Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Mab'ats, Momentum Bangkitnya Kemanusiaan (1)

0 Pendapat 00.0 / 5

Tanggal 27 Rajab adalah hari perwujudan kekuasaan Tuhan di muka bumi. Hari Mab'ats Rasulullah Saw. Hari mekarnya risalah kenabian Muhammad, manifestasi nama Tuhan dan Islam.

Al Quran menyebutnya sebagai nikmat yang diberikan kepada umat manusia dan dalam Surat Ali Imran ayat 164, Allah Swt berfirman,  "Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab dan Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata".

Kita mengucapkan syukur kepada Allah Swt atas nikmat besarnya ini dan menyambut pengangkatan Nabi Muhammad Saw sebagai utusan-Nya. Ketika Rasulullah Saw menginjak usia 40 tahun, Allah Swt menilai hati beliau sebagai hati terbaik, paling patuh dan paling khusyu. Oleh karena itu Allah memilihnya sebagai pemberi hidayah umat manusia.

Pada saat itu, rahmat Allah turun ke bumi. Nabi Muhammad menyaksikan malaikat Jibril turun dari langit membawa cahaya terang benderang ke arah beliau. Jibril tiba dan memegang pundak Nabi Muhammad lalu berkata, Wahai Muhammad, bacalah ! Nabi Muhammad menjawab, apa yang mesti kubaca ? Jibril berkata, Iqra bismirabbikaladzi khalaq.... bacalah dengan nama Tuhan yang menciptakanmu. Jibril menyampaikan wahyu yang disampaikan Allah kepada Nabi Muhammad dan kembali ke langit.

Menggambarkan kejadian ini, Imam Hadi as berkata, Nabi Muhammad diangkat menjadi rasul saat turun dari gua Hira dan menyaksikan keagungan dan kebesaran Ilahi. Menerima wahyu, begitu berat bagi Nabi Muhammad sehingga ia tampak menggigil seperti seorang yang sedang sakit demam.

Allah Swt berkehendak membersihkan "dada" Nabi Muhammad yaitu mewujudkan kesempurnaan dan meneguhkan hatinya. Saat Nabi Muhammad kembali ke rumahnya, bebatuan besar, kerikil dan segala sesuatu yang dilewatinya mengucapkan salam. Benda-benda itu berujar, Assalamualaika Ya Rasulullah. Selamat kepadamu karena Tuhan telah memberi keutamaan dan menghiasimu dengan keindahan, dan selamat untuk umat manusia dari awal hingga akhir.

Peristiwa terpenting dalam sejarah Islam yang menjadi momentum agung dan paling berpengaruh bagi nasib umat manusia adalah Mab'ats atau pengangkatan Nabi Muhammad menjadi rasul. Bi'tsah artinya dibangkitkan dan dalam istilah berarti pengutusan seorang manusia dari sisi Tuhan untuk menghidayahi manusia lain.

Bi'tsah dan risalah kenabian tidak bisa kita batasi hanya pada kaum atau etnis tertentu saja, karena Nabi Muhammad diutus untuk seluruh umat manusia di sepanjang masa. Dengan bi'tsah, Allah Swt menyerukan perintah yang bersumber dari rahmat-Nya kepada manusia untuk bangkit. Wahyu Tuhan dibawa turun ke bumi oleh Jibril dan disebarluaskan oleh Nabi Muhammad ke seluruh penjuru alam.

Menjelang diangkatnya Nabi Muhammad menjadi rasul, dunia berada dalam krisis dan kemerosotan moral akut. Kebodohan, perampokan, penindasan, kerusakan sosial, kebebasan tak terkendali, diskriminasi dan ketidakadilan, dicampakkannya akhlak dan kemanusiaan, saat itu menguasai seluruh manusia di muka bumi.

Jazirah Arab khususnya Hijaz dari sisi kebudayaan, politik, ekonomi dan sosial adalah wilayah yang mengalami kondisi paling buruk kala itu. Perempuan Arab bukan hanya tidak terpenuhi hak-hak dasarnya, bahkan diperjualbelikan layaknya barang. Anak-anak perempuan dikubur hidup-hidup.

Sebagaimana dijelaskan dalam Surat An Nahl ayat 58-59, "Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu".