Bermasyarakat Di Bulan Ramadhan

Pelaksanaan amalan suci sepanjang Bulan Ramadhan dan sepanjang terbelenggunya setan, dapat membentuk diri menjadi sosok yang saleh dan setan tidak dapat lupa memperdaya dan menimbulkan keraguan sedikit pun terhadap saudara. Sungguh saya menekankan titik persoalan penting ini. Bersungguh-sungguhlah beramal dengan tujuan melaksanakannya, serta memperhatikan perkataan yang memang ingin saudara katakan atau sesuatu yang ingin saudara dengar berdasarkan hukum Islam.

Semua ini merupakan etika berpuasa yang utama dan hendaklah menghiasi diri dengannya. Jika saudara melihat seseorang yang mencoba membuat fitnah satu sama lain, maka damaikanlah di antara keduanya dan katakanlah kepadanya, “Kita diperintahkan agar menjauhkan diri dari perkara-perkara haram di bulan ini.” Sekiranya saudara tidak mampu mencegahnya, maka tinggalkan mereka. Sebab umat Islam harus meluruskan apa yang terjadi di sekeliling mereka.


“Ketahuilah, apa yang akan saya kabarkan kepadamu tentang seorang muslim. Adalah siapa saja yang membawa keselamatan kepada manusia dengan tangan dan lidahnya.” (Sanatul Bihar)

Oleh karenanya, jika saudara mencoba menjatuhkan harga diri atau memburuk-burukkan seseorang di antara muslimin, niscaya Allah Swt tidak akan memberi kelowongan dan kemudahan kepada saudara. Adalah sangat tidak baik apabila mengumpat atau menodai kehormatannya, karena semestinya saudara mengetahui bahwa saudara sedang berada di perantauan menuju Allah Swt.

Dan saudara juga sedang berhadapan dengan hidangannya yang suci, Sadarlah bahwa saudara sedang menjadi tamu Allah Swt dan dalam waktu yang sama, saudara tidak sopan terhadap hamba-hamba-Nya di hadapan-Nya. Karena dengan menghina hamba-hamba-Nya itu sebenarnya sama dengan menghina Allah Swt (Yang Menciptakannya).