islam mengungkapkan bukti berharga berkenaan dengan syiar dan pemahaman terhadap konsep ketauhidan. Bukti tersebut  adalah semboyan la Ilaha Ilallah (tiada tuhan selain Allah) telah menjadi hantaman telak bagi orang-orang yang geram lantaran kebencian dan permusuhan. Gerakan tauhid mendapat perlawanan sengit dari kelompok-kelompok yang berpengaruh dalam masyarakat dengan menganugerahkan seluruh keutamaan, kewajiban, dan kekuatan (sosial-politik) menjadi haknya.